|| Hellevator ||

2.4K 162 5
                                    

-School Of Performens Arts, Seoul South Korea at 17.45 pm-

Lee Felix nama laki-laki itu yang kini menjabat sebagai ketua ekskul dance. Sejak dia pertamakali menampilkan kebolehannya di dance. Dan sejak saat itulah dia ditawari menjadi ketua baru di ekskul dance.

"1..2..3..4..5.." ujar laki-laki bermarga Lee itu memimpin latihan dance disore hari menjelang petang di ruang ekskul dance.

"Oke, sudah selesai. Sekarang kalian boleh pulang" lanjutnya kemudian berjalan menuju tas kecil usang miliknya. Felix mengambil sebotol air dingin dan meminumnya sehingga menyisakan sepertiga isi botol.

"Terimakasih sudah mau ikut latihan tambahan hari ini dan menurut saya kalian semua sudah perfect hanya tinggal koreo untuk penampilan besok saja yang nanti akan kita latih. Sekian dan terimakasih. Selamat liburannn!!" Ujar guru pengurus ekskul dance kepada semua murid ekskul yang mau pulang. Mereka pun berpamitan pada guru itu dan Felix sebelum keluar dari ruangan ekskul.

"Felix!" Panggilnya kepada Felix yang baru saja mau pergi.

"Apa ssaem?" Balas laki-laki berdarah Ausie itu kepada gurunya.

"Ada yang ingin ssaem bicarakan denganmu!" Ujar guru berbaju olah raga itu kemudian menyuruh Felix duduk di dekat tempatnya duduk. Sebenarnya mereka masih di ruang latihan sih.

"Apa ssaem?" Tanya Felix lagi

Ada jeda sebentar sebelum guru itu melanjutkan perkataannya.

"Kau tahu kan kalau ssaem ini teman dekat kakakmu" ujar guru itu dengan suara tegas. Menandakan guru itu sedang serius dengan muridnya yang juga merupakan adik dari temannya.

Felix yang mendengar gurunya akan membicarakan mengenai laki-laki itu. Felix menjadi malas dan ada sedikit rasa bersalah di hati pemuda Lee itu.

"Jadi kau tahukan bagaimana perjuangan saudaramu untuk mengajakmu pulang kembali kerumah?" Tanya guru itu kepada Felix yang hanya membisu sedari tadi.

"Hffttt... Felix ssaem rasa kamu itu juga menyalahkan dirimu yang kabur bukan? Lagi pula jika kamu memiliki masalah seb--" Felix tiba-tiba berdiri sehingga membuat gurunya itu menghentikan perkataannya.

"Maaf ssaem tapi saya tetap pada keputusan saya untuk tidak pulang sampai saat yang tidak ditentukan"

"Dan terimakasih atas saran ssaem kepada saya. Kalau begitu saya boleh pergi?" Lanjut Felix saat gurunya itu baru saja ingin melanjutkan perkataannya.

"Terserahlah kamu selesaikan urusanmu arraseo!" ujar gurunya sambil merogoh kantung jaket miliknya mencari-cari sesuatu yang ia simpan di saku jaketnya.

Saat Felix menunduk untuk berpamitan. Tiba-tiba saja dia merasakan sesuatu yang hangat menempel di lehernya.

"Hotpack! Hari ini salju turun. Aku tidak mau muridku yang satu ini berjalan di malam bersalju tanpa penghangat. Lagian itu dariku kok bukan dari Hyunjae!" Ujar guru itu sambil menyodorkan sebungkus hotpack kepada Felix. Reaksi Felix itu cukup terkejut kemudian laki-laki bermarga Lee itu menunduk berterimakasih berkali-kali kepada guru yang umurnya terpaut 3 tahun lebih besar darinya itu.

"Sudahlah. Temanmu sudah menunggumu dari tadi itu diluar!" Ujarnya kemudian menunjuk kearah jendela ruang latihan dimana di luar ada seorang laki-laki yang duduk termangu di kursi depan ruang latihan dance.

"Terimakasih Lee Juyeon ssaem!" Ujar Felix sebelum keluar dari ruang latihan dance.

"Baiklah hati-hati di jalan!" Ujarnya sambil memperhatikan kepergian muridnya itu.

THE GRIM TOWN [SKZ X TBZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang