Anca

492 15 0
                                    

Waktu itu sedang hebohnya kabar bahwa Wati teman sekelasku menyukai Anca, aku tidak tau Anca itu siapa yah yang pasti dia manusia berjenis kelamin laki-laki. Dan juga Anca itu anak PMR sama halnya seperti Wati.

Kejadiannya terjadi pada saat kita kelas 7, kalau tidak salah waktu itu hari kamis dan kami memakai seragam pramuka.

Dimana diwaktu itu semua murid kelas ku sedang berada diluar kelas karena jam kosong, "Eh Ring kamu udah denger kalau Wati lagi deket sama Anca?" tanya Dewi. "Nggak tau, ngapain juga aku harus kepo itukan terserah dia." Jawab ku malas.

"Ihh kamu mah, katanya ya orangnya ganteng banget." Entah dari mana Dewi mengetahuinya, "Emang kamu udah liat?" Tanya ku. "Ya belum sih." Dewi terkekeh.

Tak lama aku dan Dewi bercerita tentang Wati, eh orangnya nongol dan langsung duduk disampingku. Dari gelagatnya sih dia sedang memperhatikan seseorang.

"Itu dia, ayo Diah kita kesana." Wati menarik Diah. "Nggak deh Wat, kamu kan hanya mau liat dia doang dari sini aja kelihatan jangan cari sensasi deh." Diah menolak ajakan Wati. "Ihh kamu mah." Wati terlihat kecewa.

"Kenapa sih wati?" tanya ku. "Itu lo si Diah nggak mau nemenin aku." Wati menopang wajahnya dengan kedua tangannya. "Kemana?" tanyaku lagi. "Kesana." Jawabnya sumringah. "Namanya Anca." Lanjutnya.

"Aku kan nggak tanya namanya." Aku mengerutkan dahiku melihat wati tersipu malu. "Yaudah deh, aku kesana sendiri aja." Wati pergi menuju kelas Anca. "Dasar Wati." Melihat Wati pergi meninggalkan dirinya Diah hanya tersenyum.

"Memangnya Anca itu ganteng banget ya?" tanya Dewi yang masih kepo. Dewi...Dewi membuatku pusing saja dengan tingkahnya, masih aja kepo sama urusan orang.

"Iya." Jawab Diah. "Tuh kan Ring, kamu sih nggak percaya amat sama aku." Dewi menuduhku. "Terus urusannya sama aku itu apa? Toh aku juga nggak tau orangnya yang mana, jadi aku nggak perduli." Ucapku cuek.

"Kamu beneran nggak tau sama Anca." Diah terlihat syok. "Tidak tau dan tidak mau tau." Ucapku dengan wajah datar.

"Gitu aja terus." Dewi terlihat jengkel. "Eh bentar lagi pulang, aku mau siap-siap dulu." Mendenger Diah berbicara seperti itu kami semua masuk kedalam kelas dan bersiap-siap untuk pulang.

Sebelum pulang terdengar ada pengumuman penting bagi calon OSIS, karena aku juga merupakan calon OSIS maka mau tidak mau aku harus kumpul dilapangan bersama dengan yang lainnya.

"Begini, karena besok sekolah kita mengikuti lomba senam terbaik se Pangkalpinang maka kita ikut hadir dalam lomba tersebut untuk memberikan dukungan, memberikan semangat untuk kakak-kakak yang mengikuti lomba tersebut." Jelas ketua OSIS

"Besok kita diharapkan hadir di Lapangan Inti jam 07.30 WIB sudah ada disana memakai pakaian pramuka lengkap, mengerti?" lanjutnya lagi. "Siap mengerti." Jawab kami serentak.

Sungguh pengumuman itu membuatku malas tetapi semua diharapkan hadir dan wajib untuk pergi -_-

Besoknya aku bangun lebih awal dari biasanya. "Entar dianter sama abang pulangnya juga dijemput sama dia, jangan keluyuran kemana-mana." Ucap ibuku. "Iya." Jawab ku tak bersemangat.

Sesampainya di Taman sari aku mengedarkan pandanganku ke setiap tempat untuk mencari teman-teman yang lain, nah setelah beberapa menit mencari akhrinya ketemu.

"Semuanya segera berbaris." Teriak ketua Osis, dan kami segera berbaris dengan sangat rapi.

DEG

'Ada apa ini, kenapa jantungku berdetak begitu cepat?ada apa denganku.' Gumam ku

Pada saat itu aku berusaha mengontrol diriku, aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi padaku yang aku tau perasaan itu muncul dengan tiba-tiba membuat detak jantungku berdetak dengan sangat kencang.

"Kamu kenapa?" tanya Nata. "Ti..tidak apa-apa." Aku tersenyum kecil.

Sedari tadi mataku menatap lurus kedepan dan itu membuat ku bosan ditambah lagi dengan perasaan aneh itu.

'Oh ya Allah kapan acara ini selesai baru sebentar saja aku sudah bosan, aku rindu gulingku.' Batinku

Aku mengalihkan pandanganku sejenak kesamping kanan untuk menghilangkan rasa jenuh ku, tapi tunggu betapa terkejutnya aku waktu itu melihat dia si wajah seram berada tepat disamping kananku.

Aku merasa gugup sekaligus takut, tatapan kami bertemu selama 2 menit. "Ada apa?" tanya nya dan aku menggelengkan kepalaku, tunggu dia tersenyum kepadaku. Senyuman yang indah yang membuat wajahnya berubah menjadi menggemaskan.

'Apa yang kau lakukan, jaga pandanganmu.' Lagi-lagi perasaan aneh itu muncul kembali, sesaat perasaan itu menghilang tetapi kini malah kembali lagi.

"Oke semuanya pasti kalian lelah karena terus berdiri, silahkan duduk dikursi yang sudah disiapkan." Ucap ketua OSIS. "Terima kasih ka." Ucap kami serentak.

"Kira-kira acaranya selesai jam berapa?" tanya ku pada Brian. "Palingan jam 10." Jawab nya. "Masih lama." Keluh ku.

"Aku permisi sebentar, jika ada yang bertanya aku kemana bilang saja pergi ke toilet." Ucap ku. "Ya sudah jangan lama-lama sebentar lagi kita dapat makanan." Jawab Brian.

"Sungguh aku benar-benar bosan berada disini, tidak ada yang menarik disini." Aku menggerutu. "Ancaaa." Teriak Nata, aku langsung mencari siapa orang yang dipanggil oleh Nata.

"Anca? Yang mana sih orangnya, benar-benar membuat aku penasaran aja." Aku kesal, oke aku udah ketularan penyakit kepo dari Dewi.

"Sudah lah lebih baik aku kembali saja dari pada aku seperti orang yang tidak waras hanya gara-gara mencari siapa itu Anca." Aku kembali ketempat dudukku.

Sekian lama aku berada ditempat membosankan itu akhirnya jam sudah menunjukkan jam 10 siang, waktunya untuk kami pulang yah walaupun pulang dengan hati kecewa karena tidak memenangkan perlombaan itu.

Sungguh hari yang sangat membosankan, tak lama dari acara itu aku mengundurkan diri menjadi OSIS yah karena orang tua ku melarang aku untuk mengikuti tesnya dimana di tes tersebut calon OSIS harus tidur di sekolah.

#######

"Hai, ngetik apaan sih?" Sitha mengagetkanku. "Tidak ada." Aku mengelak, aku tidak ingin siapapun mengetahui bahwa aku menceritakan 'dia'.

"Yaudah kalau nggak ada ini udah malem, besok kita harus kerja sana tidur." Erika mematikan lampu diruang tengah.

"Selamat malam semua dan selamat tidur." Ucapku dan aku segera pergi menuju kamar kesayanganku.

"Dan selamat malam untuk kamu yang ada disana, dan khususnya untuk dia pangeran hatiku semoga kita bisa bertemu." Aku tersenyum senang, semoga disuatu hari nanti kita bisa bertemu.

Bercanda tawa seperti dulu, aku sangat merindui senyuman dan tawa itu dan aku sangat rindu dengan wajahnya. Aku rindu dirimu, aku ingin kamu tau 3 kata dariku yaitu I MISS YOU.

###########

Assalamualaikum ^_^

lama nggak update... rindu nggak?

Vomentnya jangan lupa kakak-kakak yang sholeh dan sholehah^_^

Dear Allah, why should him?Where stories live. Discover now