7

1.5K 91 0
                                    

Seyla melamun apakah pantas dia bersama Nico, lelaki yang lebih muda tampan dan digilai banyak gadis. Rasanya dia tak percaya diri bisa memenangkan hati Nico, meski Nico sudah mendekati dia. Mungkin Seyla hanya merasa cemburu saja dengan gadis-gadis disampingnya Nico.

Handphone Seyla pun berdering dan terlihat Nico menelpon dan dengan sedikit ragu Seyla mengangkatnya.

Seyla : Halo
Nico : Sey, tadi kamu kemana aku nungguin
Seyla : Aku pulang lah, lagian kamu nya juga sibuk diserbu para cewek-cewek
Nico : Kenapa kamu cemburu yah?
Seyla : Ih siapa yang cemburu, nggak kok biasa aja
Nico : Yakin gak cemburu, ya udah baguslah.
Seyla : Udah yah aku ngantuk
Nico : Jangan dulu tidur dong, temenin dulu aku. Besok kan kita gak kan ketemu.
Seyla : Haduh

Tak terasa sudah satu jam mereka berbincang lewat telepon. Candaan demi candaan Nico membuat Seyla semakin bahagia, semakin merasa di mabuk kepayang.

Keesokan hari nya Seyla pergi ke kampus seperti biasa, dan jadwalnya lumayan padat hingga sore. Sesampainya di rumah dia dikejutkan dengan sosok lelaki bertubuh tinggi putih yang tak lain Nico.

"Ngapain dia dirumahku" Gumam Seyla

"Hei Seyla udah pulang" Sapa ibunya Seyla dan Nico hanya tersenyum manis menatap Seyla.

"Iya bu, Nico sejak kapan ada disini?" Setengah berbisik kepada ibunya.
"Udah dari tadi siang" Jawab ibu Seyla dengan pelan

"Kamu ngapain ada dirumah aku?" Tanya Seyla dengan agak sinis
"Kangen" Jawab Nico singkat

Memang Seyla dibuat stress dengan kegilaan Nico. Ada saja hal yang membuat Seyla terkejut. Tapi justru itu yang membuat Seyla semakin yakin kalau dia benar-benar mencintai Nico.

"Aku baru pulang capek, mau mandi dulu" Dengan sedikit malas, Seyla bergegas ke kamarnya. Entah apa yang dilakukan Nico dirumahnya.

Setelah dirasa sudah mandi dan berpenampilan rapi dengan pakaiannya, Seyla pun keluar kamar dan hendak menemui Nico. Tapi, tak ada sosok itu malah ada adiknya Nayla yang terlihat sedang nonton TV.

"Nay, lihat Nico gak?" Tanya Seyla
"Oh kak Nico udah pulang tuh, kakak sih mandinya lama amat" Ketus Nayla

Karena dirasa kurang percaya dengan ucapan Nayla, akhirnya Seyla menemui ibunya.

"Bu, Nico beneran udah pulang?" Tanya Seyla dengan tergesa-gesa
"Iya, tadi ibu udah bilang tunggu Seyla dulu. Tapi dia nya gak mau takut ganggu kamu yang kecapean pulang kuliah. Dia juga bilang yang penting udah liat dan ketemu kamu udah cukup" Jawab ibunya dengan sedikit tersenyum seakan tahu bahwa anaknya ada hubungan dengan Nico.

"Aneh banget tuh orang, eh dia kerumah ngapain aja sih bu?" Dengan sedikit nada pelan
"Dia banyak tanya tentang kamu, dia juga cerita kalau dia itu murid kamu tapi murid yang spesial"
"Dia bilang gitu Bu?, trus ibu jawab apa?" Seyla heran
"Ahh pokoknya banyak, tapi ibu tahu kalau dia suka sama kamu, dia juga tau masalah kamu dengan ayah." Dengan sedikit menyesal ibu menceritakan semuanya kepada Nico
"Ah ibu apa-apaan sih pake nyeritain itu segala, aku gak mau dia perhatian sama aku gara-gara itu" Sedikit kesal Seyla
"Nggak, dia bukan tipe seperti itu, dia anak yang baik" sambil memeluk Seyla

***
Nico tampak termenung di kamarnya, dia nampak tak menyangka kalau kehidupan Seyla begitu penuh derita, ingin rasanya dia jadi sandaran hatinya Seyla.

Karena Nico dekat dengan ibunya, dia pun menceritakan semuanya, termasuk menceritakan perasaan cinta pada Seyla.

"Mamih gak keberatan jika kamu pacaran dengan Seyla selama tidak menggangu sekolah kamu, tapi Mamih masih gak percaya kalau dia itu guru kamu. Mukanya masih kaya seumuran kamu." Dengan sedikit tertawa.
"Makasih yah Mih, udah restuin Nico. Jadi Nico semakin yakin sama perasaan Nico ini" Kata Nico dengan penuh keyakinan.

***
Sebulan sudah Seyla selalu datang kerumah Nico untuk mengajari akuntansi. Dan Nico pun mengajak jalan-jalan Seyla sebagai hadiahnya.
Tepatnya bukan hanya sekedar jalan-jalan.

Setelah puas berkeliling kota Bandung, akhirnya Nico memilih mengajak makan di sebuah cafe yang menyediakan live music.
Dan alangkah terkejutnya, ternyata Nico naik kepanggung dan bernyanyi "You're Still The One dari Shania Twain" terasa berbeda kala Nico yang menyanyikannya.

"Mohon maaf semuanya, jika nyanyian saya kurang berkenan, saya hanya ingin mengutaran perasaan saya terhadap seorang gadis, saya bingung harus mengatakannya bagaimana. Yang pasti aku sangat mencintaimu, Seyla"
Perkataan Nico membuat seisi Cafe riuh dengan tepukan tangan.

Seketika Nico menghampiri Seyla dengan seikat bunga dan yang tak ketinggalan dengan senyumannya yang manis. Seyla dibuat menangis bahagia, dia bingung harus berbuat apa, yang bisa ia lakukan adalah memeluk Nico dengan erat. Memeluk seorang lelaki untuk pertama kalinya dengan debaran asmara memenuhi rongga dadanya.

"Sekarang, seikat bunga aja dulu yah. Maklum masih pelajar, suatu saat nanti pasti kuberikan yang lebih dari ini, mau kan jadi pacar aku?" Kata Nico dengan lembut.

"Kamu apaan sih, aku bukan cewek matre" Cubit Seyla.
"Aku mau jadi pacar kamu, asal semua orang di sekolah tak ada yang tahu hal ini, aku gak mau kita jadi bahan gosip. Lagian ngerasa aneh aja guru sama murid pacaran" Tegas Seyla

"Hemm gak masalah, asal ingat kamu udah punya aku jadi jangan sedih lagi kamu bisa cerita apa aja sama aku" Tutur lembut Nico.

Seyla menjawab dengan anggukan dan kembali memeluk hangat lelaki yang sekarang jadi kekasihnya.

Minggu malam yang membahagiakan bagi Seyla, seakan menghapus semua luka yang pernah terjadi pada masa lalunya.

"Terima kasih Nico, engkau telah memberikanku cahaya di gelapnya kehidupanku" gumam Seyla

______________________________________
Haiii pembaca!!!!!
Gimana rasanya di tembak seseorang yang kita cintai???

Jangan lupa vote and comment
Vote kalian sangat berarti untuk semangatku.

Terima Kasih




First RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang