Syukurlah sore ini pekerjaanku sudah tak begitu banyak. Ku rasa aku bisa pulang lebih cepat hari ini.
Pemasukan kantor semakin meningkat setelah EAST group bergabung dan melakukan comeback kemarin. Skandal Lee Min Ah dan Yoo Si Ho juga mulai mereda. Akhirnya setelah sekian lama aku bisa kembali istirahat dengan tenang.
Drrrt… drrrt..
Sebuah pesan dari nomor yang tak diketahui masuk ke ponselku.
Hyung, ini aku, Donghae. Apa kau ada waktu hari ini? Mari bertemu di café milikku.
Ah, rupanya Donghae. Baiklah, waktu yang sangat tepat karena aku sedang santai.
Baiklah, aku akan ke café mu jam 6 sore. Kirim saja lokasinya.
Setelah membereskan seluruh pekerjaanku. Aku mengambil mantel yang tergantung di samping meja kerjaku. Aku berjalan ke basement untuk mengambil mobilku yang terparkir disana.
“Hyung!”
Ah bocah ini. Ku balikkan badanku dan kulihat dia sedang berlari kearahku dengan tawa lebarnya yang seperti anak kecil. Sikap yang selalu mampu membuatku tersenyum.
“Kau mau kemana?” tanyanya dengan nafas tak beraturan.
“Ke Café, bertemu dengan temanku”
“Aah…”
“Ada apa? Kau mau ikut?”
Kemudian ia tersenyum sambil memamerkan deretan gigi putihnya yang begitu rapi. Dasar bocah!
Kemudian ia berjalan mengekor dan masuk ke dalam mobilku.
Di perjalanan, ia terus memutar lagu dari grupnya sendiri, EAST Group. Ia terlihat sangat menikmati lagu miliknya sendiri.
“Kau terlihat sangat bahagia mendengar lagumu itu” ucapku sambil menatap lurus jalanan dari balik kemudi.
“Tentu saja! Title album kali ini adalah lagu ciptaanku, jadi aku begitu bahagia”
Aku hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalaku. Alasan yang begitu lucu, seperti seorang anak yang baru saja berhasil menciptakan prakarya sendirian untuk pertama kali.
“Ah, Hyung. Sebenarnya kau mau bertemu siapa?”
“Donghae, dokter yang waktu itu merawat keponakanmu”
“Dokternya Jinhwa? Memangnya kau sakit apa? Tunggu, bukankah dia dokter spesialis anak?” tanyanya polos.
“Dasar bodoh! Aku menemuinya bukan karena aku sakit. Tapi karena dia adalah adik sahabatku semasa kecil dulu. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya”
“Aaah.. dunia benar-benar sempit ya”
*
“Jaewook Hyung!” Donghae melambaikan tangan dari balik meja bar.
“Duduklah, akan kubuatkan kalian minuman special”
Sementara Donghae sedang meracik minuman. Aku memilih duduk di dekat jendela dan menghadap sebuah panggung kecil untuk live music. Aku melihat interior café ini. Café yang begitu nyaman dengan arsitektur kayu, sangat simple juga elegan. Sangat nyaman berada disini.
Tak lama, Donghae datang membawakan tiga cangkir kopi buatannya untuk kami. Aromanya sangat harum. Belum pernah aku menemukan kopi seharum ini. Rasanya juga nikmat.
“whoa, kopi nya luar biasa!”
“Hehe, syukurlah jika kalian suka” jawab Donghae sembari tersenyum malu.
“Ini café milikmu?” Tanya Gikwang bersemangat seperti biasanya.
Donghae menjawab dengan anggukan. “Bagaimana menurutmu?”
“Aku benar-benar suka tempat ini. Sejujurnya ini sudah kali ketiga aku datang kesini, dan aku sangat menyukai suasananya. Tentu saja, kopi disini adalah yang nomor satu!”
“Benarkah? Jadi kau sudah beberapa kali datang kesini? Wah, aku jarang sekali berada di café karena harus bekerja di rumah sakit”
Terlihat Donghae dan Gikwang saling berbincang dengan akrab membahas kopi dan café ini. Aku tersenyum geli sembari menyeruput kopi yang begitu nikmat ini. Rasanya aromanya membuatku tenang.
“Sepertinya aku hanya penonton yang menyimak kalian mengobrol” candaku.
“Astaga, hyung. Apa kau cemburu melihatku dan Donghae hyung mengobrol dan mengabaikanmu? Namanya juga anak muda, hyung. Jadi asik sendiri kalau sudah bahas hal seperti ini Hahaha”
Dasar bocah yang satu ini memang selalu berbicara seenaknya. Tapi lagi-lagi perkataannya itu membuatku ikut tertawa.
“Ah ya, terakhir kali kita bertemu kita belum bicara banyak. Ku lihat dari kartu namamu, kau adalah CEO di GO entertainment, bukankah itu salah satu agensi hiburan besar di Korea?” pertanyaan Donghae membuatku tersenyum.Entahlah, rasanya bahagia mendengar orang-orang mengakui hasil jerih payahku untuk perusahaan yang ku bangun sendiri. Oh sial! rasanya aku jadi seperti Gikwang yang memuji diriku sendiri.
“Ya, kau benar. Dan Gikwang ini adalah salah satu artis dari agensi ku, dia adalah leader EAST group”
“Oh! Jadi kau adalah leader EAST group. Aku tidak banyak mengikuti perkembangan dunia hiburan akhir-akhir ini, tapi beberapa kali aku mendengarkan lagumu ketika ada pasien dan perawat yang memutar lagunya di rumah sakit”
Kulihat Gikwang tampak bahagia dengan senyuman lebar diwajahnya. Sepertinya ia akan terbang sebentar lagi karena terlalu bahagia.
“Wah, tak kusangka orang-orang di rumah sakit juga mendengarkan laguku!” seru Gikwang semakin bersemangat.
“Yah, lagumu bagus. Apalagi liriknya sangat memberikan semangat untuk para pasien agar bisa segera sembuh”
Anak itu semakin terlihat tidak bisa menahan rasa bahagianya. Bibir tebalnya terus menyunggingkan senyuman yang lebar. Bahkan ketika ia sedang meminum kopi pun, cangkir itu tidak bisa menyembunyikan senyuman di bibirnya. Sikapnya itu membuatku tersenyum sambil menggelengkan kepala.
“Oh ya, hyung. Boleh ku tahu bagaimana kalian bisa saling mengenal?” Tanya Gikwang.
“Ah, itu.. Seperti yang kubilang sebelumnya, Donghae ini adalah adik sahabatku, Dongkwan. Beliau meninggal ketika kami duduk dibangku sekolah. Setelah itu Donghae dan keluarganya pindah ke kampung halamannya di Mokpo, sedangkan aku juga kembali ke Jepang karena ibuku sakit”
“Ah ya, aku turut berduka atas kepergian ibumu, hyung. Maaf aku tak bisa datang” ucap Donghae dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Anak ini tidak berubah, dia masih memiliki hati yang begitu lembut dan mudah tersentuh.
“Tak apa, Hae. Lagipula, bukankah kau mengambil sekolah kedokteran di luar negeri?”
“Ya, aku mengambil spesialis anak di Jerman”
“Whoaa, kau sekolah di Jerman? Luar biasa!” ucap Gikwang kagum.
Donghae mengangguk tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena malu. Lagi-lagi aku hanya tersenyum melihat sikap mereka berdua yang benar-benar bertolak belakang.
*
Hari sudah semakin malam, café semakin dipenuhi pengunjung. Pantas saja, hari ini hari Sabtu, orang-orang datang untuk menikmati akhir pekan. Banyak juga yang membawa pasangannya ke café ini.
Tiba-tiba aku teringat kembali ketika aku dan Yihyun menghabiskan akhir pekan kami berdua di sebuah café di kawasan Hongdae. Aku tidak pernah lupa ketika Yihyun memesan Patbingsoo (Es Kacang Merah). Ia akan melahap es tersebut dengan pipi yang memerah. Aku merindukan senyumannya.
Permainan gitar dari seorang wanita membuyarkan lamunanku. Ternyata live music sudah dimulai. Aku sampai tak sadar kapan wanita itu naik ke atas panggung karena terlalu sibuk membayangkan kenangan masa lalu ku. Kenapa akhir-akhir ini aku jadi sering teringat pada Yihyun?
Aku berusaha menghilangkan bayangannya dari benakku. Wanita tadi mulai bernyanyi. Suaranya begitu lembut. Ia menyanyikan lagu “I Miss You” yang di populerkan oleh Clean Banditt ft Julia Michaels. Nyanyiannya begitu menenangkan. Semua orang terhanyut dalam suaranya yang merdu, termasuk seseorang di hadapanku yang sepertinya sedari tadi tak berkedip saat menatap wanita itu. Dan orang itu adalah Gikwang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Proelium
Fanfiction"karena hanya didepannya kau bisa memperlihatkan dirimu yang sesungguhnya" * Kisah perjuangan tiga orang pria yang selalu terlihat sempurna walaupun sebenarnya terluka. Mereka melakukan itu semua demi berusaha mendapatkan cinta sejati. *Cerita ini...