Love Yourself ⏩KookMin⏪

5

Magic_R present

Love Yourself
Chp.5, Seorang Pecinta yang Tak Dicintai

Park Jimin|Jeon Jeongkook
Kim Taehyung|Kim Seokjin
Min Yoongi|Kim Namjoon
Jeon Minju and Others...

Mereka bernasib sama,
menunggui seseorang yang jelas tak akan membalas perasaannya.

“Kapan Jeon Jeongkook bisa benar-benar nerima aku?”

“Aku juga mikirin pertanyaan yang sama.”

˹Seorang Pecinta yang Tak Dicintai˼

JAM dijital yang digantung di lobi Hyewon Medical Center menunjukkan pukul 07:09 pagi.

Di dinginnya pagi pada awal musim semi pertengahan Maret, salah satu rumah sakit terbesar di Seoul itu sudah mulai terlihat sibuk. Beberapa perawat berseragam biru-putih berlalu-lalang dengan data-data pasien di tangan. Ada juga dokter-dokter yang sibuk menangani pasien, berpindah-pindah ruangan demi memeriksa keadaan pasien rawat inap secara rutin di pagi hari, memeriksa jadwal operasi, atau sekadar diam di ruangan untuk membuat laporan pasien. Hal satu ini dilakukan oleh beberapa orang, di antaranya adalah Jeon Jeongkook. Seorang Dokter Kepala Bagian Umum yang memiliki ruangan pribadi di lantai empat rumah sakit.

Selama tiga bulan kinerjanya di rumah sakit, Jeongkook memang sangat-sangat bertanggung jawab. Tidak mudah mendapatkan jabatan setinggi itu dalam waktu tiga bulan—dan tergolong tidak mungkin. Tahun lalu, tepatnya awal tahun 2016, Jeongkook memang sempat praktek di rumah sakit ini. Di prakteknya saja, ia sudah satu kali mengoperasi pasien yang mengalami serangan pernapasan tiba-tiba. Itulah yang membuatnya mendapatkan kepercayaan begitu besar. Praktek yang memakan waktu enam bulan, sudah berhasil membuatnya mendapatkan janji untuk dijadikan dokter tetap di Hyewon Medical Center jika sudah lulus. Dan ya, janji itu benar-benar terlaksana.

Jeongkook sendiri berencana untuk melanjutkan kuliahnya demi mendapatkan gelar spesialis syaraf. Itu akan ia laksanakan mulai pertengahan tahun ini. Seorang Jeon Jeongkook memang tak akan pernah merasa puas dengan apa yang telah ia dapat.

Suara pintu terbuka sedikit memecahkan konsentrasi Jeongkook. Ketika dirinya mendongak, senyum di wajah ceria Taehyung adalah hal pertama yang menyapa. Dokter spesialis dalam ini sudah memakai pakaian dokternya dengan lengkap. Dan langkahnya begitu ringan untuk berada di samping Jeongkook dan memberikan sebuah pelukan longgar. “Selamat pagi, sayang! Hari yang indah buat memulai pekerjaan.”

Jeongkook menyingkirkan tangan yang melingkar di bahunya dengan pelan. “Ya, dan kenapa kamu gak kerja? Malah ke sini?”

Mendapat respon begitu, jujur saja Taehyung sedikit merasa kecewa. Ekspektasinya adalah Jeongkook yang—setidaknya—membalas ucapan selamat pagi darinya. Tapi, memangnya kapan ekspektasinya pernah menjadi nyata? “Ya,” Taehyung buru-buru menunjukkan senyumnya, seolah yang tadi itu sama sekali tak memberikan efek. “aku ke sini buat ngucapin selamat pagi. Sekalian nyemangatin kamu biar kerjanya makin bagus.”

“Gak perlu,” Jeongkook menggelengkan kepalanya. Ia memandang ke arah lelaki berusia 26 tahun itu tanpa ekspresi. “ada atau enggaknya semangat dari kamu, kerjaan aku bakal tetap bagus. Sekarang, daripada kamu buang waktu di sini, mendingan mulai kerjaan kamu. Kamu ini dokter spesialis, artinya kerjaan kamu gak sedikit.”

Taehyung bungkam. Ini bukan yang pertama kalinya, tapi ia tetap belum terbiasa. Selama tiga bulan mereka resmi menjadi sepasang kekasih, Jeongkook memang tak pernah memerlakukannya semestinya. Ia tentu ingin protes, terkadang ingin sekali memarahi tindakan Jeongkook yang terlalu dingin padanya. Tapi, ia masih mencoba untuk sadar diri. Pada dasarnya, yang menginginkan hubungan ini hanyalah dirinya. Jeongkook menerima ajakannya karena posisinya yang merupakan putera dari Kepala Rumah Sakit. Ia yang menawarkan untuk menjalankan hubungan parasit ini dan Jeongkook hanya menjalani tugas sesuai perannya. Taehyung yang bisa mendapatkan gelar sebagai kekasih Jeongkook, juga Jeongkook yang mendapatkan posisi tinggi di rumah sakit berkat promosi dari Taehyung.