chapter 11 🌛

43 6 2
                                    

Pagi yang baru, membuat rumput-rumput bernyanyi dengan embun. Membuat kenyamanan tersendiri bagi kota jakarta. Sehingga Natira berseri-seri datang ke sekolah

Natira duduk di kursi yang kemaren dia duduki. Namun, ke-3 sahabatnya belum ada tanda-tanda akan datang lebih cepat

Natira memutuskan untuk membaca buku di samping koridor nggak jauh dari kelasnya. Disana terletak kursi panjang bewarna putih. Dia duduk dikursi tersebut dengan bembaca buku yang bertuliskan 'biologi'

Natira membuka lembaran demi lembaran dan mulai memahaminya. Namun ia berhenti di halaman 20. Ia sangat tidak mengerti maksud dari materi tersebut. Namun, ia tak kenal lelah, ia terus mengulang membacanya. Namun, hal yang dilakukannya sia-sia.

Ia mengambil posisi jauh dari buku dan menatap keadaaan di sekitarnya. Dia melihat seseorang yang dari tadi melihatnya dari kejauhan. Hingga pada akhirnya mata mereka saling bertemu. Namun, akhirnya mereka memalingkan pandangan mereka ke arah yang lain dan kelihatan diantara mereka tersipu malu

Seseorang tersebut menghampiri Natira yang duduk di kursi putih dari tadi.

"Hai Nadhia, lagi ngapain?" sapa Alif sambil tersenyum

"Hai kak, tadinya baca buku biologi, tapi, ada materi yang aku nggak ngerti" Natira membalas senyuman Alif

"Tumben lo manggil gue dengan sebutan kakak? Bikin adem nih hati kalau lo ngomong kek gitu

"Lagi pengen aja"

"Coba lihat aku dong, bisa jadi gue bisa bantu"

Natira memberikan buku biologi kepada Alif dan membuka materi yang belum ia mengerti

"Oooh.. Yang ini. Ini mah mudah Nadhia. Kamu tu harus pahami dulu pelajarannya. Kamu diperlukan untuk menghafal bahasa ilmiah dari beberapa virus. seperti, virus batang (Tobacco Mosaik Virus) dan masih banyak lagi. Kamu bisa bacanya di buku kamu. Sebelumnya kamu harus mengetahui sifat-sifat virus tersebut, kalau minsalnya kamu nggak tau sifatnya, mana bisa kamu mengerti pelajarannya" penjelasan Alif.

Natira nggak terlalu fokus dengan penjelasan Alif dia memandang wajah Alif yang wajahnya hanya berjarak beberapa senti darinya

"bener yang dibilang Lala, siapa sih cewek yang nggak suka sama nih orang, secara kan pinter, baik. Ha? Kok gue mikirin nih orang. Aduh.. Aduh jahuin-jahuin pikiran gue tentang dia ya Allah..." gumam Natira dalam hati

Alif yang dari tadi dirinya merasa dilihatin ia mengarah ke pada orang yang melihatnya

Posisi wajah Alif sekarang berada di depan Natira. Natira langsung memalingkan wajahnya yang mati kutu.

"Kenapa Nad, lo suka sama gue?"

"Ha? Ng.. Nggak kok, enak aja" Natira Makin kikuk dengan keadaan Alif menatap matanya dalam-dalam

"Lo tau nggak, ada Virus baru yang berkembang akhir-akhir ini"

"Virus Zika? Yang pertama kali ditemukan menginfeksi monyet Rhesus kan?" Natira meyakinkan jawabannya agar nggak salah

"Itu benar. Tapi lebih benar virus cinta, yang selalu melekatkan ekor Virus ke tubuh orang yang dicintainya dan merakit perasaannya agar menjadi kesatuan yang utuh"

"Kakak bisa aja gombalnya"

"Hahaha... Biasa aja"
"oh iya, nanti ada pemilihan ekskul, lo pilih apa Nad"

"Gue mau ambil ekskul apa ya? Belum ada kepikirin kak"

"Ambil OSIS aja Nad, ketua OSIS memiliki 2 reward untuk orang yang beruntung sehingga ia bisa masuk OSIS tanpa tes. Mau nggak? Kalau mau, gue bisa ngasih reward itu ke lo

Volume CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang