"8"

27 4 0
                                    

Saat Alina ingin mencari karin di kantin,ditengah jalan ia diseret paksa oleh 3 orang perempuan yg pakaiannya ketat dan memakai rok setengah paha,alina disenderkan ke dinding lab bahasa secara kasar dan membuat ia kesakitan lalu memberontak

"Lo apa apaansih!"sentak alina tidak terima dirinya diperlakukan seperti tadi

"lo anak baru gk usah jadi saingan gue bisa?lo itu kalah cantik dari gue,tapi apa?satu sekolah ngomongin lo dan posisi gue sebagai ratu sekolah terancam cuma gara² lo masuk ke sekolah ini!"jelas Jena,ratu bully yg suka menindas orang yg lebih kecil dari dirinya dan tidak terima jika ada orang lain yg lebih cantik darinya

"Gue gk kenal lo dan gk mau kenal lo jadi gk usah ganggu hidup gue!"ucap Alina kesal

Saat alina ingin pergi dari Jena Dkk,Rara,teman jena sengaja menarik rambut alina kasar,Alina yg kesakitan berusaha melepaskan tangan jahat itu dari rambutnya tapi Rara malah semakin bersemangat untuk menarik rambut panjang alina

Saat Alina sudah pasrah jika dirinya di bully oleh jena,tiba² karin datang ke lab tersebut dan menarik tangan Rara dari rambut Alina lalu Alina pun segera melindungi dirinya di belakang karin

"Lo mau jadi pahlawan kesiangan?"ujar jena meremehkan
"Maksud lo apa?"ucap karin dingin namun tatapannya yg tajam tetap mengarah ke jena Dan membuat nyali jena sedikit menciut
"Lo gk usah ikut campur urusan gue"balas jena tak mau kalah
"Masalah lo sama alina bakal jadi masalah gue juga,gue peringatin lo jangan pernah lo gangguin alina mulai detik ini dan kalo lo sampe deketin alina bahkan sehelai rambut pun,gue bakal ngelakuin yg lebih daripada lo" ucap karin setengah berbisik dan langsung meninggalkan tempat tersebut bersama alina

"Makasih ya rin,kalo gk ada lo gue gk tau gimana jadinya"ucap alina sambil terus tersenyum ke arah karin namun emang dasar karin yg sifatnya dingin membuat alina harus mencari akal untuk akrab dengan cewek es tersebut
"Hm" jawab karin tanpa menoleh ke alina sedikitpun
"Kalo ngomong tu noleh ke gue kek-_-"
"Buat apa gue nengok,lo juga ada disamping gue"jawab karin enteng
"Bodo amat lah rin,eh itu ada Rafa,samperin yok"
"Males,lo aja sana" ujar karin yg langsung berbelok meninggalkan koridor kelas 11 dan menuju kelasnya untuk tidur

"lo ngapain disini?"tanya alina,dia benar benar mendatangi Rafa yg sedang mengepel lantai
"Lo gk liat gue ngapain?"jawab Rafa ketus
"Liat,lo lagi ngepel kan?oh iya gue tau pasti lo mendadak jadi cleaning service di sekolah ini kan?"ejek Alina tertawa sekencang² nya seolah olah dia bahagia jika Rafa menderita,padahal mereka berdua baru kenal seminggu yg lalu
"Ejek aja terus,apasih yg gak biar lo bahagia"
"Ngambek lo?elahh cowok ngambekan sih" saat mendengar ucapan itu,Rafa langsung menabok kepala Alina yg membuat Alina meringis
"Sakit bego!"
"Sakitan mana,lo ngejek gue terus?" Balas Rafa tak mau kalah
"Sakitan....mm apa ya,bodolah,gue ke kelas dulu" setelah mengatakan itu Alina langsung pergi menghindar agar dirinya tidak ditabok lagi oleh Rafa

"Maya blm bisa dapet dokumennya pa" ujar Maya yg sedang telponan di belakang kelas.
Karin melihat maya menelpon seseorang yg mungkin ayahnya Krna kata terakhir yg ia dengar adalah kata 'pa', karin pun bertanya tanya mengapa Maya se serius itu bicara jika tentang dokumen?,karin juga sempat memergoki maya membicarakan tentang perusahaan RY yaitu perusahaan yg dimiliki Orang tua Rafa,namun karin sengaja menyembunyikan informasi yg ia liat karena itu tidak penting menurut dirinya.

Pulang sekolah,karin sengaja keluar terlambat agar dirinya bisa leluasa bertanya dengan Rafa
"Raf,gue mau nanya sesuatu"
"Apa?"
"Perusahaan lo namanya RY group?"
"Iya,kenapa rin?"tanya Rafa bingung
"Perusahaan lo punya saingan?"
"Yaa punyalah rin,mana ada perusahaan gk punya saingan"kata Rafa sambil tertawa
"Ohh oke"
"Emang napa sih?"tanya Rafa setelah tawanya reda
"Gpp,gue mau pulang"
"Eh sama gue aja,lo bawa mobil?"
"Ngga"
"Yaudah ikut gue yok,sekalian gue kenalin lo sama orang tua gue" ajak Rafa bersemangat
"Gue masih pake seragam"
"Gapapa,ayolahh"ujar Rafa yg langsung menarik tangan Karin dan mau tidak mau membuat karin mengikuti langkah Rafa kemobilnya.

*typo dimana mana yaa manteman


*syifaa31

The ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang