"15"

29 4 0
                                    

Karin duduk di pinggir taman setelah pulang sekolah,u know readers?? Karin ditinggal abang nya:)

Karin menghembuskan napas kasar karena dirinya lelah

Tin tin....

"Woy masuk!gue anter"
"Gue bisa naik taksi"elak karin
"Lo mau nunggu taksi sampe kapan?udah jam 5.45 sore rin"ucap Rafa melembutkan suaranya
Karin berfikir sejenak lalu memasuki mobil Rafa dan duduk di samping kursi kemudi agar dirinya tidak kena marah seperti yg sudah²

Hening,yaa begitulah keadaan yg berada di mobil Rafa,baik Rafa maupun Karin saling diam tak mau bicara bahkan saat sudah memasuki sekitar rumah Karin,tetap saja mereka diam

Saat sampai,mereka melihat ada mobil Sedan yg sepertinya karin kenal
"Itu mobil Maya bukan?"tanya karin dalam hati"
"Lo kenapa?ada masalah?"tanya Rafa bingung
Karin hanya menggelengkan kepalanya dan membuka seat_belt yg ia kenakan lalu turun dari mobil Rafa dan bergegas memasuki rumahnya

Saat karin masuk rumahnya ia terkejut melihat keadaan rumah yg begitu berantakan
"Apa apaan!,siapa yg udah buat rumah gue berantakan!"bentak karin
"Gue,kenapa?lo marah?marah aja silahkan"ucap Maya membalas dengan senyum sinisnya
"Lo ngapain disini bitch!"
"Gue?yaa seperti yg lo tau,gue disini mau buat lo sama bang Zeni menderita,lo lupa?apa bego?"
Karin diam tak membalas,ia ingat jika harus menyelesaikan masalah dengan kepala dingin
"Keluar"ujar Karin tegas
"Kalo gue keluar,bang Zeni ikutan keluar dong"balas Maya
Karin mendengar abangnya disebut langsung menatap maya tajam
"Ck,bawa dia kesini!"perintah maya yg entah untuk siapa
Bodyguard~,orang² itu keluar dengan membawa Zeni yg sudah pingsan di gendongan mereka
"Shit!,lepasin bang Zeni skrng juga"
"Kalo gue gk mau?"tantang maya
Karin diam,memikirkan cara yg bisa ia lakukan untuk melindungi Zeni dan dirinya

Karin melihat ada botol kaca disampingnya,ia langsung melempar botol itu ke lantai yg menyebabkan suara beling terdengar hingga keluar rumah
"Lo mau ngapain sih?udahlah,ngalah aja,lo ikut gue abis tu masalah kita selesai"ucap maya kesal
"Kalo gue gk mau?"balas karin tenang
"Otomatis bang Zeni ikut gue"
"Bawa aja"ucap karin lagi
"Se..seriusan lo?"tanya maya gelagapan
"Lo kira gue bercanda?"ujar karin
"Bentar²,lo gk bawa polisi kan kerumah?"
"Ngga,tenang aja",mendengar jawaban karin,maya langsung menyuruh orang²nya untuk keluar terlebih dahulu

"Lo gk kasihan sama diri lo sendiri?ayah lo masuk penjara tapi perbuatan lo masih aja kayak gini"ucap karin dingin
"Gue gini karena pacar lo itu rin,andai dia gk ngerekam video ayah gue yg lagi menggelapkan uang perusahaan,pasti gue sama ayah gue udah hidup bahagia sekarang!"jelas maya sambil menangis
"Kalo lo mau,gue bisa bantu ngeluarin ayah lo dari penjara"kata karin dengan suara yg berubah menjadi hangat,tidak seperti biasanya
"Bohong!,mana mungkin ayah gue keluar dengan mudah setelah semua keburukannya udah diketahui media"jelas maya lagi dengan isak tangis yg tak kunjung berhenti
"Usaha maya!,lo gk bisa bahagia cuma dengan gertak gue dan buat ancaman ke gue,lo harus usaha biar ayah lo bisa keluar dari penjara"
"Gimana caranya?"tanya maya setelah tangisannya sedikit mereda
"Gue bakal bantu,lo masih gue anggap sepupu gue setelah apa yg lo perbuat ke gue jadi tolong,bebasin bang Zeni"
Maya langsung memeluk karin dan menangis -lagi-
"Lo bener² baik,lo masih bisa memikirkan orang lain disaat lo mungkin bisa mati malam ini,gue sebenarnya berniat bunuh lo rin"ucap maya yg langsung membuang pistolnya ke sembarang arah

Tubuh karin menegang mendapat pelukan maya dan juga pengakuan dari gadis itu,ia tetap diam namun tangannya perlahan mengusap punggung maya perlahan

"Karin!ada ap..,woi maya!ngapain lo disini?!"Rafa datang dengan nafas yg terengah² dan langsung menemukan maya yg sedang berpelukan dengan karin
Setelah melepas pelukannya maya langsung berteriak"Bawa bang Zeni kesini!"perintah maya dengan orang suruhannya yg masih tersisa satu didekat tangga
Bang Zeni pun dibawa masuk ke kamarnya sedangkan Rafa,Karin dan Maya duduk di sofa dengan keadaan _Awkward_

"Jadi,apa tujuan lo kesini?"ucap Rafa menginterogasi maya
"Bunuh karin"jelas maya yg menunduk ketakutan
"Apa?!!sialan lo!"baru saja Rafa ingin memukul maya,tangannya segera ditepis oleh karin dan di kode agar Rafa tetap diam
"Dia udah minta maaf ke gue,dan gue mau ngomong sama lo Raf"
"Ngomong apa?"
"Bantuin Pak Arya keluar dari penjara"kata Karin yg dibalas raut wajah bingung Rafa
"Maksud lo?"tanya Rafa
"Cabut tuntutan Pak Arya biar dia sama Maya bisa seperti ayah dan anak semestinya,bayangin aja seorang anak yg pengen ayahnya selalu ada disampingnya tapi ke halang sama sesuatu,please Raf..bantu gue"ujar karin
Rafa tetap diam mendengar penjelasan karin
"Tapi kalo dia ngelakukan sesuatu lagi sama lo gimana?"
"Gk akan,gue bakal peringati ayah gue agar gk ganggu kehidupan kalian lagi"tepis maya
Rafa menghembuskan napas kasar lalu mengeluarkan ponselnya dan menelpon ayahnya
"Ayah lo bakal bebas dengan satu syarat"
"Apa?"
"Lo harus pindah sekolah dan mulai kehidupan baru tanpa harus mengganggu siapapun"
"Baiklah!gue sanggup!"ucap maya dengan senyum merekah
"Ayah lo udah bisa bebas,sebentar lagi dia akan pulang kerumah dan sebaiknya lo pulang sekarang"ucap karin yg dibalas senyuman maya dan pelukan darinya

Setelah maya pergi dengan orang²nya,karin langsung pingsan karena dirinya tertusuk pecahan beling yg ia pecahkan beberapa saat yg lalu

BRUK

"Karin!Bangun rinn"kata Rafa sambil menepuk pelan pipi karin yg dingin
"Tangan lo..."melihat tangan karin yg terluka Rafa langsung membopong karin dan menidurkannya di sofa,mencari kotak P3K dan langsung mengobati karin dengan telaten
"Nah selesai,lagian lo nekat banget,cewek kok pemberani huh"kesal Rafa

Tambah absurd ya?maapin yee
Vote nya dong mantemann🙌

*syifaa31

The ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang