14

1.5K 160 5
                                    

3 Januari 2019

Aku bertanya Putra pagi sekali. Apa dia udah baikan gitu.

Putra merasa baikan dengan keadaan dia pagi itu. Dia berangkat kuliah diantar papa. Dan aku mendengar obrolan mereka sedikit di status yang dibuat olehnya.

Aku cukup iri karena belum ngobrol dengan Putra lagi. Sementara dia ngobrol dengan papa dia dengan santai.

Aku juga kuliah hari ini. Ada UAS coy.

Motto: " Datang, Kerjakan, Pulang, Lupakan!" menjadi senjataku. Meski aku yakin kalau aku bisa mengerjakan dengan baik dan sesuai dengan apa yang aku ingat. Aku yakin dapet nilai yang bagus kok.

Dan sesorean, sekitar jam lima sore aku mencoba menyapa Putra. Sayang, tiada jawaban dari dia.

Begitu pula jam enam sore, aku mencoba menghubungi dia, tapi nggak ada jawaban.

Baru ketika jam tujuh malam aku mencoba mengobrol dengan "I'm worried", begitu. Dia membalas.

Aku bersyukur karena mood dia yang buruk perlahan membaik. Bahkan aku dengan rela dan optimis mencari topik yang dia suka. Antara lain adalah produk wewangian.

Aku suka sih cium bau parfum sejenis wangi berry, jeruk atau kayu manis. Harumnya beda. Serius. Apalagi kalau bercampur sama keringat. Aduh, pasti keren. Semerbak wanginya.

Kalau Putra mengakui dia cukup payah dengan keringat.

Aku oversweat kok

Ya gapapa oversweat. Mendekati oversweet soalnya wkwkkwk

Gombal dikitlah. Asik. Jijik.

Nggak. Aku bau, kucel dan paling bagus sih kondisi pas masih abis mandi.

Sama, kali. Tapi aku kok salah fokus dengan pipi kamu yang di foto itu. Uyelable

Iya. Pacar kalau manggil aku emang si tembem.

Lho... kamu punya pacar?

Iyaps. Udah punya.

Sejak kapan ouy? Kok nggak ngasih aku PJ. Aduh, haram dong aku genit dan jijikan ke kamu. Ya ampun. Ga baik ke depannya.

Ya sewajarnya aja asih. I guess it's fine between friends teasing around like we used to do. Just keep it that why. I dont want any odd feeling when have a conversation. Would you mind with that? Is it change everything-For knowing i'm at relationship with someone else?

Would you mind if you ask me how i feel? Kampret! Sini aku gincuin kamu.

I'd notice it recently. But I though you didn't realize.

Kamu tuh ngomong apa sih? Aku nggak bisa baca. Ini kok blur, ya, Put XD

And here we go. I'm sorry Phi. I don't mean it. You're a good guy. I love having conversations with you. I feel like habing such my bff in male version. So how about yout feeling Phi?

#2019akuberanijalansendiri

Please be honest...

Aku kaget. Tahu nggak sih aku tuh baru aja dilepeh setelah pendekatan sama orang udah lama, dan aku sebenernya nggak mau nanggepin kamu. Tapi... aku nggak siap deh, Put.

I'm sorry, Phi.

Bahlul, ente. Nggak usah minta maaf kalau kamu nggak salah. Jadian kapan sih kalian?

1 Oktober kemarin setahun

Would you mind if i say fck you?

FCK YOU

It's fine

Aku nggak masalah, Put. Cuma nggak siap buat tahu kayak gini setelah perlakuanmu kemarin itu kayak gitu. Dan aku kasihan sama kamu sama pacar kamu. Buat apaaa? Nyari temen? Serius nyari temen kamu? Temen tuh nggak kayak gini, Put. Tapi, ya gak masalah. Aku bisa belajar banyak wkwkkwk. Anjir kampret lu jadi orang, Tong.

Aku nggak enak sama kamu Phi.

Ya bagus dong. Kamu masih punya hati dan harga diri kalau gitu. Just keep it that way. It doesn't change everything. But, aku jadi penasaran sama pacar kamu. Atau jangan-jangan ini cara kamu nolak aku?

I do have boyfriend. I dont do such our conversation if i dont like them. Believe me, ini bukan caraku menolak orang.

Iya. Chill, dude. Just asking. Nggak siap ati aku abis dilepeh terus diginiin. Dan kamu tahu kalau aku a good guy, tapi kok kamu giniin. Gak terima aku wkkwk mau bales dendam pokoknya!

Iya, Phi. Aku paham.

An AcquaintanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang