'dasar arga, sok kegantengan banget jadi orang, nyesel gue pernah suka sama lo.' umpat sara di dalam hati.Hari ini rumah sara ramai oleh teman-temannya. Ada Jakky, bagus, ridho, zeeya dan Hendrik.
Bukan tanpa alasan mereka ke rumah sara, karena hari ada tugas kelompok yaitu membuat video seni musik dan juga keluarga sara mengundang mereka untuk mengikuti acara barbeque nanti malam.
"Jadi mau gimana nih?" Tanya Jakky dengan serius memandangi kawannya satu per satu.
"Gini, gimana kalau vokalisnya zeeya sama sara kan suara mereka merdu tuh. Terus Lo jakk, lo main drum. Hendrik main gitar sama ridho." Ucap bagus.
"Terus lo ngapain?." Tanya Jakky.
"Gue mantau." Ujar Bagus dengan muka datar.
"Enak aja lu dugong, lu maen piano." Kata Ridho.
Bagus memang jago memainkan alat musik apapun, bahkan di rumahnya ada ruangan khusus untuk bermain musik, itu semua karena ayah bagus adalah seorang pecinta musik.
Mereka menyetujui ide bagus, sara dan zeeya adalah vokalisnya, jadi sekarang hanya tinggal menentukan lagu yang akan mereka bawakan.
Dan pak Budi bilang, lagunya harus lagu luar supaya ada tantangan untuk menghafal lagu tersebut.
Mereka sibuk memikirkan lagu yang akan di bawakan, Jakky fokus mencari lagu di YouTube. Sedangkan sara dan zeeya mereka mencari di google.
Suasana di ruang tamu sangat sibuk namun, tak lama Kakanya sara datang menghampiri mereka dengan membawa banyak sekali makanan ringan.
"Nih camilan biar ga pada stress." Kata bang Rigel sambil tersenyum.
"Makasih bang." Ucap mereka bersamaan.
"Oke santai, udah selesai belum nyari lagunya?" Tanya Rigel.
"Belum nih bang, bingung soalnya gak banyak hafal lagu Inggris." Kata jakky sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Gimana kalau, you're the reason?."
"Terlalu mainstream bang." Kata sara.
"Emang siapa vokalis nya?"
"Sara sama zeeya bang."
"Oh jadi ini namanya zeeya ya." Kata Rigel menatap zeeya.
"Baru liat soalnya, kan kalau curut2 ini mah udah gak asing. Oh ya zeeya kenalin saya Rigel." Ucap Rigel sambil mengulurkan tangan.
"Zeeya bang panggil aja Zee." Zeeya sedikit kikuk.
"Oke Zee, nah kan vokalisnya cewe semua gimana kalau lagu AVRIL LAVIGNE - WHEN YOUR GONE."
"Nah bagus tuh bang, boleh juga." Ujar Bagus.
Akhirnya mereka sepakat ingin membawakan lagu itu, waktu yang di berikan pak Budi hanya 1 Minggu, sedangkan mereka harus mempersiapkan segala macamnya dari awal sekali. Seperti kamera, alat musik, kostum, latihan vokal dan tempat untuk membuat video klipnya.
*****
Hari sudah semakin sore namun semakin sore semakin ramai di rumah sara, zeeya dan yang lainnya berencana menginap di rumah sara untuk acara barbeque. Zeeya bisa tidur bersama sara dan yang anak laki-laki di kamar bang Rigel.
Sore ini mereka berkumpul di rooftop rumah sara, sambil melihat pemandangan matahari terbenam. Sara dan Bagus sedang asik Mabar game online. Sedangkan Jakky, ridho, zeeya, Hendrik dan Rigel sedang bernyanyi sambil bermain gitar.
Zeeya si gadis manis tak henti-hentinya memandangi Rigel, ada tatapan kagum di matanya, Rigel sore ini menggunakan kaos t-shirt yang berhasil mengekspose perut sixpack nya dan celana selutut berwarna hijau army yang sangat pas untuk kulit putihnya.
Ditambah lagi Rigel adalah orang yang baik dan ramah, dia tidak henti-hentinya berbicara. Bercerita tentang bagaimana sulitnya menempuh pendidikan sebagai anggota polisi dan bagaimana bangganya bisa seperti sekarang.
Rigel memetik senar gitarnya dengan sangat merdu, wajahnya terlihat sejuk dan tenang sambil menyanyikan lagu dari Fiersa besaran ft tantri- waktu yang salah.
Jreng.... Jreng......
[Rigel]
Jangan tanyakan perasaanku
Jika kau pun gak bisa beralih
Dari masalalu yang menghantui mu
Karena sungguh ini tidak adil....[Zeeya]
Bukan maksudku menyakitimu
Namun tak mudah tuk melupakan
Cerita panjang yang pernah aku lalui
Tolong yakinkah saja raguku....[Jakky,Hendrik,Rigel,zeeya, dan ridho]
Pergi saja engkau pergi dariku
Biar ku bunuh perasaan untukmu
Meski berat, melangkah, hatiku, hanya tak siap terluka...[Jakky]
Beri kisah kita sedikit waktu
Semesta mengirim dirimu untukku
Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah...Jakky menyanyikan part akhir sambil menatap ke arah sara yang masih fokus ke game online nya. Sedangkan zeeya tak henti-hentinya memandangi sang gitaris.
Suasana sangat hangat dan syahdu, hingga akhirnya senja datang dan memberikan lukisan indah untuk hari ini.
"Bang Rigel suka senja?." Tanya zeeya yang duduk di samping Rigel.
Rigel menoleh dan tersenyum ke arah Zee, lalu kembali menatap langit sore.
"Dulu, waktu kecil saya sama sara sering banget pergi ke rumah tetangga hanya untuk melihat Matahari terbenam. Waktu itu sara masih berumur lima tahun dan Saya baru berumur 8 tahun ." Ucap Rigel.
"Loh kok ke rumah tetangga bang, kan disini juga bisa." Ucap Zee sambil tertawa lalu dibalas tawa juga oleh Rigel.
"Dulu rumah kami tidak memiliki rooftop seperti ini, jadi harus pergi ke rumah Bu Yayu untuk melihat matahari terbenam dengan indah. Bu yayu juga sudah terbiasa oleh kedatangan kami, bahkan jika kami tidak datang satu hari saja pasti Bu Yayu memanggil kami untuk melihat matahari terbenam."
Zeeya masih mendengarkan cerita Rigel dengan semangat dan tertarik.
"Dulu sara sering ketiduran jika melihat senja, katanya senja seperti menghipnotis untuk tidur. jadi setiap pulang sara selalu saya gendong. Difikir-fikir lucu sekali datang ke rumah orang hanya untuk melihat matahari terbenam." Tawa Rigel sambil melirik zeeya.
"Iya bang, pasti seru kalau punya Kaka laki-laki. Pasti ada yang jagain ada yang nemenin." Ucap zeeya.
"Hahaha kamu boleh ko anggap saya sebagai Abang kamu juga." Kata Rigel dengan ramah.
"Wah makasih bang Rigel." Zeeya antusias.
"Senja itu datang untuk meminta kita beristirahat dari pagi dan siang yang melelahkan, senja menghiburmu dengan lukisan indah di langit sore, membuat kita semakin berterimakasih kepada sang pencipta."
-Angkasa Rigel.
******
Waktu hanya akan membuatmu lupa, tulisan hanya akan membuatmu ingat.
-pidi Baiq
Keep support !
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAKSARA
Teen Fictionpersahabatan sepasang manusia yang berawal dari Sara gadis cantik yang melindungi Jakky si anak culun dari penindasan.