"14"

21 4 0
                                    

"Gue gk ngerti sama jalan fikiran lo"
"Lo dan bang Zeni menderita udah cukup buat gue rin"balas Maya datar
"Terserah",karin meninggalkan maya yg sedang duduk manis di kursi panjang belakang sekolah

BRUK!

"Maaf gue gk li..,lho?ngapain lo disini?"Tanya Rafa saat Karin dan Rafa bertubrukan tepat di ujung lorong kelas 11

Karin hanya melihat Rafa sekilas lalu meninggalkan Rafa ditempat tanpa sepatah katapun~

"Woy!Jawab gue!,lah malah ditinggal"gerutu Rafa dalam hatinya kesal dan lari mengejar karin

"Lo kenapa sih?" Tanya Rafa saat sudah berhasil mensejajarkan langkahnya dgn langkah karin
Tidak ada jawaban~
"Jawab gue bego!"
Tetap tidak ada jawaban~
Dan akhirnya Rafa menarik karin paksa untuk berada di dalam dekapannya
"Kalo ada masalah cerita sama gue"
Diam~
Karin tetap diam walaupun tubuhnya sudah berada di dada bidang Rafa
"Rin,please ada apa?"ucap Rafa sambil menjauhkan tubuh karin dari tubuhnya dan memegang erat kedua bahu karin

"Gue gapapa"
Akhirnya karin bicara walaupun jawaban yg Rafa harapankan bukan itu yg karin keluarkan

"Ehm...Lo mau ke kelas?"tanya Rafa mengalihkan,ia tau jika karin memang sedang ada masalah namun menurut Rafa mengetahui masalahnya sekarang hanya akan memperburuk keadaan

Karin hanya menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan Rafa
Setelah karin pergi,Rafa langsung memutar balik langkahnya ke arah taman belakang untuk menemui siapa orang yg telah membuat karin mendadak seperti itu
Dan orangnya adalah Maya Adinara

"Ngomong apa lo sama dia?!"

"Gue gk ngomong apa² kok,gue cuma kasih peringatan,itu aja"balas Maya dgn senyum sinisnya
"Inget!,kalo sampe lo berbuat sesuatu ke karin,gue gk segan² buat lo menderita"
Setelah maya mendengar seperti itu,ia tepuk tangan dan berteriak
"Wah lo bener² ajaib ya,kalimat itu baru aja gue omongin ke karin"
"Lo!,jangan pernah ganggu karin"ucap Rafa dingin namun tegas
                                    ~
Karin memasuki kelasnya seolah membawa aura horror yg membuat semua anak kelas diam tak berkutik,ia duduk di tempatnya dan menidurkan kepalanya diatas meja,Alina yg bingung pun langsung menyapa karin
"Hai rin"
"Hm"
"Bangun napa elahh,tugas yg kemarin kumpulin sini"kata Alina basa basi
"Di laci gue,ambil aja"balas karin tanpa merubah posisinya
"Oke"setelah mengambil map berwarna biru,tujuan awal Alina pun diutarakan
"Lo kenapa rin?sakit?atau lo capek?"tanya Alina yg hanya mendapat gelengan kepala dari karin
"Yaudah,gue ambil ya tugasnya"Alina menyerah jika sudah terkait dengan karin

Spesies perempuan dingin,jenius,cerdas,tidak bisa ditebak,mempunyai body goals yg diinginkan semua perempuan pastinya namun mendadak cerewet jika berhubungan dengan orang yg disayangnya itu jatuh sakit
                                   ~
Tring!
Ponsel Rafa berbunyi dan membuat semua orang dikelasnya menoleh kearahnya termasuk bu Ratna yg sedang anteng menjelaskan tadi dan sepertinya akan mengamuk sebentar lagi
"Rafa!!"
"I..Iya bu?ibu pengen minum?biar saya yg ambil..."
"Keluar!!,kamu keluar dari kelas sampe jam saya selesai,mengerti?!"
"Iya bu"Rafa keluar dari kelasnya tanpa perasaan bersalah sedikitpun,yaa ia memang sengaja tidak men-silent ponselnya agar ia bisa lebih leluasa menguasai kantin di jam jam segini
"Woy,gk bosen lo dihukum?"tanya Zera yg kebetulan berada dikantin dgn Arga yg karena mereka selesai olahraga
"Kagak,bentar lagi juga lulus,gue bakal kangen dah sama bu guru calak tu"balas Rafa yg langsung disambut pertanyaan Zera
"Calak itu apa Raf?"tanya Zera dgn polosnya
"Cantik cantik galak,hahahah"tawa Rafa,Zera dan Arga seketika meledak mendengar Rafa yg meledek bu Ratna
"Inget karma lo"ujar Arga
"Pasti bro,oh iya lo liat karin ga?"tanya Rafa yg kepalanya langsung ditoyor Arga begitu saja
"Dia sekelas sama lo cacing"
"Oh iya gue lupa,habisnya gue sama dia kayak bukan sekelas,susah nemuinnya"
"Emang dia kemana kalo istirahat?"gantian Zera yg angkat bicara
"Kalo gue tau,mana mungkin gue nanya ke kalyan Zeraa"Rafa gregetan
dgn sahabat yg satu ini,selain polos,dirinya juga sering menjadi korban Bully Arga Dan Rafa saking pintarnya:)
"Lo cinta cintaan mulu,sekolah yg bener,biar pinter"oke,Arga mulai ceramah untuk Rafa seperti biasanya.
    
"Tugas kelompok yg kemarin sudah saya terima kecuali milik Rafa"kata bu Dina
"Lah kok punya saya gk ada bu,perasaan udah saya kumpul deh"balas Rafa tak terima
"Saya sudah mengecek semua tugas di kelas ini kecuali tugas kamu Rafa,jadi mana tugas kamu?"
Rafa menepuk jidatnya dan nyengir tidak jelas"oh iya bu,saya lupa bawa,kayaknya ketinggalan di rumah deh"
"Berarti hari ini kamu pulang bareng saya jam 5,buat tugas itu diruang guru,mengerti?"
"Tapi kan saya harus pulang bu,kasihan anak ayam saya belum dikasih makan"jawab Rafa dengan polosnya
Mendengar jawaban itu semua anak kelas tertawa terbahak²
Bu Dina hanya menggelengkan kepala melihat anak satu ini,selain nakal ia juga bisa membuat amarah gurunya mereda
                                   ~
"Karinaa!"
Karin menoleh mendengar namanya dipanggil "apa?"
"Rafa lagi berantem sama anak kelas 11 dilapangan!"pekik alina
Karin yg mendengar itu langsung berlari ke arah lapangan disusul Alina

Karin sampai di lapangan dan melihat Rafa sedang adu jotos dengan Rasya anak kelas 11 Ipa 4
Karin bingung,jika ia melerai skrng maka dirinyalah yg terkena masalah disini namun jika ia diam,dua orang itu akan semakin terluka,di tengah kebingungan karin akhirnya Guru BK yg sempat dipanggil pun datang dan melerai mereka
"Rafa!Rasya!,kalian masuk ruang BK skrng!"teriak pak Toni
Rafa dan Rasya pun berjalan keruang BK dengan keadaan salah satu telinga mereka di tarik pak Toni

"Lo gapapa?,gue obat in ya"tawar karin,ia menunggu di depan Ruang BK selama 30 menit hanya untuk menunggu Rafa keluar.
"Gue gapapa,lo kekelas aja sana"tolak Rafa
Tanpa pikir panjang karin langsung menarik Rafa ke Taman belakang sekolah untuk diobati

"Sakit ya?"tanya Karin yg sedang membersihkan luka Rafa dengan alkohol
"Ngga begitu"
"Gue khawatir,jangan pernah berantem lagi"bisik karin pelan
Rafa hanya mangut² mendengar karin bicara seperti itu
"Nah selesai,gue ke kelas ya"
"Makasih....Karina"ucap Rafa yg hanya dibalas senyuman karin.

Maap ya manteman,author baru apdet:)))

*Syifaa31

The ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang