Jika orang lain memandangmu sebagai bunda Khadijah yang menyukai saya lebih dulu,
Justru saya menganggapmu sebagai Fatimah yang mampu membuat Ali jatuh cinta
Rasa cintamu bagai kemuliaan keduanya, membuat saya luluh dan berani melamar.
Jika dibandingkan dengan baginda Muhammad, siapalah saya? Hanya umat yang mencintai akhlak beliau dan ingin bercermin darinya.
RANUNA...
Sayangku,
Mungkin saya tak semulia Muhammad bagi Khadijah, seperti Ali yang mendambakan Fatimah, nyaliku sempat ciut kala melamarmu.
Jika saja saat itu kamu memilih berhenti dan enggan menerima saya kembali, mungkin tiada kita hingga hari ini
Tapi Syukurlah... Kamu tidak menyerah.
Kala ijab terucap, Arsy dibuatnya menggema atas kabar dua insan yang saling mencinta dalam ikatan suci nan abadi. Insyaa Allah.
Jujur...
Saya sangat merindukan Rasulullah, tat kala rindu pada sosok yang akan menyempurnakan separuh agama saya. Dan Allah telah memilih kamu. Ranuna, si pemilik tulang rusuk Azmi.
Tahun 2019
Saya persembahkan cerita ini untuk Ranuna, Wanita yang sedang menemani saya menulis kisah kami.
Kalau boleh jujur, saya selalu berusaha bersikap romantis loh, tapi nyatanya masih terdengar kaku ya? Yasudahlah, saya cuma mau bilang ini aja,
Terimakasih Ranuna telah menjadi teman bersama mengagumi-Nya.
🌻🌼🌸
INFO PENTING
Assalamualaikum. 😊
Akhirnya rilis juga part kak Azmi.
Luuuuuama banget nunggu, taunya kak Azmi cuma bikin 1 chapter.Okelah semoga sabar menunggu yah.
By the way aku mau kasih terget yah. 30 votes 10 comments baru up chapter selanjutnya yg bagian Kak Azmi pov.
Karena kalian harus tahu bagaimana perjuangan membujuk laki-laki yang satu ini untuk menceritakan kisahnya.
Menurut aku nggak adil jika kalian hanya mampir, nambahin viewers cerita ini tanpa meninggalkan jejak.
Semoga kalian mengerti ya.
Thanks atas dukungannya,
Love,
RANUNA & AZMI 💑
KAMU SEDANG MEMBACA
KCI 1.1 [Pengagum-Mu] -SELESAI-
Spiritual-Follow dulu sebelum baca- KISAH CINTA INSPIRATIF Aku tidak seberani Khadijah yang menyatakan cintanya lebih dulu pada Muhammad Aku juga tidak secerdas Fatimah yang selalu dibanggakan Ali Apalagi secantik sang Humaira yang selalu menyejukkan pandang...