15

2.8K 162 21
                                    

Aku menyerahkan proposal ta'arufku pada ummi Zaida agar diberikan pada laki-laki itu. Begitupun sebaliknya, aku menerima proposal ta'aruf dia dari ummi Zaida.

Aku membuka lembar pertama yang menunjukkan foto dan biodata diri laki-laki itu. Betapa terkejutnya aku melihat nama yang tertera di sana adalah Azmi Ananda.

"Dia Mas-mu Ranum?" Kataku sponton. "Eh maksudku dia calon suamimu."

"Haha bukan. Dia calon Mas-mu Ranuna." Kata Ranum meledek. Kenapa Ranum berekspresi biasa saja ketika aku mendapat proposal ta'aruf dari calon suaminya.

"Belum saja dia menikahimu, masa dia sudah mencari istri ke dua. Aku menolaknya Ummi." Aku kembalikan proposal ta'aruf kak Azmi pada Ummi Zaida, namun belum sempat aku lepas dari genggamanku, Ranum mencegahnya.

"Calon suamiku itu Mas Rafli, bukan Mas Azmi." Kata Ranum mulai ngaco.

"Kau coba-coba membohongiku Ranum?"

"Tidak Ranuna. Kalau tidak percaya nih undangan pernikahan kami baru selesai dicetak."

Ranum Setya Ningrum

&

Muhammad Rafli Ramadhan

Ternyata benar calon suami Ranum bernama Rafli. Aku sendiri bingung dengan kesalahfahaman ini. Mengapa bisa aku menganggap kak Azmi adalah calon suaminya Ranum.

Ini salah Ranum tidak mengklarifikasi kesalahfahamanku. Dia hanya menjelaskan bahwa laki-laki yang mengajukan proposal ta'aruf kepadaku tidak lain adalah sepupunya. Lalu kenapa aku baru tahu hal ini setelah lebih dari empat tahun mengenal Ranum? Kau curang Ranum menutupinya.

Singkat cerita, aku sudah membaca proposal ta'aruf kak Azmi, begitupun kak Azmi telah mengenalku lewat apa yang aku deskripsikan dalam proposalku. Satu bulan kami berta'aruf, lamaran terlaksana di bulan ke dua. Dan bulan ketiga tepat di tahun 2019 laki-laki yang ku kagumi itu menghitbahku dengan begitu manisnya.

Kak Azmi membisiki ku sesuatu setelah ia selesai memasangkan cincin dijari manisku "terimakasih istriku telah mengagumi-ku."

Aku tersenyum hangat membalas kata-kata menyejukkan yang diucapkan kak Azmi saat itu. Aku bergumam dalam hati, "Aku bukan pengagum-mu kak Azmi, melainkan aku adalah pengagum-Mu Ya Rabb."

-SELESAI-

Terimakasih telah membaca kisahku dan ikut mendoakan kami. Sampai saat ini aku pun masih tidak percaya bisa menjadi istri seorang Azmi Ananda. Juga banyak pertanyaan yang masih mengganjal mengapa kisah ini bisa berakhir bahagia. Kalau begitu bagaimana kalau kita lihat dari sudut pandang kak Azmi yang berusaha memperjuangkanku?

Ah, sebenarnya aku sendiri tidak yakin kak Azmi mau membaginya. Aku masih membujuk suamiku ini menuliskan bagaimana kisah kami dari sudut pandangnya. Mungkin jika banyak dari kalian yang membantuku membujuk manusi keras kepala ini, Mas Azmi akan berubah pikiran. *etcie manggil mas Azmi

Jadi siapa di sini yang setuju Mas Azmi menulis cerita kami dari sudut pandangnya?

KCI 1.1 [Pengagum-Mu] -SELESAI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang