Alea masih setia di bawah derasnya hujan yang mengguyur tubuhnya, ia baru tau bahwa rasa sakit karena cinta lebih menyakitkan daripada apapun.Alea mencoba berdiri dengan langkah kaki tertatih, ditengah derasnya hujan matanya meremang seketika matanya menangkap cahaya terang dari arah lain tubuhnya tak kunjung menepi.
Alea menutup matanya perlahan dan merasakan sakit yang berpindah keseluruh tubuhnya...BRAKKKK..........
Tubuh Alea terpental jauh , Alea tersenyum penuh luka dan menutup kelopak matanya.
..
.
.
.
Arga terlihat sangat panik berkali kali Arga meninju tembok ruang tunggu, Arga benar-benar khawatir dengan keadaan Alea.
Arga mengusap wajahnya kasar."Lo boleh tampar gue maki maki gue ngatain gue pakek semua nama keluarga gue di ragunan Lea, gue ikhlas asal lo jangan kayak gini."
Arga merasakan sesak di dadanya , bukan tanpa alasan Arga begitu cemas pada Lea. Ini semua bukan karena Alea sahabatnya namun karena selama ini Arga menyimpan rasa pada Alea, Alea yang sedari kecil bersamanya Alea yang selalu bersikap manja dan seenaknya pada Arga namun Arga menikmati itu semua sebagai sesuatu yang menyenangkan. Arga juga tau bahwa Alea sudah dijodohkan dengan Kevin, Arga mencoba menerima kenyataan itu Arga menyesal karena dirinya telah terjebak oleh perasaan yang seharusnya tidak pernah ada.
Arga sudah menepis rasanya berkali kali namun hasilnya nihil, Alea tetap mengisi hatinya meskipun Alea tak akan pernah bisa membalas cintanya Alea hanya menyayanginya sebatas sahabat.
Arga merogoh celananya mengambil ponselnya untuk menghubungi Gery.
"Hallo Ger."
"Kenapa Ga?."
"Balik ke Jakarta sekarang, Alea kecelakaan."
"Apa?! Kenapa Ale bisa ....
" mending lo cepet balik kesini, gue tunggu d RS.Medical."
"Oke."
Arga mematikan sambungan telponnya pada Gery, kini ia memandangi ponselnya ia ragu harus mengabarkan ini pada Kevin atau tidak.
Arga menskrol kontaknya dan Arga teringat pada Karin.
Arga langsung menghubungi Karin untuk ke RS.
.
.
.
.
.Kevin memandang ponselnya yang menampilkan foto Alea dengan senyuman yang begitu cantik, Kevin menghela nafas kasar sudah 4 hari Alea tak kunjung masuk sekolah.
Ponselnya tidak bisa dihubungi, Karin juga tak tahu menahu dimana Alea sekarang.Kevin memasukkan ponselnya kedalam saku celananya, kemudian ia beranjak untuk mengajar di kelas Alea.
.
.
.
.
.
.
Arga menggenggam tangan Alea dengan erat, matanya terus menatap Alea yang terbaring lemah."Bangun Ale, gue gamau lu kayak gini lu jelek tau kalo lagi gini, sumpah gue nggak bohong."
Ucap Arga dengan nada lirih."Lu orang lagi sakit masih sempet sempetnya ngejek."
Timpal Gery padanya."Ger,,
" apalagi?."
"Ger gue rasa gue harus kasih tau Kevin deh, ini demi kebaikan Ale si Ale kaya gini karena salah paham yang kagak di lurusin."
Gery menaikkan sebelah alisnya.
"Kemaren kemaren bengkok ya?."
Gery yang notabene agak oon mendapatkan hadiah timpukan dari Arga.
"Ger coba lu waras dikit gue serius ini."
"Iye dah hubungin aja Kenapa pake lapor lapor gue lu kira gue petugas SAR yang kerjaannye nyariin orang ilang atau gua.....ppp"
Arga nyumpel mulut Gery dengan roti.
"Puas ngomongnya? udah kek emak emak nagih arisan lu ye Ger."
Arga langsung pergi meninggalkan ruang inap Alea menuju rumah seseorang.
.
.
.
.
.
.
.Tok..tok...tok...
Kevin membuka pintu apartemennya ketika mendengar suara ketukan pintu.
"Arga...."
❄
Hallo hallo baca ye dibaca sok dikomen kalo banyak typo sorry sorry aje Gue kan penulis amatiran, masih belajar lah yang beginian mah.
Selamat menikmati😂.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vixie Queen
Ficção AdolescenteGadis bar bar dengan sejuta cinta dan juga sejuta dendam, berakhir menikah dengan seseorang yang di jodohkan dengannya. #Vixie Queen