Klarifikasi

219 11 0
                                    


________________________________


Kesalahpahaman akan menjadi lurus jika salah satu atau keduanya menurunkan ego mereka.. Dan bersedia mendengarkan atau menjelaskan dengan baik..

~Rozan Matthew~

________________________________


TAVIA POV

"3"

"2"

"1"

Setelah wanita pemegang bendera ngejatuhin benderanya gue langsung tancep gas.. Gue ngendarain mobil gue 170 km/jam.. Gue lihat mereka semua berjarak agak jauh dari gue.. Tapi gue masih naikin kecepatan gue, sampai di tikungan gue ngedrift dan akhirnya gue selamat sampai finish dan menjadi juara..

"PEMENANGNYA ADALAH O. C" Teriak wasit/apalah itu..

"Untuk O. C dimohon keluar dari mobil.." Kata dia.. Waktu gue keluar mereka pada kaget tapi untung gue pake masker..

"Ternyata cewek.."

"Anjir cantik bener.."

"Bening bro.. Walau cuma keliatan matanya aja.."

"Yahhh.. Merasa hina gue.. Dikalahin cewek.."

"Gak jadi dapet uang deh.. Tapi gak apa-apa, karena gue bisa lihat bidadari.."

Begitulah kata-kata yang gue denger.. Tapi karena sebenernya gue gak butuh uang itu, gue mutusin buat nraktir mereka di club terdekat..

"Gini aja.. Buat kalian yang tadi balapan atau tanding sama gue, gue traktir kalian di club terdekat deh.. Gimana mau gak??" Tanya gue

"Mauuuuuuu.." Teriak mereka..

"Okta.." Panggil orang dibelakang gue.. Gue nengok dan itu Jeni..

"Kenapa jen??"

"Tadi gue gak sengaja nyalain telpon lo.. Terus ada yang telpon dan kayaknya dia dalam perjalanan kesini.."

"Mampus gue.. Yang telpon namanya siapa??" Tanya gue kalang kabut..

"Bang Christo kalau gak salah.." Kata dia.. Gue kaget..

"BUAT KALIAN YANG BUKAN PEMBALAP GUE HARAP KALIAN PERGI JIKA TIDAK MAU DIRINGKUS POLISI DAN BUAT YANG BALAPAN SAMA GUE, GUE HARAP KITA BERANGKAT SEKARANG JUGA.. Jen, lo masuk mobil gue.." Titah gue ke semua yang ada disini..

Gue matiin lagi HP gue, karena gue tau abang gue bakalan lacak HP gue.. Gue lempar HP gue ke bangku belakang dan Jeni taruh tas gue hati-hati ke Jog belakang setelah dia duduk disamping gue..

Gue langsung tancep gas dan gue lihat mereka ngikutin gue dari belakang.. Beruntung kita bisa lari tepat waktu..

"Jam berapa sekarang??" Tanya gue

"Jam setengah 11.."

"Club terdekat dimana??" Tanya gue lagi..

"Didepan belok kiri.." Gue langsung belok kiri

"100m lagi di kiri jalan.."

Gue berhenti tepat didepan pintu samping, yang ada di parkiran.. Setelah gue matiin mobil gue, gue turun disusul anak-anak yang lain..

"Mari berpesta guys.. Kalian bisa minum sepuasnya asal gak main cewek.. Dan asal kalian gak teler.." Kata gue.. Gue gak mau mereka kecelakaan..

Kita pun masuk.. Dan gue pun ikut minum bareng mereka, buat ngilangin rasa stress gue.. Entah kenapa anak-anak banyak yang gak dengerin gue, karena kenyataannya mereka udah teler, bahkan disaat gue belum teler dan masih sadar.. Sebenernya seru juga kumpul bareng mereka, tapi gue gak bolah sering-sering gaul sama mereka..

THE DARKNESS GIRL MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang