Exposed

89 5 0
                                    

"hey, ada apa?"

Namjoon berhenti memainkan hpnya, menutup mata dan meletakan kepala pada sandaran di jok mobil berkaca gelap ini.

"it's okay, i'm just tired. Kamu tidak perlu se-khawatir itu, tuh lihat mukamu" kata Namjoon sambil tertawa kecil melihat wajahku. Aku sendiri tidak tahu dan tidak menyadari apa yang terjadi dengan wajahku.

"come on, aku serius, ada apa?" tanyaku yang masih penasaran dan memaksanya untuk cerita.

"mmm... sebenarnya--" baru saja Namjoon membuka suara untuk bercerita, van yang kita naiki berhenti di depan sebuah rumah sederhana di jalanan sepi pinggiran Paris.

"Nanti saja ya? Kita sudah sampai. Ini basecamp kami selama di Paris, maaf ya kalau berantakan, kamu tahu kan laki-laki susah rapi, yaaaaa, kecuali Jin-hyung" Namjoon menjelaskan sambil keluar dari van dan membukakan pintuku.

Rumahnya memang sederhana untuk BTS, namun sepertinya rumah ini sangat hangat di tengah dinginnya angin musim gugur di Paris. "Are you sure this is your basecamp?" tanyaku yang memang kurang yakin.

Namjoon tidak menjawab dan mengeluarkan kunci, "ayo masuk" katanya. Mungkin terbukanya pintu rumah mereka menjadi sebuah jawaban atas pertanyaanku.

***

Kalau saja saat itu terjadi gempa mungkin itu dikarenakan getaran dari kaki dan jantungku. Bertemu dengan mereka adalah hal yang sama sekali tidak pernah aku pikirkan untuk menjadi kenyataan.

Rumah mereka sangat tenang, hangat dan nyaman untuk ditinggali, ukurannya juga sangat luas meskipun dari depan tampak kecil. Dindingnya dihiasi wallpaper berwarna coklat dengan tekstur yang sedikit kasar, mungkin untuk menambah kesan nyaman dan kekeluargaan.

Aku masih terus berjalan mengikuti Namjoon sampai ke sebuah pintu yang sepertinya adalah Mon Studio versi Perancis. "Ayo sini masuk" kata Namjoon mematahkan kekagumanku terhadap rumah mereka selama di Paris.

"Welcome to my studio, aku tau kamu pasti bingung dan bertanya-tanya. Ya, ini rumah kami, rumah, kami beli setahun lalu setelah konser disini karena kami semua jatuh cinta pada Paris" aku hanya mengangguk-angguk dan melihat beberapa koleksi Namjoon di dalam studionya.

Aku melihat sebuah foto berpigura, foto mereka bertujuh yang sudah tersebar di dunia maya bahwa foto inilah yang terpajang di studio Namjoon dan Yoongi di Korea Selatan. "Lho, ini bukannya...? kamu bawa ke Paris?" tanyaku terdengar seperti bocah penasaran.

"Oh, engga, aku cetak ulang dengan pigura yang sama. Kamu kan tentu tau bahwa aku sangat ceroboh, kalau aku membawanya kesini, aku akan lupa membawanya kembali ke Korea" jawabnya sambil merapikan beberapa barang yang berserakan.

Namjoon kemudian mulai sibuk dengan alat-alat di studionya yang beberapa aku mengerti karena memang diajarkan di kampusku. Aku hanya melihatnya sambil mencoba memahami bahwa aku sedang berada di studio Namjoon, siapa yang bisa menerima kenyataan ini? Ugh.

beberapa saat di dalam studio Namjoon, seseorang meneriakinya dari luar...

"HYUUUUNGGGG, APA YANG KAMU LAKUKAN??? WE ARE IN TROUBLE NOW" teriak seseorang dengan sweater kuning menyala di luar pintu.

"Namjoon?" panggilku padanya yang sedang menggunakan headphone superbesar. "Namjoon-ah?" aku menepuk bahunya.

Dia kaget dan melepas headphone dari kepalanya, "ya? ada apa? kamu membutuhkan sesuatu?" tanyanya dengan mengangkat alis.

"mmm... someone is screaming at your door telling that you guys are in a trouble because of you. Ada apa?"

Namjoon bergegas ke pintu studio dan membukanya.

"Hyung, kenapa lama seka-- AAAAA?? SIAPA DIA???? INIKAH DIA???" teriaknya. Sungguh yang membuat aku lebih terkejut adalah kehadirannya, Taehyung. Wajahku memerah, sangat malu. Taehyung benar-benar jauh lebih attractive di dunia nyata daripada di foto-foto fansite. Astaga ya Tuhanku...

"Nnnggg... Maaf, aku Ameera, a-aku hanya seorang mahasiswa di Sorbonne yang kebetulan bertemu dengan Namjoon di Seine. I am sorry..." kataku yang sangat merasa bersalah.

Teriakan Taehyung tadi rupanya mendatangkan semua anggota BTS ke studio Namjoon, Jin dan Jungkook datang kemudian disusul oleh Jimin dan Hoseok. Mereka semua sangat heran melihat ada perempuan di studio leader mereka.

"mmm.... hai?" sapaku yang berusaha memecah keheningan.

"Hyung?" Jungkook yang masih memakai piyama Cooky berusaha mendapat penjelasan dari Namjoon.

"Iya, aku pasti jelaskan tapi nggak dengan keadaan yang begini kan?" Namjoon mencoba berbicara mengenai sesuatu yang sedang terjadi. Sedangkan aku masih berdiri disini berusaha memahami apa yang sedang aku alami. Didatangi Namjoon, dibawa ke rumah BTS dan sekarang aku harus berhadapan langsung dengan mereka semua? Tidak, tidak semua, kecuali Yoongi, tapi tetap saja...

Pikiranku kemana-mana, mereka semua, SEMUA, sangat tampan, kulitnya sangat bening dan halus ya meskipun aku tidak menyentuhnya tapi memang bisa dilihat dengan mata. DAN MEREKA JUGA SANGAT HARUM! Tentu dengan harum yang berbeda masing-masing orangnya, tapi yang paling jelas masuk dalam hidungku adalah harum dari Jungkook. Sangat segar dengan scent khas laki-laki aktif, I mean, aku bisa tau bahwa ini berasal dari sabun mandi bukan parfum.

"Namjoon-ah? Ada apa ini? Kenapa semua berku--hah?" suaranya mengganggu bayangan-bayangan liarku. Iya, dia Yoongi yang aku tidak tau datang darimana.

Dia terlihat lelah, mungkin baru selesai membuat lagu dan dia belum tidur sama sekali sampai pagi ini. "Siapa dia, Namjoon-ah?" imbuhnya dengan nada suara yang sangat dingin. Suaranya rendah dan berat, jauh lebih mengintimidasi dari suara Namjoon sendiri.

"Ayo kita ke ruang tengah saja, studioku terlalu kecil untuk kita berdelapan". Namjoon langsung menarik tanganku ke sebuah ruangan yang cukup luas dengan sofa berwarna merah yang sangat lembut. Namjoon duduk di sebelahku dan mulai terlihat sangat serius. Kita semua berkumpul tanpa mengeluarkan satu suara-pun.

"Yah! Sekarang tolong jelaskan pada kita semua apa yang terjadi? Hal ini berbahaya untuk kita, terutama untuk dia" Jin membuka pembicaraan ke Namjoon namun dengan menatapku saat menyebutkan bahwa ini berbahaya untukku.

Bahaya? Bahaya apa? Aku merasa baik-baik saja... Ada apa sebenarnya?

"Ameera, aku minta maaf, but we caught up" hanya itu yang keluar dari mulutnya tapi satu kalimat itu seperti petir bagiku. "WHAT? Apa maksudnya 'caught up'?" tanyaku.

"Hyung, jadi dia juga tidak tahu? Astaga hyung? Jadi, Ameera, satu, iya kalian berdua tertangkap kamera salah satu penggemar kami dan dua, foto itu sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia via twitter. Mereka bahkan membuat hashtag #ARMYPower untuk menunjukkan bahwa mereka lebih kuat daripada Dispatch di Korea sana. Understand?" Tae menjelaskan semuanya di depan mukaku.

"h-hah? aku? fotoku? tersebar di Twitter? How could--"

Aku benar-benar tidak bisa berpikir sekarang, aku adalah orang yang paling tidak suka dikenal oleh orang lain dan sekarang wajahku ada di seluruh Twitter fans BTS?

Ya Tuhan apa lagi ini?

PARIS (Indonesian Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang