The Cold

"9"

Sampai dirumah Rafa,karin disambut hangat oleh Rena,ibu Rafa
"Ma,ini Karina" kata Rafa memperkenalkan Karin ke mamanya
"Oh hai karin,cantik ya" balas Rena tersenyum
"I..iya tante"
"Oh iya,kamu temen deketnya Rafa?pacaran?"ujar Rena penasaran
"Enggak!" Karin menjawab tegas pertanyaan Rena yg menurutnya aneh
"Yahh,padahal tante berharap kalo kalian pacaran,karina cantik dan sopan yg menurut tante mungkin bisa merubah sifat Rafa yg nakal dan tidak bisa diatur"jelas Rena panjang lebar
"Mama kalo ngomong suka bener ya" kata Rafa tertawa yg diikuti Rena lalu Karin.
Mengingat Rena,Karin jadi rindu ibunya,ibu yg meninggalkan dirinya dan Zeni saat ia masih kecil.

"Ibu gue udh suka sama lo"
"Lalu?" Balas karin dingin
"Gpp deh,lo mau pulang skrng?"
"Iya"
"Gue anter"tawar Rafa
"Gak usah,gue bisa pulang sendiri"
"Kan gue yg ngajak lo kesini,gue harus tanggung jawab dong"
"Terserah" karin yg langsung pergi dari rumah itu menuju teras menunggu mobil Rafa setelah berpamitan pada Rena

Diperjalanan karin mengantuk yg akhirnya membuat ia tertidur didalam mobil Rafa,saat sudah sampai rumah karin,Rafa menatap lekat wajah karin yg tertidur pulas dan menyelipkan rambut karin kebelakang telinga karin agar wajah karin terlihat jelas dimata Rafa
"Lo cantik rin,andai lo peka dan sifat lo gk ngehalangin gue buat dapetin lo" bisik Rafa pelan
*5 menit*
"Woy,udh sampe!"teriak Rafa saat dirinya sudah puas memandangi karin
"Gk usah pake teriak dodol" kesal karin
"Turun,lo masih betah deket gue?" Ledek Rafa yg membuat karin langsung turun dari mobilnya,mengucapkan terima kasih lalu menjauh dari mobil Rafa
"Lucu lo rin" ucap Rafa yg langsung pergi meninggalkan rumah karin

                             ~
"Pa,Maya bingung,Rafa itu jago berantem pa,Maya kayaknya gk bisa kalo harus ngelakuin apa yg papa suruh dan juga Rafa suka sana karin,saudara maya sendiri pa!"
"Ekhm,may?"karina datang tepat saat maya telponan*lagi* dengan papanya dan tetap saja membahas RY group tapi dirinya diselipkan disana
"Eh i..iya,lo ngapain disini?"tanya maya berusaha menyembunyikan apa yg barusan dilakukan
"Lewat"balas Karin singkat
"Lo de...denger barusan?"
"Denger apa?"tanya karin balik
"Ohh gpp,yaudah gue ke kelas dulu ya,bye rin" setelah mengatakan itu,Maya langsung pergi ke kelasnya dengan berlari kecil

"Lo ada apa sih sama Rafa?"batin karin

"Rin,lo mau pulang bareng gue?"
Tawar Rafa saat dirinya melihat karin terus memerhatikan seseorang
"Nggak"
"Lo liat apasih?"
"Gpp,pulang sana"usir karin
"Beneran?"
"Iya,ntar gue pake taksi"
"Kalo lo butuh apa² hubungi gue"
"Hm"

Setelah Rafa pergi,karin mengikuti kemana Maya pergi,15 menit yg lalu karin mendengar maya ingin bertemu seseorang pulang sekolah,karin yg penasaran hubungan maya dgn Rafa pun bertekad ingin mengetahui urusan maya dan mengikuti maya dari belakang

Maya berhenti di sebuah Cafe klasik,membuka pintunya dan sepertinya ada seseorang yg sudah menunggunya,karin menyipitkan matanya dan terkejut karena disana ada Zeni,abangnya
"Ngapain bang zeni disana?ada urusan apasih!,bingung gue"Kata karin sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal

Karin masuk ke dalan Cafe menggunakan masker hitam dan blazer abu agar dirinya tidak diketahui 2 orang itu,lalu karin duduk persis dibelakang zeni dan maya

"Gue gk pernah menerima uang sepeserpun dari lo,jadi buat apa gue ngikutin kemauan lo?"
"Please zen,bantuin gue!pisahin Rafa dan karin"ujar maya memohon
"Rafa itu kebahagiaan adek gue,buat apa gue ganggu?dan juga,sekalipun lo bayar gue,gue gk akan ngikutin kemauan lo,camkan itu!" setelah mengatakan itu,Zeni langsung pergi meninggalkan maya yg duduk kesal dan terus memandangi zeni
"Gue harus buat lo mau zen!"teriak maya dan membuat seisi Cafe menghadap kearahnya

                            ~
"Bang,lo gpp?"tanya karin saat dirinya sudah sampai rumah,hal pertama yg ia lihat zeni sedang duduk di depan TV dengan keadaan yg sama saat ia melihat zeni di Cafe
"Eh lo rin,gue gpp,kenapa?"
"Lo sakit?ke dokter sana"perintah karin yg disambut gelengan kepala zeni
"Gue?gue gpp,sana ke kamar ganti baju"
"Beneran?awas aja lo pingsan bang,gue gk bakal Bantuin lo"ancam karin karena zeni yg keras kepala

Dan benar saja,5 menit kemudian zeni ambruk saat dirinya hendak mengambil air mineral di kulkas,saat panik karin tidak bisa berfikir jernih,hal pertama yg ia fikirkan adalah menghubungi Rafa entah keinginan darimana,ia pun langsung menelpon Rafa dan menyuruhnya cepat kerumah

Rafa memapah Zeni kekamarnya,memeriksanya dan membiarkan zeni tertidur pulas
"Abang gue gapapa?"
"Gapapa kok,tapi pas dia bangun dia selalu manggil alina rin trus tidur lagi"
"Alina?alina natya?ngapain?"
"Mana gue tau,mungkin bang zeni pengen alina kesini kali"ujar Rafa yg membuat tangan karina _Ger-cep_  menghubungi alina dan untungnya alina mau disuruh kerumahnya
"Gimana?"tanya Rafa
"Alina mau kesini,ekhm Raf,gue mau ngomong sesuatu sama lo"
"Oke"

Mereka berdua berjalan ke Rooftop rumah karin,duduk disana dan tanpa basa basi lagi karin memberitahu apa yg ia lihat dan dengar tadi saat pulang sekolah dan apa alasan ia menolak tawaran Rafa untuk ikut pulang bersamanya

*Haii,author baru up,semoga sukaa

*syifaa31