Magic_R present
Love Yourself
Chp.12, “CemburuˮPark Jimin|Jeon Jeongkook
Kim Taehyung|Kim Seokjin
Min Yoongi|Kim Namjoon
Jeon Minju and Others⚛️⚛️⚛️⚛️
Beberapa tahun lalu, Jimin adalah seorang murid kelas dua SMA yang begitu disayangi guru.
Dia pintar, ramah, sopan, dan yang paling menarik dari semuanya adalah ketampanannya. Ia termasuk jejeran lelaki tampan di sekolahnya dulu. Dengan sentuhan imut di pipi sedikit tembam juga bibir penuhnya, Jimin disukai banyak perempuan. Sebenarnya, Jimin sendiri sadar bahwa ia tak setampan itu. Banyak yang wajahnya lebih darinya, namun karena peringkat teratas parallelnya selama dua tahun berturut, wajar kalau ia dikenal banyak orang. Guru-guru memujinya, teman-teman mengelilinginya, dan perempuan-perempuan memujanya. Tapi, sungguh malang nasib perempuan-perempuan yang mendekatinya itu.
Karena sesungguhnya, Jimin tak pernah merasa tertarik pada perempuan.
Namun begitu, ia tetap tersenyum dan menerima kue ataupun cokelat pemberian mereka sekadar untuk kesopanan. Setelah semuanya sudah menjauh, maka Jimin akan memakan pemberian mereka dengan ceria sambil bercerita pada seoang lelaki tinggi bernama Mean Phiravich, keturunan Thailand yang tinggal di Korea dan kebetulan satu kelas dengan Jimin sejak kelas satu SMA. Mereka dekat, orang-orang tahu itu. Di mata mereka, kedua orang itu benar-benar bestfriend goals. Jimin yang sering memenangkan kejuaran sains, sedangkan Mean sering memenangkan kejuaraan sepak bola bersama teman satu timnya.
Jimin tak pernah memungkiri itu. Ia dan Mean memang dekat, lebih dekat dari apa yang orang-orang kira, malah. Terbukti dari keduanya yang saat ini tengah saling memagut bibir satu sama lain, dengan Jimin yang bersandar lemas di dinding dan terhimpit tubuh Mean. Bagi Park Jimin, kekasihnya itu merupakan pencium yang hebat. Ia menyukainya. Ini merupakan ciuman pertama mereka dan Jimin langsung menyukainya. Ya, setidaknya sampai Mean melepas bibirnya dan menunjukkan senyum berbeda dari sebelum-sebelumnya. Senyum yang tak pernah Jimin lihat ada di wajah lelaki itu sebelumnya. Bukan senyuman lembut nan manis yang Jimin sukai. Tapi, lebih pada senyum yang—
“Aku dapat video-nya!”
—licik.
Jimin menoleh dengan mata membulat tak percaya. Jadi, bukan hanya ia dan Mean yang berada di rooftop sekolah? Sejak kapan?
Lelaki yang baru saja berkata mendapatkan video terlihat begitu tenang mendudukkan dirinya di sebuah meja tak jauh dari toren tempatnya sembunyi tadi. Ia hanya duduk di sana dan menyibukkan diri dengan ponsel di tangan. Jimin tak mengerti, maka dari itu ditatapnya Mean yang hanya memandangnya tanpa suara. Wajahnya menunjukkan ekspresi yang tak terbaca.
“Sebenarnya kenapa?” tanya Jimin to the point.
Mean tersenyum singkat. “Simple, aku lagi butuh uang dalam jumlah besar. Dan aku rasa, gak cuman sekali aku butuhin itu dari kamu, jadi video itu bakal berguna.” Mean tahu, lelaki di hadapannya ini pintar, dilihat dari ekspresinya yang seperti tengah mencerna juga menyimpulkan beberapa skenario dalam otak. Ia pun akhirnya membenarkan salah satu yang mungkin terpikir oleh Jimin. “Iya, ciuman tadi cuman buat di-video-in temanku. Kurasa, kamu gak akan senang kalau orang-orang tahu kamu itu—gay?”
Hati Jimin mencelos seketika. Ia tak membutuhkan penjelasan lebih, karena kata-kata Mean tadi sudah cukup untuk membuktikan bahwa selama ini, semuanya palsu. Kata-kata cintanya, senyum manisnya, kata-kata lembutnya. “Semuanya demi uang?” Jimin bertanya ulang, meyakinkan dirinya bahwa mungkin saja ia salah paham, tapi anggukan yakin Mean menghancurkan kembali hatinya yang sudah menjadi serpihan. Ditatapnya lelaki itu dengan mata yang mulai berair. “Tapi—kenapa? Aku bukan orang kaya, kamu bahkan tahu mamaku sakit, kamu tahu itu!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Yourself ⏩KookMin⏪
FanfictionKenyataan yang menampar telak kehidupan Jimin membuatnya membentuk karakter yang kuat. Segala masalah di masa lalunya, membuat seluruh energi positif mengelilinginya. Tapi, kebalikan terjadi pada Jeongkook. Kehidupan mereka hancur di saat yang sama...