-Kediaman keluarga Lee, 22.00 pm-
Hyunjae. Nama laki-laki yang sedang maju mundur berjalan di depan meja kerjanya. Laki-laki yang cukup dekat dengan laki-laki bernama Hyunjae itu menatap lelah kearah sahabatnya.
"Jae! Bisakah kau tidak berjalan mondar-mandir di depanku. Demi mu aku rela meninggalkan pekerjaanku yang menumpuk kau tahu?!" Ucap pemuda Lee itu kesal dengan temannya yang tidak bisa tenang ini
"Bagaiman aku bisa tenang jika adikku sudah tidak pulang ke rumah selama 2 minggu lebih. Bahkan Juyeon mengatakan kalau Felix tidak mau pulang sampai waktu yang entah kapan?" Ujar Hyunjae gelisah. Sebab akhir-akhir ini dia merasakan hubungan yang berusaha dia bangun dengan adiknya itu mulai regang.
"Iya-iya aku tahu. Tapi kan mungkin saja Felix sedang ingin sendiri. Dan dia mencoba untuk membangun hubungannya denganmu!"
"Dan Felix baik-baik aja kok bareng Changbin. Aku tuh kenal banget sama Changbin dia itu dulu adik tingkat aku sebelum aku lulus. Orangnya baik lagian dia gak bakal bunuh Felix kok!" Balas Minho. Laki-laki yang menjabat sebagai CEO perumahan terlaris di Seoul itu. Dan baru-baru ini dia mendapat sebuah tawaran baru di tanah dekat daegu. Dan itu adalah pekerjaanya yang tadi dia sebutkan menumpuk itu.
"Hfftt.. "hela napas Minho terlalu lelah dengan manusia satu di depannya ini.
"Dari pada kamu gelisah kayak gini. Mendingan kita pergi ke rumah Changbin aja langsung!" Ujar Minho kasian menatap sahabatnya itu seperti orang yang ditinggal pergi sama pacar.
"Ayo!" Ajak Hyunjae sambil terburu-buru mengambil jaket putih miliknya yang tergeletak begitu saja di sofa dekat mejanya. Dan berjalan keluar dari pintu ruang kerjanya. Sedangkan Minho cengo ngelihatin sikap sahabatnya itu
'Giliran aja pengen ketemu langsung sumringah'
-22.30 pm-
Seperti biasa sebelum pulang Chanhee harus mengunci goomart tempat dia bekerja itu baru kemudian berjalan pulang menuju rumahnya.
Kehidupan Chanhee yang pas-pasan dan keadaan ekonomi keluargannya membuat pemuda Choi itu harus banting tulang di tengah-tengah kesibukkannya dalam menuntut ilmu di Seoul Internasional University. Dia mengajukan beasiswa agar bisa masuk ke kampus ternama itu.
Sekarang Chanhee harus melewati gang sempit dan gelap yang lebih mirip dengan gorong-gorong. Tentunya dengan sedikit perasaan takut.
Walaupun seorang Chanhee sering atau malah sudah sangat-sangat sering melewati gang itu. Tapi sifat penakutnya tentang makhluk-makhluk mengerikan dan yang tak kasat mata. Tiba-tiba saja membuat keberanian di dalam diri seorang Choi Chanhee menjadi ciut.
Dengan bergumam memanjatkan doa agar terhindar dari hal-hal buruk. Chanhee pun akhirnya berhasil keluar dari gang gelap dan sempit tersebut.
Tapi kini di hadapan laki-laki berambut pirang itu berdiri sekelompok geng yang baru tadi di sebut-sebut oleh adik juniornya Kim Sunwoo.
Dengan perasaan bimbang dan campur aduk. Chanhee mencoba melewati sekelompok geng yang tampak sedang bermain itu dengan diam-diam. Semoga saja tidak ada yang mengenalinya karena warna rambutnya yang dia ubah.
Tapi sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak kepada Chanhee. Salah seorang yang paling disegani di geng itu memanggil marga nya dengan cukup keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GRIM TOWN [SKZ X TBZ]
Random"Ssaem Apa mungkin jika virus itu muncul di daerah lain. Seperti di Korea misalnya?" "Groarggghhh!" Marah monster tersebut kemudian berlari cepat ke arah Jisung yang tiba-tiba saja kaku dan tidak bisa bergerak karena tubuhnya terlalu takut dengan ma...