13. MANUSIA KUAT

19 14 3
                                    


Suasana terasa menyedihkan, orang-orang yang berada di ruangan itu terlihat pucat. Air mata sudah tak mampu lagi keluar hanya ada tatapan kosong dan rapalan doa-doa meminta keselamatan kepada Tuhan.

Zeeya sedang menenangkan wanita paruh baya yang tampak sedih dan tak bersemangat lagi. Sedangkan di sisi lain ada ayah Bagus yang terlihat tenang, bukan tak bersedih. Dia hanya tidak ingin memperkeruh suasana.

Seorang dokter keluar dari ruangan UGD. Mereka bangkit dengan tergesa-gesa menghampiri dokter lelaki tersebut.

"Apa anak saya baik-baik saja dok? Bagaimana keadaannya...?" Tanya Mira ibunya Bagus.

Dokter tersenyum lalu menghela nafas dalam-dalam.

"Bisa kita bicara di ruangan saya...?" Pinta dokter itu.

Mereka berempat masuk ke ruangan dokter.


⭐⭐⭐


Sara dan Jakky sudah sampai di rumah sakit, mereka langsung menuju ruangan dimana bagus di rawat.

Sesampainya di sana... Ternyata tidak ada siapa-siapa, mereka hanya menunggu di kursi, depan ruangan. Beberapa menit kemudian, terlihat kedua orang tua bagus bersama zeeya. Zeeya berlari memeluk sara sambil menangis, sara pun membalas pelukan nya.

"Tan, bagus gimana tan...?" Tanya sara yang masih menenangkan Zeeya, kepada Mira.

"Om, gimana om...?" Tanya Jakky.

"Bagus masih belum sadarkan diri, kaki nya harus di pen karena terbentur batu cukup keras..." Jelas Mira.

Jakky dan sara hanya bisa melongo, separah itu kah?

"Sekarang Tante minta do'anya semoga anak Tante cepat sembuh."

"Pasti Tante, boleh kita liat bagus...?" Tanya Jakky.

"Boleh, silahkan." Ucap Mira.

"Sudahlah nak, ini sudah nasibnya bagus, kamu tidak usah menyesal seperti ini, Tante gak marah kok." Tutur Mira seraya mengelus puncak kepala zeeya.

"Maaf Tante...." Lirih zeeya yang masih sesenggukan.

Sara, Jakky dan zeeya masuk ke ruangan, sungguh rasanya ingin menangis ketika melihat keada'an bagus.

Jakky menghampiri sahabatnya yang sedang terkapar lemah di ranjang putih, dengan mata terpejam, tangan di pasang infus, dan hidung yang terpasang oksigen. Bagus yang biasanya tidak bisa diam, selalu tertawa, Tidak pernah terlihat murung.

Kini hanya bisa diam, terkulai tak berdaya. Ingin rasanya mendengar pantun-pantun Bagus yang konyol namun lucu, ingin rasanya meledek status bagus yang selalu menjomblo, ingin rasanya mendengar tawa renyah yang selalu ini tebarkan.

Kini Jakky hanya menatap sahabatnya lekat dengan seribu kenangan yang masih teringat, bukan lebay namun ia tidak pernah melihat bagus seperti ini.

"Gus masa mau tidur terus, katanya Lo mau ngungkapin sesuatu ke orang yang Lo suka." Ucap Jakky berbisik ke telinga bagus.

"Kalo Lo tidur terus bisa-bisa ketikung lagi, Lo inget ga waktu gebetan Lo di tikung si Indra? Emang Lo mau gebetan Lo ditikung lagi? Ayo bangun bagus...!" Bisik Jakky.

Jakky terlihat sangat kusut, dia bangkit dari kursi lalu menjauh, membiarkan sara dan zeeya mendekati bagus.

"Gus, maafin gue ya. Kalo bukan karena gue Lo ga akan kaya gini, Lo harus bangun ya, nanti gue janji bakalan selalu ada buat Lo sebagai balas Budi gue." Lirih zeeya.

"Gus banyak yang sayang sama Lo, emang Lo gak mau bangun gitu?, Lo tuh emang kebo ya ! Abis kecelakaan malah enak-enakan tidur dasar pantat kuda." Pungkas sara dengan nada bercanda namun air matanya menetes.

"Gus emang Lo gak mau Mabar lagi sama gue sama Hendrik? Ayo bangun Gus, masa jago nembak orang tapi aslinya lemah kaya gini." Lirih sara kini air matanya tak bisa terkontrol lagi, dia teringat ketika bermain game bersama bagus.

"Cepet sembuh bro, kami semua khawatir sama Lo, cepet Bagun ya..." Ucap Jakky sambil menepuk bahu bagus.

Mereka pergi meninggalkan bagus sendirian karena jam besuk sudah habis, mereka pamit kepada kedua orang tua bagus.

⭐⭐⭐

Ke esokan harinya...

Suasana kelas mendadak muram, mereka semua sedih mendengar kabar bagus yang terkena musibah. Hendrik dan ridho terlihat sangat khawatir mereka.

"Pulang sekolah kita jenguk bagus." Pungkas Hendrik dan ridho.

"Iya kita kesana, tapi jangan terlalu banyak orang." Ucap Jakky.

"Kalo gitu, kalian aja berlima yang datang sebagai perwakilan. Nanti kita jenguk pas dia udah pulang." Ucap siska.

"Oke kalo gitu."

Setelah pulang sekolah...

Jakky, sara, Hendrik, ridho dan zeeya pergi ke rumah sakit tempat bagus di rawat. Mereka di sambut hangat oleh Mira dan Bram.

"Tan gimana keadaan bagus sekarang?." Tanya Hendrik.

"Pen nya sudah di pasang, sekarang dia sudah siuman." Ucap Bram.

Semua orang menghembuskan nafas lega, setidaknya bagus sudah sadar.
Mereka meminta izin untuk masuk ke ruangan bagus.

"Assalamualaikum bagus...?" Ucap mereka serentak.

"Waalaikumsalam, loh tumben ngucapin salam...?" Ucap bagus tidak terdengar seperti orang sakit.

"Udah bangun Lo..?" Tanya sara.

"Udah dong, eh gue kaya denger ada yang bakalan nemenin gue terus kalo gue udah bangun...?" Sergah Bagus.

Tiba-tiba pipi zeeya memblushing mendengar ucapan bagus.

"Nggak gue gak ada bilang gitu, elo jakk?." Ucap sara.

"Nggak dih amit-amit, bisa struk gue ngurusin manusia macam gini." Canda Jakky.

"Gue salah denger kali ya...?"ucap bagus.

Lagi tidur tapi masih ganteng, sayang nya otaknya rada sengklek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi tidur tapi masih ganteng, sayang nya otaknya rada sengklek.




See you next chapter !

SAJAKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang