Love Yourself ⏩KookMin⏪

13

Magic_R present

Love Yourself
Chp.13,  "Masa Lalu Jimin Kembaliˮ

Park Jimin|Jeon Jeongkook
Kim Taehyung|Kim Seokjin
Min Yoongi|Kim Namjoon
Jeon Minju and Others

❇❇❇❇

SEMILIR angin menerpa wajah tercengang Jimin.

"Apa?" Jimin bukannya tidak mendengar, tapi ia ingin memastikan bahwa telinganya salah menyaring ucapan Chaeyoung.

Chaeyoung paham, kata-katanya tadi terlalu mendadak. Memang siapa dirinya? Bertatap dan bicara langsung dengan Jimin saja baru hari ini, tapi sudah berani mengajak lelaki itu berpacaran. Tangan kanannya sontak mengusap tengkuk, merasa tidak enak pada Jimin. "Maaf, kalau aku kedengarannya aneh atau apa. Yang aku tahu, berita yang tersebar di sekolah kan tentang kamu gay, jadi kupikir, kalau kamu pacaran sama aku, berita dan kebencian mereka ke kamu itu hilang—atau seenggaknya berkurang."

"Err—" Jimin mengerjap. Sekelebat bayangan di mana orang-orang di sekolahnya menatap jijik padanya terlintas dengan cepat. Benar, orang-orang membencinya karena dia gay. Ia sendiri lelah dengan hal ini. Memangnya, apa yang salah jika dia ini berbeda? Ia juga lelah dengan semua kebohongan yang dirinya lakukan pada Minju demi membuat wanita itu tak khawatir. Ia ingin terbebas dari itu semua dan kalau dipikir-pikir lagi, Chaeyoung baru saja memberikannya sebuah jalan keluar. Tapi— "—bukannya ini berarti, aku gunain kamu buat selesain masalahku sendiri?"

Kekehan pelan keluar dari belah bibir tipis Chaeyoung. "Tentu saja enggak—lagian dari awal justru aku yang manfaatin kejadian ini buat dapatin kamu, maaf." Dia memberikan senyum terbaiknya pada Jimin. "Apa salahnya aku bantu kamu? Anggap saja ini hubungan mutualisme. Aku bantu kamu buat hilangin berita buruk tentang kamu, lalu kamu pun bantu aku buat gak lagi dikatain jomblo sama teman-temanku."

Jimin mulai memikirkan kata-kata perempuan itu. Semakin ia pikirkan, makin banyak juga hal yang ia dapat jika menerima tawaran Chaeyoung. "Oke—kupikir ini ide bagus," ia mengangguk. "ayo, kita pacaran! Dimulai dari coba buat saling kenal satu sama lain, kurasa bukan hal buruk. Ditambah lagi, mungkin saja dengan kenal kamu, aku jadi benar-benar normal."

"Ya," Chaeyoung menampilkan senyum yang begitu cantik bagi Jimin. "kuharap juga begitu."

Sejak itu, mereka berpacaran. Memang tidak langsung diumumkan, namun keduanya selalu memerlihatkan kedekatan di antara mereka. Orang-orang memerhatikan dan berita kedekatan mendadak mereka menjadi bahan perbincangan. Perlahan, berita lama tentang Jimin yang gay dan berciuman dengan seorang lelaki menghilang. Menambah kesan heboh, di acara kenaikan kelas, Chaeyoung sebagai perebut posisi Jimin sebagai nomor satu di sekolah dengan berani mengatakan bahwa ia dan Jimin sudah berpacaran satu tahun. Setelah itu, berita Jimin yang gay dianggap hoax. Tapi, begitulah kejamnya dunia. Sebegitu dihujat dan di-bully-nya Jimin sebelumnya, mereka tak ada yang meminta maaf. Tanpa tahu malu mulai memuji Jimin kembali dan seolah tak pernah menjadi bagian dari hidup kelam Park Jimin.

Tak apa, Jimin pernah mengalami yang lebih menyakitkan dari ini sebelumnya. Setidaknya, ia tidak sendirian—lebih tepatnya, dirinya memang tak pernah sendirian.

"Cukup sekali saja kamu bisa aku kalahin," Chaeyoung duduk di hadapan Jimin dengan sandwich isi keju di tangan. Keduanya tengah berada di kantin, baru saja mengambil makanan untuk dijadikan pengisi perut di siang hari. "setelah ini, jangan sampai nilai kamu turun lagi. Aku lebih suka kita bersaing secara sehat kayak semester-semester sebelumnya. Apalagi sekarang kita sudah kelas tiga, kita harus jadi saingan sulit buat satu sama lain."