KONFERENSI PERS

167 12 0
                                    

Jangan lupa Vote ya.. Biar aku semangat nulisnya..😘😃🙏

Rozan yang gak mau debat langsung masukin semuanya ke kopernya.. Selesai packing Rozan memilih berangkat ke Bandara.. Mereka berkumpul pukul 14.45 dan memilih langsung berangkat karena itu jet pribadi mereka..

Di dalam pesawat Rozan hanya merenung dan diam saja.. Sejenak dia berpikir apakah ini tanda yang Tavia maksud.. Dia pun memanggil asistennya.. Sahabatnya yang lain berada di ruangan yang berbeda..

"Kenapa tuan muda??"

"Apakah sudah kau temukan siapa lelaki itu??" tanya Rozan

"Sejauh ini belum ada tuan.. Para wartawan pun masih mencari-cari siapa calon tunangan nona.." jawab asistennya

"Kerahkan detektif kita untuk mencari juga!" Titah Rozan

"Baik tuan.. Kalau begitu saya permisi.."

Rozan pun sendiri.. Rozan memandang keluar jendela pesawat.. Merenungkan semua kesalahannya dan semua yang telah dia lakukan..

'Apakah kau benar-benar akan meninggalkanku baby??'

'apakah kesalahanku tidak bisa dimaafkan??'

'apakah kai sudah tidak mencintaiku??'

'apakah semua kata-kata dan janjimu adalah palsu??'

'atau ini memang tanda yang kau maksud??'

'mengapa tanda yang kau berikan begitu menyakitkan honey??'

'apakah kau ingin membalasku??'

Itulah hal-hal yang dia pikirkan.. Selama di pesawat dia hanya merenung dan melamun.. Semua sahabatnya khawatir dan kasihan, karena dia belum makan semenjak mengetahui berita itu..

_____________________________
Disisi Tavia

"Abangku sayang ke mall yuk.." ajak gue ke bang Ryan..

"Liklik ikut ya.." pinta Redrick dengan tampang imutnya..

"Oke.." kata gue sambil ngusap kepala dia..

Kita pun siap-siap ke mall.. Setelah siap gue milih buat turun dan nunggu mereka yang entah kenapa lama banget.. 10 menit kemudian mereka berdua turun..

"Lama amat, kek cewek lo pada.." ujar gue..

"Ya maap siapa tau ketemu jodoh.. Ya gak lik??" Tanya bang Ryan..

"Oooo.. Liklik berani cari yg lain?? Emang kurang hmm??" Tanya gue sewot, sambil jalan pergi..

"Yah abang mah.. Jadi ngambek kan.. BUKAN GITU VIAAA.. DENGERIN LIKLIK DULU.." teriak Redrick dari dalam rumah.

Kita langsung berangkat dengan mobilnya Redrick.. Redrick yang nyetir disampingnya gue, dibelakang ada bang Ryan.. Gue cuma diem, karena ngambek.. Si Redrick berusaha bujuk gue biar gak ngambek, dan bang Ryan si penyebab masalah malah anteng-anteng aja..

"Bang.. Kan tadi yang ngomong elo.. Kenapa lo tadi bawa-bawa gue.. Ntar kalau gue putus kan berabe.." ujar Redrick sambil nyetir

"Fokus nyetir sono.." ucap gue dingin sambil main HP..

Tak berapa lama kita sampai dan gue langsung turun.. Gue langsung masuk tanpa menunggu mereka.. Redrick ngejar gue dan meluk gue dari samping sambil mohon-mohon..

"Jangan ngambek lagi ya by.. Kan tadi yang bilang bang Ryan bukan aku.. Kau kan cuma diem aja.." bujuk dia..

"Hmm.." jawab gue sambil berusaha lepasin pelukan dia dan jalan..

THE DARKNESS GIRL MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang