"3"

35 5 0
                                    

Pulang sekolah tiba,semua siswa SMA Nusantara berhamburan keluar kelas dan menuju parkiran untuk pulang kerumah tanpa terkecuali Karina

Saat karina ingin menelfon bang Zeni,ada mobil sport hitam mendadak berhenti tepat di didepannya yang didalamnya terdapat sosok cowok yg sepertinya Karin kenal

"Ngapain lo?"
"Berdiri"
"Maksud gue,lo ngapain nunggu disini?kan didalem bisa"
"Hm"
"Mau ikut gue?"
"Ngga"
"serius?"
"Hm"
"Yauda gue duluan" kata Rafa sambil melambaikan tangannya yg tidak digubris oleh Karin

30 menit kemudian
*Zeni 's calling*

"Rin sorry ya gue gabisa jemput lo,gue masih di kampus nih"
-Tuttt-

Karin menutup telfon secara sepihak,bagaimana bisa Abangnya baru memberitahu dirinya saat sekolah benar benar sudah sepi? Zeni benar² membuat dirinya sakit kepala

"Woy,gue anter!" teriak Rafa yg ternyata sedari tadi menunggu karin
"ngapain lo masih disini?"
"Nunggu lo lah,ngapain lagi"
"Bukannya udh pulang?"
"Kalo udah ngapain gue disini bego"
"Oh"

~HENING~

"Lo mau nunggu berapa lama lagi?"
"Gatau"
"Yauda ayo!"
"Lo gk bakal nyulik gue kan?"
"Yaa nggaklah,gk guna juga"
"Oh oke" karin memasuki mobil Rafa di bagian belakang
"Pindah kedepan lo!"
"Males"
"Kesannya gue jadi supir lo!"
"Iya iya" jawab karin malas

Selama berada dalam mobil,mereka berdua seperti orang asing yg sengaja didekatkan,Hening tak ada satupun orang yg memulai obrolan,Rafa yg memang tidak suka suasana awkward dia terpaksa memulai pembicaraan

"Rumah lo masih jauh?"
"Ngga"
"Yg mana?"
"Gerbang hitam diujung sana"
"aaa okeoke"

HENING lagi~~

Sesampainya dirumah Karin,Rafa sama sekali tidak menerima tawaran untuk mampir kerumah karin,sama sekali tidak!

"Makasih"
"Oke,gue duluan ya,bye"

Tidak ada respon dari karin karena menurutnya membalas sebuah lambaian seperti itu benar² hal yg tidak berguna

Sampai dirumah,Rafa melihat ayahnya sedang berdiri di depan pintu dengan raut muka merah padam menahan amarah,Rafa yg sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu pun langsung memasuki rumahnya tanpa melihat ayahnya yg geram akan kelakuan anaknya

"Darimana saja kamu?sudah jam 7 malam baru pulang!"
"Dari rumah temen" jawab Rafa seadanya
"Kamu itu sudah besar,kalo kamu begini terus kapan kamu bisa meneruskan bisnis papa?!"
"Pa,Rafa sama sekali gak minat untuk melanjutkan bisnis papa,Rafa punya cita² sendiri"
"Rafa!,kamu satu satunya anak papa dan kamu pewaris perusahaan papa jadi,TIDAK ADA PENOLAKAN"
"Cukup pa cukup!,Rafa sudah capek dengan cara papa yg maksa Rafa seperti ini,Rafa gak suka pa,sebenarnya Rafa itu anak papa bukan sih!"

PLAK

Satu tamparan keras mendarat tepat di pipi kiri Rafa,ibunya yg melihat pertengkaran hebat itupun langsung berlari dan menenangkan suaminya,Rafa bersyukur karena dengan ibunya yg menenangkan ayahnya akhirnya ia bisa keluar dari rumah dengan cepat tanpa harus melihat wajah ayahnya lagi yg amarahnya sepertinya sudah di ambang batas

*typo betebaran yaa

*Syifaa31

The ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang