Di kota itu, tak hanya ada gerbang utama yang digunakan untuk untuk aktifitas warga keluar masuk kota. Masih terdapat satu gerbang lagi di arah paling timur. Gerbang itu kecil, hanya dapat dilalui sekitar dua orang dewasa, dan siapapun yang keluar lewat gerbang itu akan tercebur ke sungai sekalipun melompat.Sudah lewat tengah malam, seorang penjaga gerbang sedang tertidur pulas di atas tumpukan jerami yang berada tak jauh dari gerbang. Ia tak tahu bahwa seorang wanita sedang berjalan mengendap-endap mendekati dirinya. Wanita itu mengeluarkan sapu tangan dari kantung celanannya dan menyekap penjaga gerbang itu. Dua orang laki-laki kemudian datang dan memegangi penjaga itu supaya tidak berontak.
"Patahkan saja lehernya! Terlalu lama!" ucap salah satu dari mereka
Krak!
Penjaga itu tak lagi berdaya setelah wanita itu mematahkan lehernya. Mereka bertiga meninggalkan pos penjagaan dan berlari menuju gerbang. Dua orang laki-laki itu menarik pemberat gerbang secara bersamaan dan melilitkannya ke sebuah tiang. Penjaga tadi mereka lempar ke dalam sungai. Sebuah tas dilemparkan ke tepi sungai. Mereka bertiga kemudian melompat bergantian dengan cepat sebelum tali pemberat yang mereka lilitkan lepas.
Byur!
Tiga orang itu tercebur ke dalam sungai sedalam 50 kaki. Mereka melepas penutup wajah mereka sehingga tampak wajah pucat mereka karena kedinginan. Ya. Keluarga Lytton telah berhasil menembus perbatasan untuk memburu Zeth. Dinginnya air sungai membuat mereka sedikit kesusahan untuk berenang ke tepian.
Suasana begitu sepi dan gelap ketika mereka mengganti baju di kumpulan rumput ilalang setinggi pinggang orang dewasa. Willar mengeluarkan seluruh isi dari tas itu. Ezeria bersembunyi di balik semak-semak untuk mengganti pakaian.
"Kita harus bisa menangkap Zeth secepatnya." Willar memberikan Ezria dan Deagol masing-masing terompet kecil berbentuk naga, "Tiup kuat-kuat terompet ini jika salah satu dari kalian berhasil membunuh Zeth. Lalu kita akan berkumpul di air terjun."
Di sisi lain, Zeth sedang bersandar pada batang pohon yang sangat besar bersama Tharon dan Paek. Mereka sama-sama menggenggam sebilah kayu yang ujungnya telah diruncingkan dengan batu. Zeth dan Tharon siaga mengawasi sekitar sementara Paek tidur. Namun, di dalam hatinya, ia belum siap menghadapi hal ini. Ia baru saja memasuki tingkat dua. Belum banyak hal yang bisa digunakan saat ini.
"Aku takut jika benar Willar akan datang kemari dan membunuhku."
"Semuanya akan baik-baik saja." Tharon membenarkan posisi duduknya, "Kau tidak akan mati di tangan mereka. Aku janji."
Hari sudah meluncur ke barat. Willar, Ezeria, dan Deagol belum juga menemukan incaran mereka. Ezeria yang lelah menyemoatkan diri utnuk tidur bersandar di bawah pohon. Sedangkan Willar dan Deagol masih dengan pencarian mereka, tanpa tidur ataupun makan.
Ezeria terbangun dari tidurnya. Ia mendengar suara langkah kaki. Ia memindai dari balik batang pohon dan mendapati Eyonee sedang berusaha memanjat pohon. Ezeria kembali bersembunyi saat Eyonee menoleh.
Merasa diperhatikan, Eyonee menoleh ke belakang. Betapa terkejutnya ia saat melihat rambut jingga muncul di balik pohon. 'Ezeria' fikirnya. Perlahan Eyonee turun dari pohon dengan tetap mengawasi belakang. Matanya membelalak ketika Ezeria berbalik dan melesatkan anak panah. Beruntung anak panah itu menancap di batang pohon, sedikit menyerempet lengannya hingga bajunya sobek. Eyonee berusaha berlari secepat mungkin dari wanita itu. Ia menemukan batang pohon besar lalu bersembunyi di baliknya.Eyonee menunggu Ezeria melewatinya dan berharap Deagol dan Willar berlari di belakangnya. Sayangnya, tidak. Seetelah Ezeria berlari melewati Eyonee, tidak ada seorang pun di belakangnya. Eyonee masih menunggu tetapi tidak ada seorang pun yang mengikuti Ezeria. Eyonee tidak berfikir sebelumnya bahwa Willar akan berpencar. Ia berlari ke arah pohon dimana Zeth bersembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGRUME
FantasíaSebuah ramalan jatuh kepada salah satu keluarga dari Klan Pierceron. Anak bungsu mereka, Zeth, harus bersiap diri saat Klan Detromancer datang untuk merenggut jantungnya. Kejahatan Willar Si Detromancer telah menghabiskan banyak nyawa demi mengejar...