2 | Gikwang

44 5 1
                                    

Yak! Latihan selesai!” teriakku pada anggota yang lain.

Aku mengambil botol minumku yang tergeletak disamping tangga. Rasanya latihan hari ini begitu melelahkan, padahal hampir setiap hari kami melakukan latihan seperti ini tapi entah mengapa terasa berbeda.

“Kwang, gue balik duluan ya!” teriak Eunhyuk padaku diikuti member lainnya yang turut bepamitan. Aku melambaikan tangan sembari meneguk sebotol air.

Drrrrt… Drrrrt….

Terdengar ponselku berdering.

Tulisan yang tertera pada layar membuatku segera menelan air yang baru saja ku minum, dan dengan sopan ku angkat telfon tersebut.

“Siang… benarkah?..... baiklah, saya akan kesana sesuai dengan waktu yang diminta. Baik… terima kasih banyak”

Yes! Tanpa sadar aku berteriak lantang. Rupanya aku tak bisa menyembunyikan kebahagiaan ini. Bagaimana tidak, sebuah agensi besar di Korea Selatan memanggil grup kami untuk bergabung bersama mereka! Akhirnya kami akan berada dalam naungan sebuah agensi besar.

Ya, sudah tiga bulan grupku berdiri sendiri tanpa naungan agensi karena masa kontrak yang sudah habis. Kami sepakat untuk tidak memperpanjang kontrak kami karena ada beberapa hal yang membuat kami kurang nyaman berada dalam agensi tersebut. Kami pun merasa dibatasi sehingga tidak dapat berkarya dengan bebas.

Kulirik jam yang melingkar di lenganku. Masih ada waktu dua jam sebelum pertemuan tersebut. Aku segera bergegas pulang untuk membersihkan diri dan bersiap-siap. Perjalanan kesana pasti membutuhkan waktu cukup lama karena daerah tersebut merupakan salah satu kawasan yang padat.

*

Tepat pukul satu kurang lima belas menit, aku sampai di lobby. Kurapikan kerah kemejaku yang berwarna biru muda. Setelah meyakini bahwa penampilanku terlihat sempurna, aku melangkah dengan percaya diri ke meja resepsionis.

Sekedar kalian ketahui saja, penampilan adalah yang nomor satu untukku. Yaah, walau terkadang aku terlihat sedikit urakan, tapi untuk menghadiri pertemuan penting seperti ini adalah hal yang wajib untukku agar terlihat rapi dan menarik.

Untuk apa? Sudah jelas untuk meyakinkan mereka bahwa aku dan grupku adalah grup yang sempurna dan tak akan mengecewakan.

Jadi, jika ada orang yang berkata "don’t judge the book  by its cover". Kurasa hal itu tidak selalu benar untuk beberapa hal. Karena penampilan adalah yang paling utama dalam merepresentasikan diri kita, seberapa besar penilaian kita dari orang-orang ya tentu saja dilihat dari penampilan yang mereka lihat pertama kali.

Wah, aku terlalu banyak bicara sepertinya.

Seorang wanita dengan blazer putih dan rok pendek senada mengantarkanku ke depan sebuah ruangan yang berada di lantai delapan. Kulangkahkan kakiku dengan penuh percaya diri. Wanita tadi –yang adalah seorang sekretaris- mempersilahkan ku untuk masuk ke ruangan tersebut.

Kulihat seorang pria dengan pakaian rapi, yang kupikir harga satu pasang jas yang ia gunakan berharga cukup mahal. Jam tangan merek terkenal melingkar di pergelangan tangannya. Rambutnya yang diberi gel ke atas benar-benar menambah kesan seorang pria metropolis.

“Kau pasti dari grup EAST?” Tanya pria tersebut dengan ujung bibir kanannya yang terangkat. Senyuman tipis yang membuatnya terlihat begitu maskulin. Suaranya yang berat menambah kesan wibawa yang kuat.
Pria itu –yang aku yakin adalah pimpinan agensi ini- mempersilahkanku untuk duduk dihadapannya.

“Ya, aku Gikwang, leader EAST group” jawabku lantang sembari mengulurkan tanganku untuk berjabat tangan.

“Aku Kim Jaewook. Senang bertemu denganmu”

Tanpa basa-basi, ia segera memulai inti pembicaraan kami, tujuan mengapa aku datang ke perusahaan ini.

“Waktuku tidak banyak, aku memintamu datang untuk menawarkan kerjasama dengan agensi kami.” Jelasnya.

“Sebelum ku setujui kontrak kita, boleh aku bertanya mengapa anda memilih grup kami untuk diajak bekerja sama? Dan apa profit yang bisa anda berikan kepada kami?” tanyaku untuk meyakinkan diri. Yaah, walaupun aku tahu GO entertainment adalah perusahaan terkenal dan besar, tapi bolehkan aku sedikit jual mahal? Hehehe

Pria itu, lagi-lagi mengangkat ujung bibir kanannya. Kemudian ia tertawa pelan. Apa itu? Memangnya dia pikir aku sedang melawak? Sombong sekali orang ini!

“Aku suka gayamu yang to the point seperti ini. Yaah, kau pasti sudah tau perusahaan kami adalah salah satu perusahaan besar di negeri ini dan telah menerbitkan banyak bintang kelas atas. Jadi tanpa banyak bicara, mungkin kau bisa simpulkan sendiri profit apa yang akan kalian dapatkan” ucapnya dengan tenang.

Luar biasa.

Karisma nya benar-benar terpancar ketika ia menjelaskan dengan penuh wibawa seperti itu. Aku mengangguk sambil tetap menjaga harga diriku agar tetap terlihat tidak kalah tenang. Aku terdiam untuk memberikan kesan sedang mempertimbangkan tawarannya.

“Bagaimana? Apa kalian akan bergabung dengan kami? Aku tidak bisa memberikan banyak waktu untukmu. Kalau kau tidak yakin, kita bisa batalkan kerjasama ini”

Sialan! Semudah itu dia ingin membatalkan kerjasama ini? Memang orang-orang kelas atas seperti dia ini mudah sekali berbuat seenaknya. Baiklah aku tidak boleh membuang banyak waktu demi menjaga gengsi ku. Jangan lakukan hal bodoh yang membuat EAST mengalami kerugian.

“Oke, boleh aku memberikan pertanyaan terakhir untuk memperkuat keputusan ku?”

Jaewook mengangguk kecil kemudian menatap ku.

“Anda tahu kalau grup kami baru saja memutuskan kerjasama dengan agensi sebelumya. Mengapa anda memilih grup kami? Apakah anda tidak takut bahwa kami akan memutuskan kerjasama dengan perusahaan anda seperti agensi sebelumnya?”

Lagi lagi ia tertawa pelan. Aku menatapnya dalam. Karena sungguh, aku penasaran mengapa agensi besar ini bisa menawarkan kerjasama dengan grup kami.

“Aku tau alasan kalian keluar dari agensi sebelumnya. Aku sangat tau semuanya. Alasanku hanya satu, karena aku yakin kalian adalah grup luar biasa dengan potensi besar di dunia hiburan. Apa itu cukup?”

Kini giliran ku yang tersenyum tipis. Jawabannya singkatnya sangat memuaskan ku. Aku mengangkat setuju kemudian Jaewook menyodorkan beberapa lembar kertas berisi kontrak kerja kami. Setelah membaca kontrak tersebut dengan sesama, aku menandatangani kertas tersebut.

Setelah semuamya selesai, Jaewook menjabat tanganku dengan memberikan senyuman khasnya.. Kata-kata yang keluar dari bibirnya membuatku terkejut tapi juga membuatku senang.

“Sudah kuduga, bekerja denganmu akan menyenangkan” ucapnya.

ProeliumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang