S E V E N

67.5K 8.6K 814
                                    

Joseph menerima usulan Gage untuk mengikuti pertemuan dengan beberapa rekan di Singapura tanpa berkelit. Suatu fenomena yang jarang terjadi, apalagi saat ini Joseph tengah melakukan pengintaian terhadap keluarga calon istri sang adik. Jika dulunya Joseph tidak boleh diganggu sama sekali, tapi sekarang, dia justru membiarkan targetnya lolos begitu mudah.

Sepertinya Joseph mulai menyadari bahwa sikap posesif terhadap Troy sudah melewati batas, tapi kadangkala hatinya menolak perasaan itu. Dilain pihak, Joseph masih merasa bahwa dia memiliki tanggung jawab atas keamanan adiknya hingga dia atau Troy yang mati, namun akhir-akhir ini keyakinan akan hal itu mulai mengendur secara pasti.

Apakah memang ada sesuatu yang lebih penting daripada Troy? Jika dulu Joseph bisa menjawab dengan lantang tidak ada, tapi untuk sekarang, ia bimbang.

"Anda perlu menginfusikan obat Anda, Mr. Williem. Ini sudah lewat dua hari Anda tidak melakukannya," ucap Gage seraya memberikan berkas dokumen bahan rapat kepada Joseph. Mereka tengah menghadiri pertemuan di meeting room di Hotel Royal Watson, Singapore.

Setelah mengintai bagaimana kehidupan calon istri dan keluarga sang adik di Surabaya, Joseph segera bertolak ke Singapura untuk urusan bisnis. Bisa dibilang bahwa pertemuan bisnis dengan para developer ini terjadi begitu mendadak karena Joseph yang menentukan waktunya. Meskipun pemberitahuan tempat dan tanggalnya hanya berjarak satu hari, para partner kerja Williem Corporation telah lebih dulu hadir diruangan itu.

"Tenang saja, Gage. Aku belum memesan peti mati," balas Joseph tak acuh sembari membuka salah satu pintu dengan pelan. Gage ingin membukanya lebih dulu tapi terlambat. Joseph sering merasa bahwa ia tidak perlu terlalu dimanjakan. Sekedar membuka pintu sudah pasti tidak akan membuang tenaganya.

Gage berpikiran lain. Joseph memang harus selalu dipaksa untuk memikirkan dirinya sendiri. Tubuhnya lemah, tidak seperti keinginannya sendiri. Suatu waktu, ia perlu suntikan faktor pembeku darah selama empat puluh delapan jam secara rutin, dan terkadang dia harus mengontrol pola makan agar staminanya tetap fit seperti orang normal kebanyakan.

Gage berusaha untuk mendampingi Joseph selama dekade terakhir, sigap saat atasannya terkena masalah yang sialnya selalu membuat tubuhnya luka. Tapi sayang, Joseph sering tak peduli dengan kesehatannya sendiri.

"Selamat datang Mr. Williem. Sudah lama tidak bertemu."

Empat pria dengan tubuh tinggi besar dan kekar menyambut Joseph sambil berdiri dan menyodorkan tangan sebagai salaman formal. Joseph tersenyum kecil, membalas jabat tangan mereka dengan sama ramahnya. Ia telah memasang topeng dengan sempurna, topeng yang selalu ia pakai sebagai Kepala Perusahaan yang tidak memiliki kelemahan.

"Maaf jika aku terlambat beberapa menit dari waktu yang kita tentukan. Silahkan duduk," ujar Joseph sambil mempersilahkan partner kerjanya untuk duduk kembali.

"Aku dengar-dengar, adikmu akan menikah sebentar lagi. Benarkah itu?" Mr. Gonzoles, General Manager perusahaan minyak di Timur Tengah, membuka pembicaraan terlebih dahulu. Ketiga pria lainnya saling menatap satu sama lain karena mereka tahu hubungan Joseph dan keluarganya tidak baik sejak lama. Namun Gonzoles tampak sengaja memancing emosi Joseph karena sebenarnya ia iri pada Joseph dengan segala kekayaannya.

Seperkian detik, Joseph terhenyak oleh pertanyaan tak terduga itu. Mau bagaimanapun semua orang tahu bahwa Troy dan dirinya telah perang dingin selama bertahun-tahun, namun mereka lebih memilih diam untuk menghindari masalah. Saat ini Gonzales sengaja membuatnya goyah, terlebih lagi ketika perasaannya kacau balau seperti ini.

"Ya benar," jawab Joseph santai. Matanya yang cukup kecil terlihat seperti bulan sabit saat tersenyum seperti itu, "tapi aku tidak tahu apakah namamu termasuk dalam daftar undangan," lanjutnya masih dengan senyuman yang manipulatif.

OBSESSION [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang