Melihat banyak Souls yang menabrakan diri dijok belakang membuat Hyunjin langsung menginjak pedal gas. Tak henti-hentinya cowok itu mengumpat, lupa karena brake lamp mobilnya menyala.
Mobil berjalan dengan kecepatan luar biasa, sebelum akhirnya menabrak pohon didepan karena tak ada satupun lampu led mobil yang menyala.
Souls dengan mudah mengejar mereka, makhluk itu datang dari berbagai arah.
Sementara Hyunjin, Jaemin, Seoyeon dan Heejin berhasil keluar, Jisung masih berusaha melepaskan ikatannya. Cowok itu berteriak histeris ketika cakar para monster itu hampir memecahkan kaca mobil. Kedua matanya terpejam, berusaha tak menatap cahaya merah yang keluar dari mata mereka.
"Do something." ujar Seoyeon, tanpa suara.
Jaemin menggeleng, "Gabisa, micnya mati."bisiknya pelan seraya menunjuk daya mic portablenya yang mengeluarkan cahaya merah tanda harus dicharge.
Mereka semua bergeming, tak ada yang berani menolong melihat banyaknya para monster kelaparan itu. Karena gemas sendiri akhirnya Hyunjin memberanikan diri, berlari kearah Jisung dengan mata memincing.
Cowok itu tidak benar benar menutup kedua matanya, kelopak tunggalnya hanya membungkus separuh bola mata. Untuk sekedar berjaga jaga.
Hyunjin masuk lewat kursi pengemudi, kemudian membantu melepaskan ikatan Jisung. Awalnya Jisung kaget karena tiba tiba ada yang menyentuhnya, namun ketika cowok itu menghirup aroma sea salt, saat itu dia tau Hyunjin datang menolong.
Setia kawan sekali.
Hampir saja Jisung memeluk Hyunjin saking senangnya, tapi diurungkan begitu dia mengingat orientasi sexual sahabatnya itu. Serem juga kan.
"Sekarang gimana?" bisik Jisung pelan, menatap gerombolan mereka yang semakin banyak, menutup semua akses keluar masuk mobil.
Hyunjin berpikir sejenak, kemudian sepintas ide muncul dibenaknya. "Buka semua kaca." titah Hyunjin.
Tentu saja ide cowok itu ditantang habis habisan sama Jisung. Ya gila aja, itu kan sama aja bunuh diri!?
"Gua tau lu bego, tapi gua gatau lu sebego ini." pekik Jisung tak percaya.
Hyunjin berdecak malas, "udah nurut aja. Tunggu aba aba gua, terus langsung nunduk."
Terdengar umpatan kasar dari bibir Jisung sebelum akhirnya cowok itu berpindah ke kursi pengemudi. Hyunjin duduk disebelahnya, mencoba menyalakan mesin mobil lagi.
"Sekarang!"
Sesuai perintah, Jisung langsung membuka kaca mobil secara bersamaan. Cowok itu juga langsung menunduk, membuat tubuh cekingnya hampir tak terlihat dari luar lagi.
Hyunjin? Cowok itu juga ikut menunduk, sementara jemari kirinya berputar diatas volume radio.
Anak pintar.
Hyunjin terkejut bukan main, ketika salah satu dari mereka ambruk, sebagian tubuhnya masuk kedalam mobil jatuh tepat didepan wajahnya.
Hyunjin bisa melihat ada uap merah keluar dari telinga, mulut, hidung, dan mata cowok didepannya ini. Cahaya merah itu redup, bola mata yang hanya menampilkan warna hitam kini kembali kepada warna mata manusia biasa.
Mata mereka bertatapan, Hyunjin bisa merasakan nafas cowok itu berhembus sebelum akhirnya jantungnya berhenti berpacu.
Hyunjin.. gak salah liat kan?
***
udah ya bobok lupada uda malem:* oiya besok aku berencana mau boom update sampe selsai, sekalian aku mau ngasih sesuatu buat readersQ h3h3h3. Doakan saja semoga gak mager dan inspirasinya berjalan dengan lancar, selamat tidur!
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] DISTANT SKY ✓
Fiksi Penggemarthe darkest district series[2]: semuanya gelap, the sky feels so far away. [spin-off of the sun vanished] ▬ft millennium squad