03

4.9K 325 12
                                    

13 Desember 2018

HI!

Aku membalas pada pagi hari ketika aku bangun tidur. Pukul lima kurang sekian menit.

Cukup kepagian aku membalas sebuah pesan. Dan nggak seperti aku aja, gitu.

Tapi kalem. Masih banyak yang dibalas juga, sih. Meski aku tahu endingnya hanya sampai kata salam kenal dan setelah itu, selesai. Cukup jarang ada yang sampai ke tahap saling bertukar kontak.

Ada, beberapa yang sudah aku miliki kontak dan saling menyapa. Bahkan sudah ada yang aku tolak dengan halus.

Aku takut, oy, dengan orang yang pingin ngebet ketemu atau nyuruh aku menemui mereka tanpa alasan spesifik. Takutnya aku nanti ..., tapi nggak deh. Aku masih percaya dengan orang di kitab merah ini berbeda. Aku pikir, mereka lebih bisa mengontrol birahi daripada dengan aplikasi sebelah.

Eh, eh. Jam lima pagi kamu ngarep dibales nggak? Kalau aku sih nggak. Mending iseng-iseng swipe kanan lagi dan nemuin orang yang cocok.

Lumayan, sih. Jadi 90 orang yang match, meski berapa orang aku hapus karena aku tahu levek kami berbeda.

Ibarat cowok darah campuran itu nggak bisa menandingi cowok berdarah murni. Dan sadar diri aja dengan feed Instagram dan pengikutku dibanding dengan dengan beberapa orang yang meminta akun IG.

Terang-terangan kami sudah saling follow dan chat sebentar. Namun, memang nihil. Nggak ada kelanjutan untuk kebanyakan kenalan baru ini. Hanya masih ada yang sopan menjawab jika sedang mengobrol.

Apa aku harus membeli pengikut agar aku cukup menarik di mata mereka? Karena ngomong-ngomong, nih, kebanyakan selebgram kan juga ada yang... jadi incaran pencari cowok. Semakin dapet yang lucu dan punya pengikut banyak, sepertinya semakin menantang.

Yah aku mah apa. Baru buka akun IG aja awal tahun. Itu juga karena insiden marah-marah dengan mantan dulu.

Aku mungkin termakan omongan netijen maha benar: cowok tulen tuh nggak main  media sosial. Namun, tanpa mereka kita juga nggak bisa ketemu dengan seseorang, kan?

Munafik banget jaman sekarang nggak main media sosial. Apalagi dengan mudahnya membuat akun bodong. Ya ilah, cuy. Itu akun bodong nyinyirnya kadang kebangetan, ya.

Kalau kata dosen mapelku, sih, netijen jaman sekarang itu demokrasinya kebablasan.

Eniwe...

Nggak ada yang terjadi di hari ini. Cowok ini sepertinya sibuk dengan kondisi dia. Aku percaya dia ini seorang mahasiswa yang baru banyak tugas. Apalagi ini Desember. Aku juga baru banyak tugas soalnya.

Yang penting sudah dibalas. Pamali kalau nggak balas chat orang, kan, ya?

Ngomong-ngomong, ini ada yang ganteng... ya ampun. Aku swipe kanan juga nih. Tapi nggak jodoh.

Hahaha. Micin. []

An AcquaintanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang