Kini Felix tengah bersiap di kamarnya, ia menggunakan pakaian hoodie hitam dengan celana hitam serta sepatu putih plus topi hitam nya. Ia melihat ke arah cermin, dengan se bucket bunga di tangan kanan nya ia nampak sembab, matanya berubah menjadi besar.
Lalu tanpa pikir panjang ia pun keluar kamar, dan berpapasan dengan sang ibu yang tengah menonton TV di atas kursi rodanya. Mata Felix dan sang ibu bertemu.
Raut wajah sang ibu menunjukkan bahwa ia bertanya, hendak kemana sang anak sulung ini.
"Aku ingin menengok kedua adikku bu." kata Felix dengan suara lirih
Sang ibu tersenyum, lalu mengangguk
Felix pun menghampiri sang ibu, lalu memeluknya erat.
"Aku akan mencari mereka bu, akan ku cari sampai mati." kata Felix sambil terus memeluk sang ibu
Sang ibu terus mengelus rambut anak sulung nya ini.
"Bu, berjanjilah padaku untuk sembuh.. Sekarang sudah tak ada Daehwi, tidak ada lagi yang akan menelfonku ketika ibu kumat." kata Felix tanpa melepas pelukannya pada sang ibu
"Well, mom promises." kata sang ibu berbisik
"Aku membeli handphone untuk ibu, telfon aku jika ibu membutuhkan ku." kata Felix setelah melepas pelukannya, Felix tersenyum hangat sebelum akhirnya pergi meninggalkan ibunya sendiri.
"Hurry home, my little baby." teriak pelan sang ibu pada Felix
Felix pun menghentikan langkahnya cukup lama ia berdiri memunggungi sang ibu, lalu ia pun menoleh, dan tersenyum.
"Ne, Eomma." kata Felix lalu membuka pintu dan keluar.
***
Felix menaiki bus, dan mengetap kartu untuk membayarnya. Ia duduk di bangku yang berada ditengah, duduk disamping jendela, dan menatap keluar.
Ia melamun, Sampai sebuah suara membangunkannya dari lamunan yang singkat itu.
"Boleh aku duduk disini?" tanya perempuan itu.
"Ah, tentu." kata Felix lalu lanjut menatap ke arah luar jendela.
"Sepertinya kau punya banyak masalah belakangan ini." kata si perempuan itu, membuat Felix terkejut.
"Ne?"
"Aku Kim Sohye, senang bertemu denganmu."
***
Hyunjin, Han, dan Seungmin tengah menikmati coffee di salah satu kedai terkenal di Seoul. Dengan satu laptop dihadapan Hyunjin, mereka nampak serius.
"Aku bingung sungguh." kata Hyunjin
"Benar, bagaimana cara kita menemukan TripleA tanpa identitas yang pasti? Maksudku, keterangan yang jelas(?)" jawab Seungmin
"Majja, tapi bukankah sebelumnya Felix berbicara di dalam kamar? Bersama Daehwi? Mungkin Daehwi mengatakan sesuatu pada Felix." kata Han.
"Iya, tapi Felix tak membahasnya atau membicarakan apapun pada kita." kata Hyunjin
"Coba kau suruh Felix kemari." kata Han
"Dia sedang mengunjungi Chaewon dan Daehwi." kata Seungmin
"Ahh, kalau begitu suruh kemari setelah mengunjungi adiknya, kita bicarakan masalah TripleA bersama-sama." kata Han yang diangguki Seungmin dan Hyunjin.
***
Felix berdiri didepan sebuah gudukan tanah saat ini, bunga yang ia bawa dari rumah masih berada di genggaman. Di tatapnya makam tersebut dengan sendu, lalu ia berjongkok dan menaruh se buket bunga berwarna ungu itu ke atas makam dengan tatanan yang rapih tersebut.
"Kau tahu? Aku rindu." kata Felix sendu
"Aku ingat, ketika kita bertengkar dulu.. Kau menangis menghampiri ibu, karna aku merebut remote TV di rumah saat itu." ujar Felix sambil berdecih pelan
"Jika diingat, waktu terlalu cepat bukan? Kau sudah tidak ada di sampingku, kau tidak bisa mendengarkan lagi ceritaku, dan kita tidak bisa berbagi kamar lagi seperti dulu." kata Felix menahan air matanya
"Andai ini hanya mimpi, rasanya aku ingin cepat bangun.. Ini mimpi yang sangat buruk, aku harus kehilangan kedua adik kesayanganku." kata Felix lagi
"Maaf."
Tes
Satu air mata jatuh diatas makam Chaewon, Felix menangis, ntah untuk yang keberapa kali. Rasa bersalahnya selalu menyelimuti, kedua adiknya tidak berada di sisinya lagi. Ingin rasanya Felix mengakhiri semua ini, tapi ia takut, ia takut semua orang yang berada di dekatnya menjadi sedih. Ia tak mau hal itu terjadi.
"Akan ku temukan mereka Chaewon, akan ku temukan."
***
Seoul's Jail
"Ingin bertemu siapa?" tanya sang petugas kepada Felix dari dalam bilik yang hanya di sekat dengan sebuah kaca bening yang ditengahnya terdapat lubang-lubang untuk berbicara.
Felix kini sudah berada di salah satu penjara terbesar di Seoul, memang letak pemakaman umum Chaewon tidak terlalu jauh dari penjara ini. Jadi hanya ditempuh dengan jalan kaki pun bisa.
"Lee Daehwi." kata Felix singkat
"Baik, mari ku antar." kata sang petugas lalu bangkit dari duduknya.
***
Sekarang Felix sudah berada di dalam, dengan Daehwi yang menunduk di hadapannya. Ruangan yang sama seperti tadi, di sekat dengan sebuah kaca dengan banyak lubang di tengahnya. Felix menatap Daehwi sendu.
"Daehwi.." panggil Felix pelan
Daehwi pun mengangkat kepalanya pelan, dengan ekspresi datar.
"Apa kabarmu?" tanya Felix
"Baik." singkat Daehwi datar
"Kau sudah makan?" tanya Felix lagi yang diangguki Daehwi.
"Tolong ceritakan semuanya padaku tentang TripleA, agar aku mudah mencarinya." kata Felix
"Aku tak akan menceritakan semuanya hyung-
"-karna aku ingin tahu, seberapa hebat detektif-detektif bodoh itu menangkap TripleA."
----
700+ kata huehehe
Btw ada yang ikutin under19? Kenapa tim sherlock sangat jauh dari tim growl 😭 mau nangis aja, bayi-bayikuu
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] TripleA ➖ Stray Kids '00L ✔️
Fanfic"Sejauh apa pun kalian bersembunyi, akan tetap ku cari sampai mati." #Book1 Millenium ✔️ #Book2 TripleA✔️ Started : 11/01/19 End : 04/01/20