8

1.4K 86 0
                                    

Keesokan harinya Seyla nampak begitu ngantuk dan lelah setelah kemarin malam menghabiskan waktu dengan Nico, namun wajah bahagia tetap menghiasinya. Hingga ia lupa selalu tersenyum sendiri tatkala ingat semua kejadian semalam.

"Sayangnya hari ini gak ada jadwal mengajar di kelas Nico, baru aja kemaren tapi udah kangen lagi" gumam Seyla dengan senyuman.

***
Siang hari, hujan mulai turun dengan deras. Seyla pun menahan diri untuk segera pulang, dan menghabiskan waktu diruang guru. Dan tiba-tiba ada SMS masuk dari kekasihnya Nico.

Nico : Heii sayang, diluar hujan jangan dulu pulang tunggu aku

Dengan cepat Seyla langsung membalasnya

Seyla : Iya, aku masih diruang guru kok
Nico : Jangan tunggu diruang guru mending di tempat lain atau di perpustakaan saja
Seyla : Kenapa?
Nico : Pak Teguh suka sama kamu, jadi jangan bikin aku cemburu
Seyla : Kata siapa pak Teguh suka sama aku?

Tidak ada balasan lagi dari Nico, mungkin sedang ada guru di kelasnya. Entah kenapa dia pun menuruti Nico untuk tidak berdiam diri di ruang guru dan memilih keluar hendak ke perpustakaan.

Hanya Nico yang membuat Seyla mau menurut, padahal Seyla itu keras kepala, egois apalagi kepada laki-laki, dia tidak mau lemah dihadapan laki-laki.

Belum sampai ke perpustakaan ada Nico yang langsung menarik Seyla ke belakang sekolah, tempat yang biasa siswa lain bersembunyi ketika malas belajar di kelas.

"Nico, kamu apa-apa sih entar ketauan orang bahaya" Seyla berkata dengan nada marah
"Maaf, tapi aku kangen sama kamu, apalagi hujan turun semakin kangen rasanya, ingat dulu pertama aku bisa ngomong berdua sama kamu" Jawab Nico dengan nada setengah berbisik

Entah apa yang ada di pikiran Nico saat itu, dengan perlahan Nico mendekati Seyla dan memegang rahang Seyla. Nico langsung mencium bibir Seyla, mencium wanita untuk pertama kali.

Tidak ada perlawanan dari Seyla, dia pun seakan menikmati itu semua. Hujan pun jadi saksi ciuman pertama mereka.

***
Semakin menggila rasanya Seyla, seolah dunia itu miliknya. Bahagia yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Begitulah orang yang sedang jatuh cinta, seperti orang gila.

***
Keesokan harinya

Ketika memasuki kelas Seyla melirik ke arah Nico, begitupun Nico sebaliknya.

"Ok anak-anak, sekarang kalian bikin puisi seindah mungkin sebagai pengganti ulangan dan nanti lima orang yang berani kedepan untuk membacakannya akan dapat nilai tambahan, ibu kasih waktu 30 menit silakan dimulai dari sekarang" Seyla memulai mengajar.

Setelah 30 menit berlalu, semua siswa berebut menawarkan diri untuk membaca puisi dibuat mereka sendiri, termasuk Nico yang tak mau ketinggalan.

"Ya udah Nico kamu yang maju duluan" Perintah Seyla

Nico pun dengan lantang membacakan puisi yang ia tulis sendiri.

Kekasihku

Engkau adalah ratu dalam hatiku
Diciptakan untukku
Dan hanya untukku

Berjuta kata yang tercipta
hanya ada satu kata untukmu
Cinta

Aku mencintaimu dengan segenap hatiku

Seisi kelas langsung ricuh dengan puisi yang Nico bacakan.

"Nico, ibu kasih waktu 30 menit masa puisi nya cuma sedikit?" Tanya Seyla
"Maaf bu, habis saya bingung. Karena kalau jatuh cinta susah dijelasin sama kata-kata." Jawab Nico dengan sedikit tertawa.

"Cie cie Nico ternyata lagi jatuh cinta, sama siapa tuh?" Celetuk Ari dan dibarengi dengan tawa seisi kelas

"Akhirnya si Nico normal juga" Rendi pun ikut bersuara

"Kamu pacaran sama si Imey?" Tanya Isma

Nico seketika melirik Seyla seolah tahu kalau Seyla pasti marah.
"Enggak kok, bukan dia yang pasti dia gak sekolah disini" Bela Nico

***
Hari ini adalah ulang tahun Seyla, Nico pun mengirim SMS kepada Seyla untuk mengajaknya main keluar.

Nico : Sayang, aku mau jemput kamu di kampus. Tunggu aku yah

Dengan seketika Seyla membalasnya

Seyla : Aku masih ada kelas

Tapi tak ada balasan dari Nico.

Setengah jam berlalu, Seyla sudah memasuki ruang kelasnya untuk mengikuti perkuliahan. Ditengah perkuliahan tiba-tiba handphonenya bergetar, Nico mengiriminya kembali SMS.

Nico : Sayang, aku udah di depan kampus. Kuliah aja dulu, aku akan setia menunggumu.

Seyla langsung ingat kalau ini hari Sabtu, Seyla takut kalau Nico pulang sekolah langsung ke kampusnya. Itu berarti Nico masih memakai seragam SMA.
 "Aduh bisa gawat kalau teman-teman kampusku liat, entar ketauan aku pacaran ama brondong anak SMA lagi" Gumam Seyla.

Pikirannya tak karuan hingga dosen menerangkan pun Seyla tak bisa konsen dan akhirnya dia memutuskan ijin pulang karena perutnya sakit.

"Sial, demi dia aku rela ngebohongin dosen"

***
Sesampainya di depan kampus, terlihat lelaki gagah sedang bersandar di jok motor. Ternyata Nico tidak memakai seragam sekolah melainkan memakai kaos putih, celana jeans berwarna biru dan jaket kulit. Terlihat maskulin, meskipun wajah imut manisnya tak bisa hilang. Setidaknya tak terlihat anak SMA, mungkin karena dia tinggi juga.

"Kamu ngagetin aja, kenapa dengan bajumu, kamu gak bolos kan? Seyla berkata dengan nada sinis
"Ya enggaklah, ini kan udah jam pulang. Cuma aku tadi bawa baju ganti. Sengaja biar orang-orang gak kaget liat anak SMA, entar di sangka ngejemput kakaknya" Nico berkata dengan tertawa

Nico pun memberikan bunga, dan memberikan kalung emas berhurufkan "G" nama depannya Nico, Georgio.
"Happy Birthday sayang, terima kasih sudah mengisi hari-hariku dengan kebahagiaan"

"Makasih sayang, kamu juga udah memberikan segudang kebahagiaan dihidup aku" Jawab Seyla

Terlihat sekeliling, mahasiswa-mahasiswa melihat Seyla dan Nico, ada yang berbisik-bisik ada yang sekedar memperhatikan. Mungkin mereka sedang iri melihat dua insan yang sedang jatuh cinta.

______________________________________
Haii pembaca!!!
Setuju kan yah, kalau jatuh cinta itu berjuta rasanya??
Aku pun menulis sambil cengar cengir sendirian.

Jangan lupa vote and comment
Vote kalian sangat berarti untukku.

Terima Kasih


First RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang