Bagan 4

559 55 0
                                    

Dari 805 kilometer jauhnya,
kita dipertemukan oleh dunia yang fana,
larut dalam lingkup nyaman,
menghadirkan rasa yang sulit untuk diartikan.

Sayuku belum sempat menatap netranya,
belum diizinkan untuk berdampingan dengan raga-yang belum ku ketahui bagaimana bentuknya.
Namun naasnya,
ia bertingkah seperti sebuah rumah
membuatku diselubungi rasa nyaman,
hingga enggan untuk meninggalkan.

Semesta bertindak untuk mempertemukan kita,
namun kupercaya ia sangat enggan untuk mempersatukan,
karena di balik semua masa yang pernah dilewati bersama,
kesungguhan masih sukar untuk menampak.

Dulu, kukira dia hanya sebatas asing,
namun ternyata kedudukannya lebih dari apa yang pernah ku pikir.
Dia bukanlah asing lagi, dan kusadari ini.
Sebab sekeliling kuterasa sepi,
saat aku mengetahui ia beranjak pergi.

Setelah kata asing telah terkikis,
ada beberapa hal yang masih terasa sulit,
karena fakta yang tergenggam ialah
semesta masih enggan untuk mempersatukan,
sebab kata 'hampir'
masih menggema di permukaan.

Poetry : PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang