"Kamarmu nomer berapa?" tanya Jaehyun dari sambungan telepon.
"Sunbae mau apa?"
"Aku akan menjemputmu, Jiyeon-ah."
"A-aniyo.. tidak perlu sampai ke kamar. Sunbae bisa tunggu di lobby asrama, aku akan segera turun."
Jaehyun terkekeh dan setuju. Lima menit setelahnya Jiyeon muncul dengan dress navy yang membalut tubuhnya dengan indah. Tidak terlalu terbuka dan membuat Jiyeon terlihat bersinar.
Mereka sampai di saat tamu undangan sudah sangat ramai. Beberapa mata tampak memandang Jaehyun terkejut, beberapa lainnya bahkan sudah berbisik-bisik. Mereka adalah masyarakat kampus. Acara malam ini memang ditujukan khusus untuk teman-teman Sejeong dan Doyoung.
Sebenarnya, Jaehyun tidak masalah dengan itu. Tapi gelagat Jiyeon yang terus mengusap lengannya membuat Jaehyun terganggu.
Ia tidak bisa membiarkan gadis itu merasa tidak nyaman karena Jiyeon berada disana atas permintaannya. Jadi Jaehyun merain pergelangan tangan Jiyeon dan meletakkannya pada hasta.
Jiyeon sempat terkejut namun mereka berhasil menyesuaikan diri hingga akhirnya mendapat tempat di sebuah meja bundar. Acara malam itu bertemakan pesta kebun dan Sejeong tidak berada di pelaminan melainkan berkeliling menyapa tamu undangannya.
Disanalah mata Jaehyun kembali bersoborok dengan milik Sejeong.
"Jaehyun? Aku pikir kau tidak akan datang."
Sejeong melirik lelaki lain disampingnya—Jaehyun asumsikan itu adalah Doyoung, lalu memperkenalkan Jaehyun pada Doyoung dan sebaliknya.
Jaehyun menyambut uluran tangan Doyoung dan membalas senyum tipisnya. Seketika sesuatu membuat Jaehyun tersadar bahwa, ia dan Doyoung memang terlihat jauh berbeda. Mungkin Mom benar perihal ia dan Sejeong hanya belum menemukan kepingan yang tepat untuk melengkapi puzzle kehidupan mereka dulu.
"Siapa gadis cantik ini? Pacarmu?"
Jiyeon melirik Sejeong tidak enak. Pasalnya semenjak pertemuan mereka di coffe shop lalu Jaehyun tidak mengatakan apapun lagi. Jaehyun tidak memintanya menjadi kekasih meski secara tidak langsung Jiyeon menangkap maksud seiornya itu. Tapi Jiyeon tidak ingin terlalu berharap, karena ia sepenuhnya tau bahwa ujung dari sebuah harapan adalah rasa kecewa.
Jadi Jiyeon menolak dengan menggerakkan tangannya.
"Aniyo, seubae—"
Namun ucapannya terpotong karena Jaehyun menarik turun tangannya yang menggantung di udara. Tidak menggenggam, namun melarangnya untuk menolak. Jaehyun tersenyum pada Sejeong,
"Belum. Aku sedang mencari waktu yang tepat, noona."
Sejeong tertawa renyah, Jaehyun pun begitu. Hanya Jiyeon yang menundukkna kepala. Dadanya bergemuruh namun Jiyeon lagi-lagi tidak ingin diterbangkan oleh harapan semu.
●●●●
"Kenapa kita tidak langsung pulang?"
Jiyeon meremat dressnya dan mengikuti Jaehyun berjalan menuju taman disekitar hotel. Jaehyun berhenti di pinggiran danau buatan dan menghela nafas berat. Jiyeon pikir, lelaki itu pasti butuh waktu sendirian setelah melihat wanita yang ia cintai menikah dengan pria lain. Jadi Jiyeon memutuskan untuk mundur.
"Aku akan menunggu sunbae di lobby kalau begitu."
Langkah Jiyeon terhenti saat Jaehyun menahan jemarinya. Kali ini, lelaki itu menggenggemnya hangat. Itu pertama kalinya Jaehyun memberanikan diri menyentuh Jiyeon.
"Jika kamu pikir aku butuh waktu sendiri karena melihat Sejeong noona menikah, kamu salah Jiyeon-ah."
Jiyeon berbalik. Mengerjapkan matanya bingung.
"Aku sudah memikirkan ini ratusan kali. Aku takut perasaanku akan mengganggu kinerja presentasi paper kita. Tapi Jiyeon.. aku pikir aku menyukaimu. Aku menyadarinya di detik-detik pertama kamu tersenyum. Aku berencana untuk mengatakan ini setelah kita kembali dari Jerman but i cant handle it myself."
Jaehyun mengambil nafas. Jiyeon terdiam ditempatnya. Jiyeon menelan ludahnya gugup. Sementara Jaehyun menariknya mendekat, menggenggam tangannya semakin erat.
"Aku tidak meminta apapun. Sampai kepulangan kita dari Jerman, bisakah kamu dan aku bersikap profesional? Aku tidak ingin mengecewakan siapapun yang sudah mendukung kita sejauh ini. Hanya sampai kepulangan kita, setelah itu aku berjanji akan datang sebagai seorang laki-laki. Bukan sekedar senior yang menangani paper bersamamu. Is it.. okay for you?"
●●●●
Dee's Note.
why is no one paying attention to chapt 7? is it that bad or because i uploaded straight 3 chapt so you guys skipped to vote that part? :(
With love,
Dee ☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Pursuit Happiness | Jung Jaehyun
RomanceA long journey to find you - Jung Jaehyun.