"4"

40 5 0
                                    

"Gue mau kemana?gue gk punya siapa² lagi,gue bingung,gue harus kemana? Ya Tuhan jawab Rafa,Rafa harus kemana sekarang?"tanya Rafa dalam hatinya,ia benar benar bingung dengan keadaan dirinya sendiri

Hujan menemani Rafa sedari 15 menit yg lalu,ia kedinginan dan tak tahu arah,ia hanya ingat satu orang dan langkah kakinya menuntunnya untuk berkunjung kerumah orang itu

Tok tokkk....

"Siapa?"
"Gue"
"Ra...Rafa?ngapain lo kesini?" Tanya Karin terkejut
"Dingin" ujar Rafa
"Lo ngapain kesini?!"
"Dingin rin"

Brukk

Rafa tumbang seketika di depan pintu rumah Karin yg membuat karin berteriak dan memanggil abangnya

"Bang!,bantuin gue!"
"Kenapa?" Jawab Zeni panik
"Temen gue pingsan,bawa kedalem aja,ntar gue kompres,lo gantiin baju dia dengan baju lo"
"Ha?"
"Cepetan! gausah basa basi lagi,ni anak orang kedinginan" kata karin yg langsung berlari untuk mengambil peralatan kompres

Zeni menurut dan langsung memapah Rafa ke kamarnya untuk di gantikan baju,ia heran mengapa karin sebegitu paniknya dan sebegitu bawelnya hanya karena cowok yg pingsan didepannya?apa jangan jangan.....
"husss gak boleh mikir gitu Zen,mana mungkin karina yg dingin nya melebihi es batu punya pacar?" batin Zeni

Setelah Rafa digantikan bajunya oleh Zeni,ia membiarkan Karin mengompres Rafa dan meninggalkannya berdua di ruang tamu,20 menit karin menunggu akhirnya Rafa siuman dan bertanya² dimana dirinya sekarang

"Gue dimana?" Tanya Rafa bingung
"Dirumah gue"
"Ha?"
"Udah deh lo diem aja skrng,suhu badan lo belum turun"
"Rin"
"Hm?"
"Makasih ya udh tolongin gue,gue gak tau harus kemana lagi,jadi gue kesini"
"Iya"
"Yg tadi siapa?" Tanya Rafa ingin tau
"Abang gue"
"Ohh,gue kayak pernah liat,tapi dimana ya" tanya Rafa sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal
"Lo pernah ketemu di Club Basket,dia ketua basket" kata karin membantu mengingatkan Rafa
"Oh iyaa,namanya Zeni Arkadana kan?dia tutor gue pas latihan,bagus banget cara mainnya,apalagi pas shooting ke ring basket" Rafa cerita panjang lebar dan sepertinya sudah melupakan rasa sakit di hatinya tentang orang tuanya

"Haha... iyaaa" karin tertawa melihat raut wajah Rafa yang menurutnya lucu

baru kali ini Rafa melihat Karin tertawa lepas.

Malamnya,karin melihat apakah Rafa sudah tidur atau belum,ia membuka pintu kamar Rafa sedikit demi sedikit dan menyembulkan kepalanya ke dalam,ia tidak melihat siapapun disana

"Kemana dia?" tanya karin heran

Lalu karin mencari Rafa ke setiap sudut rumah tanpa meneriakkan namanya karena Zeni mungkin sudah tertidur di kamarnya

Saat Karin ke Rooftop,ia melihat Rafa sedang duduk memandangi langit malam yg penuh bintang betebaran,karin pun berjalan menuju Rafa dan duduk tepat disamping cowok tersebut

"Lo pernah gk bertengkar sama orang tua lo?" tanya Rafa tanpa menoleh ke arah karin
"Pernah"
"Sampe kabur dari rumah?"
"Kalo itu gk pernah,kenapa?"
"Gpp,oh iya,orang tua lo kemana?kerja?"
"Udah gak ada" jawab karin yg ikut memandangi langit malam yg indah
"Oh maaf,gue gk tau"
"Iya gpp"
"Btw,ortu lo kenapa?kok bisa gk ada?"tanya Rafa hati²
"Kecelakaan 5 tahun lalu"jawab karin sambil menunduk
"Pasti sedih ya,gue punya orang tua tapi gk ada yg peduli sama gue,mereka cuma peduli sama uang mereka ketimbang gue"
"lo salah mengerti mereka,mereka sayang sama lo tapi cara nunjukinnya aja yg salah" nasihat karin yg membuat Rafa menoleh ke arahnya
"Gue broken home rin,mereka maksa gue buat gantiin posisi papa jadi pengusaha sedangkan gue punya cita² sendiri"
"Gue ngerti gimana perasaan lo,tapi seenggaknya lo masih bisa ngerasain kasih sayang mereka,sedangkan gue?orang tua gue udah meninggal,gue udah gak bisa ngeliat orang tua gue,gue kangen mereka Raf"ujar karin menangis di hadapan Rafa

Rafa yg iba melihat karin pun langsung memeluknya dan menaruh kepala karin di dada bidangnya agar seluruh kekuatannya mungkin bisa tersalur dan membuat karin berhenti menangis

"Udah dong jangan nangis,lo jelek tau kalo nangis" ejek Rafa yg sontak saja membuat karin menjauh dari tubuh Rafa dan menatap Rafa lekat

"Jujur aja,lo lebih jelek ketimbang gue,hahahahaha"
"Eh,gue kira lo mau ngomong sesuatu yg penting,ternyata cuma mau ngejek gue ya,sini lo rin!" Kata Rafa dan langsung mengejar karin yg sudah berlari sejak dia mengejek Rafa tadi

"Wlee,tangkep gue kalo bisaa" kata karin sambil tertawa dan tetap berlari,saking bahagianya sampai ia tidak melihat ada batu di belakangnya dan....

"Rinn awas!"

Rafa langsung berlari secepatnya ke arah karin dan menarik karin yg hampir jatuh ke bawah karena kecerobohannya,mereka langsung jatuh berdua dan karin menindih badan Rafa

"Berat rin!" ucap Rafa menyadarkan karin yg kepalanya bersembunyi di dada Rafa
"Gu...gue gk jadi jatuh?" tanya karin memastikan
"Yaa nggaklah,makanya kalo lari tuh liat liat,skrng turun lo!Berat!"
"Iya iya" karin langsung melepaskan pegangannya dari tubuh Rafa dan langsung berjalan meninggalkan Rooftop

"Mau kemana?"
"Tidur"jawab karin menahan malu
"Gue ikut"
"Heh!enak aja"
"Maksud gue,gue ikutan turun"
"Ooohh" karin hanya ber-oh ria,turun dari tangga dan langsung masuk kekamarnya dengan berlari,kejadian malam ini benar benar berhasil membuat kepalanya penuh dengan seorang nama Rafa Aditya Wira.


*aku tunggu vote nya yaa manteman:))


*syifaa31

The ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang