21.00 pm
Seungmin dan Jeongin baru saja menyelesaikan jadwal les mereka hari ini. Jadi sekarang mereka tengah berada di halte bus dekat tempat les mereka.
Salju turun cukup lebat sehingga menutupi sebagian jalanan malam itu.
Jeongin merasakan hawa dingin yang tiba-tiba saja menusuknya seperti tombak es. Jeongin lupa untuk membawa jaket ataupun hotpack. Padahal tadi pagi dia sudah melihat ramalan cuaca bersalju hari ini.
Oleh sebab itu Jeongin dengan seragam sekolah berbalutkan almamater dan sweter tebalnya. Dirasakannya tangannya hampir beku dan cepat-cepat dia mengosokkan kedua tangannya itu. Setelahnya dirasakannya udara hangat mengalir sedikit di telapak tangannya.
Berbeda dengan laki-laki di sebelahnya yang dengan santainya menyetel musik kesukaanya.
Seungmin dengan menggunakan earphonenya menyalakan musik Day6-I Need Someone di google play musicnya. Tanpa merasa kedinginan laki-laki itu memejamkan matanya mengikuti alur musik yang membawanya keduniannya sendiri.
Tanpa dia sadari seseorang telah duduk di sebelahnya. Seorang laki-laki dengan lebam di bagian kiri bawah bibirnya duduk di sebelah Seungmin ikut menunggu kedatangan bus malam yang mengantar mereka menuju rumah mereka masing-masing.
Jeongin yang sama sekali tidak bisa diam karena hawa dingin yang mencapai 12º celcius itu menatap ke arah jalanan menunggu dengan tidak sabaran bus yang akan datang.
Laki-laki bernametag Hwang Hyunjin itu merasakan kesadarannya di ambang batasnya. Sedari tadi dia sudah menahan tubuhnya untuk tidak terjatuh. Tapi kini dia benar-benar tidak sanggup lagi. Dan kesadaran Hyunjin menghilang begitu saja.
Seungmin yang memejamkan matanya di kejutkan oleh Jeongin yang paniknya bukan kepalang melihat laki-laki berseragam berbeda dengan mereka itu sedang terkapar di lantai dekat Seungmin duduk. Langsung dia lepas earphone yang di telingannya dan berjalan kearah pemuda yang terkapar pingsan di sebelahnya
Mereka berdua panik dan menelpon taksi untuk membawa tubuh pemuda Hwang tersebut menuju rumah sakit. Dan tak lama supir taksi itu datang dan membantu mereka untuk mengangkat tubuh Hyunjin ke dalam mobil. Jeongin duduk di dekat pak supir. Sedangkan Seungmin duduk di samping Hyunjin yang pingsan.
'Astaga cobaan apa lagi ini'
-Seoul Internasional Hospital 21.46 pm-
Hyunjin merasakan sakit yang teramat di kepalannya. Dan saat Hyunjin membuka mata yang pertama kali indra pemuda Hwang itu tangkap adalah ranjang putih ruangan serba putih dan tiga orang sedang berdiri di samping ranjangnya.
"Kau tak apa-apa?" Tanya Seungmin khawatir. Entahlah dia seperti sudah mengenal laki-laki di depannya ini sangat lama.
"Aku dimana. Dan kau siapa?" Tanya Hyunjin kepada Seungmin bingung.
"Astaga apa kau amnesia?! Siapa namaku?" Tanya Jeongin terkejut sekaligus panik.
Sedangkan Hyunjin hanya menggelengkan kepalanya pelan. Laki-laki Hwang itu bingung kenapa pemuda berbehel dan berkacamata di depannya ini menanyakan hal yang sudah pasti Hyunjin tidak ketahui.
Seungmin memukul lutut Jeongin pelan membuat Jeongin meringis dengan senyum kecil. "Dia saja baru bertemu kita. Bagaimana dia bisa tahu namamu hah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GRIM TOWN [SKZ X TBZ]
De Todo"Ssaem Apa mungkin jika virus itu muncul di daerah lain. Seperti di Korea misalnya?" "Groarggghhh!" Marah monster tersebut kemudian berlari cepat ke arah Jisung yang tiba-tiba saja kaku dan tidak bisa bergerak karena tubuhnya terlalu takut dengan ma...