Berubah

80 6 0
                                    

"Hyung, aku antar Ameera pulang dulu ya, aku sudah bicara pada Bang PD tentang kita berkencan dan--"

Mereka berenam berteriak bersama, bahkan Yoongi, "APA? Kalian jadi berkencan?"

"Bukankah itu yang kita sepakati tadi? Aku dan Ameera berkencan untuk mengkonfirmasi foto-foto yang beredar di Twitter?" Namjoon menjelaskan tentang 'kencan' yang terjadi antara aku dan dia.

"Oh? Aku kira kalian benar-benar berkencan" tambah Jin yang daritadi tidak bisa berhenti melongo padahal dialah yang memberikan ide tentang kencan ini.

"No, we are not, Jin-ssi. Aku pulang dulu ya, semoga hari kalian menyenangkan!" Aku melambai pada mereka dan berjalan keluar.

Suara selanjutnya yang aku dengar adalah Jungkook yang berteriak, "jangan lupa main-main kesini lagi, Noona!"

Detik selanjutnya aku sudah berada di dalam van dan berjalan menuju asramaku di dekat kampus. Hari ini berjalan dengan sangat lama dan aku merasa begitu lelah, mungkin juga karena aku terlalu memikirkan semua yang terjadi padaku hari ini.

"Ameera, are you okay? Kamu terlihat tidak baik-baik saja. Bagaimana rasanya berkencan dengan Kim Namjoon?"

Dia tertawa, matanya hilang ditelan bibirnya yang mengembang.

"Aku...aku nggak tau, yang jelas nervous. Lebih tepatnya aku khawatir akan apa yang nantinya terjadi kalau aku sudah terekspos oleh media dan fansmu"

"Jangan khawatir, aku kan sudah janji semua akan baik-baik saja"

Aku hanya tersenyum dan kembali melihat jalanan Paris yang sedikit lagi gelap. Semoga semua akan benar baik-baik saja, hidupku, orang tuaku dan semua yang ada di sekitarku.

---

Dingin, aku merasa angin jahat musim gugur menyentuh kulitku. Suara yang selama ini aku dengar lewat Youtube sehari-hari karena streaming "DNA" terasa nyata menyebut namaku.

"Ameera, kita sudah sampai..."

Aku membuka mata dan menemukan Namjoon sudah berada di samping pintu van, membangunkanku yang ternyata tertidur dalam perjalanan.

"Ah, iya Joonie, maaf membuatmu menunggu."

Setelah mengambil tas dan jaketku, aku bergegas keluar dari van, Namjoon menutup pintu van dan mengantarku berjalan sampai ke depan gerbang asrama.

"Joonie, kita kesana sebentar ya? Aku mau beli air untuk di asrama karena air di kamarku sudah habis."

Aku mengajaknya ke vending machine di dekat asrama, "let me do this for you". Tiba-tiba Namjoon melewatiku dan memilih beberapa minuman untukku di asrama.

"Ameera tolong berhati-hati ya, kapanpun dan dimanapun, kalau ada apapun yang kamu butuhkan tolong jangan segan untuk hubungi aku. Aku benar-benar minta maaf sudah melibatkanmu dalam urusanku dan Bangtan."

Aku mengangguk dan sedikit menggigil karena kedinginan.

"Go ahead, I don't want you to catch a cold. Terima kasih, Ameera. Ternyata begini ya rasanya berkencan?" Dia tertawa karena berhasil menggodaku.

"Uhuh, see you, Joonie!"

Kedua kaki kecilku berlari menuju asrama, segera masuk ke kamarku dan menguncinya. What a looooooooooong day...

Aku segera membereskan barang-barangku dan bersiap-siap untuk mandi sampai aku mendengar suara getaran hpku. Namun rasanya badanku lebih dulu meminta aku agar segera mandi dibanding menghiraukan pesan apapun itu.

PARIS (Indonesian Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang