Smile For Me | 5

8 1 0
                                    

Pagi yang indah untuk hari yang cerah. Gadis manis dengan seragam putih abu lengkap dengan dasinya itu, berjalan riang menuruni undakan tangga. Indi tidak sadar jika dari arah dapur akan muncul seorang Davin dengan segelas susu ditangannya. Hingga saat kakinya menginjak undakan terakhir tubuhnya bertubrukan dengan Davin yang hendak keruang makan.

Brukk

Brakk

"Aduh.. Pantat gue!"

"Baju gue!"

Kedua kakak beradik itu saling menatap tajam.

"Davin"

"Indiana"

"Lo tuh.. Arrghh. Bisa gak sih kalo jalan tuh liat-liat " ucap Davin kesal.

"Eh bayi curut. Salah lu sendiri muncul tiba-tiba. Sakit nih pantat gue. Sialan "

"Serah lo " berjalan melewati Indi yang masih betah dengan posisi duduknya. Davin tidak peduli dengan umpatan kakaknya itu saat dengan sengaja dia menginjak tangan Indi. Karena yang lebih penting baginya sekarang adalah dia harus segera berganti pakaian jika tidak mau tubuhnya dikerubuni semut.

"Ada apa sih, pagi-pagi kok udah ribut ?" tanya bunda yang baru saja selesai dengan kegiatan memasaknya. "Kamu lagi. Ngapain duduk disitu " lanjutnya heran.

"Bunda ih. Aku bukan duduk, tapi abis jatoh " ucap Indi melas campur kesal.

"Kok bisa?" ucap bunda dengan tampang polosnya. Durhakalah Indi yang sudah berani mengumpat dalam hati karena kesal melihat ekspresi bundanya.

"Tau ah bunda. Bukannya bantuin malah tanya mulu " ucap Indi lalu bangkit dan berjalan menuju meja makan. Kini bukan hanya pantatnya saja yang sakit tapi jari-jemarinya pun sakit. Gegara Davin mengijaknya tadi.

"Untung adek, kalo bukan. Udah gue mutilasi tuh anak" dumel Indi dengan mulut penuh nasi goreng.

"Kalo makan jangan sambil ngomong "

"Iya bunda" jawab Indi malas.

~•~

"Nih "

Satu alis Indi terangkat naik melihat benda pipih berbentuk persegi panjang yang disodorkan Rina "Apaan nih " Lalu mengambil ponsel yang ada dihadapanya. Mata Indi terbelalak lebar kala isi layar ponsel tersebut menampakkan sebuah foto dirinya dan.. Tayler ! Namun detik kemudian wajahnya kembali normal.
Sedikit lega, karena di foto itu Tayler tidak terlihat wajahnya. Dia menghadap kearah Atan sedang Indi tersenyum kearahnya. Jadi yang terlihat hanyalah punggung Tayler yang menghadap Indi dan Atan.

"Maksud lo apaan, gue gak ngerti " ucap Indi seolah tidak tahu apapun tentang foto itu.

"Oh.. Hello Indiana Permata Putri, anaknya bunda Ratna yang cantik jelita. Lo lagi pura-pura bego atau beneran bego. Yang harusnya tanya itu gue. Ini apaan ?" ucapnya cukup keras hingga membuat beberapa siswa dikelasnya menoleh kearah mereka.

"Foto " jawab Indi cuek

"Ya Allah Indi. Orok baru lahir juga tau kali kalo ini foto. Maksud gue ini elo kan ?"

"Apaan sih lo lebay. Itu bukan gue " bantah Indi.

"Sejak kapan lo pinter bohong"

"Gue gak bohong kali. Itu emang bukan gue " ucap Indi tetap keukeuh

"Gue ambil ini foto dari Ignya Davin. Masih mau ngelak ?"

"Ehh.. i.itu.. " Indi meringis menatap Rina, satu tangannya menggaruk tengkuknya bingung mau menjelaskannya bagaimana karena dia sudah tidak bisa mengelak lagi.

Smile For Me ( belum revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang