Chapter 14 🌛

36 6 0
                                    

Setelah mandi, Natira langsung tidur di kasurnya yang empuk. Menatap langit-langit kamar dan memikirkan kejadian tadi. Sentuhan lembut Alif yang melingkarkan tangannya ke pinggang Natira sehingga Natira merasakan getarannya sampai sekarang

Natira mencoba memejamkan matanya. Namun sialnya malahan nggak bisa ia terus terbayang-bayang ucapan Kelvin tadi

"Jujur Nat, gue kecewa sama lo. Jadi cowok yang lo suka waktu promnight itu kakak gue?"

"Maaf, Vin. Sebenarnya gue nggak pacaran sama kakak lo."

"Berani-beraninya lo bilang nggak pacaran sama kakak gue, sedangkan tadi kakak gue bilang kalau lo sama dia itu pacaran. Lo mainin perasaan dia?"

"Nggak gitu, Vin. Percaya deh sama gue"

"gue sayang lo Nat. Semoga lo bahagia"

Terasa sesuatu yang memukul pelan bahu Kelvin.

"Ini udah 15 menit" alif tiba-tiba menyambar mereka yang sedang berdansa

Kelvin melepaskan lilitan tangannya yang berada di pinggang Natira.
"Nat, kakak gue udah nunggu lo dari tadi, sekarang lo yang berdansa dengannya" ujarnya pasrah

Natira mengangguk dan mengalihkan pandangannya pada Alif

Kelvin berlagak sebagaimana mestinya. Menggangap seolah-olah kejadian kecil tadi tidak pernah terjadi

"Gue nyambut tamu bentaran yah" Kelvin pamit Natira dan Alif. Ia langsung bergegas menuju kebeberapa tamu-tamu yang datang. Kelvin tidak begitu banyak mengundang cowok karena kebanyakan yang dia undang adalah cewek yang cantik dan sexy.

Lambat laun matanya mulai menutup rapat, sehingga kenangan itu berada didalam dalam mimpinya

•••

Natira bergegas menuju kelasnya. Namun, langkahnya tercekat karena seregombolan wanita alay menghampirinya.

"Eh CUPU!! Ngapain lo kemaren sama Alif? Jangan pikir gue nggak tau ya, Dasar cewek jalang. Bisa-bisanya elo deketin Alif, pakai ramuan mana lo?"

Plaaak

Sebuah pukulan mendarat di pipi mulusnya Tasya. Tak ada satupun teman tasya yang tidak mengaga melihat Natira memukul orang paling ditakutin disekolah ini

Natira merasa harga dirinya di injak injak sama cewek yang ada didepannya.

"Ehh.. Sok berani banget lo sama teman gue. Jangan kira gue akan tepuk tangan terhadap perlakuan lo, OGAH!!" Jawab karin yang salah satu dari serombolan cewek alay tadi

"Gue, peringatin ya sama lo, lo jaga nih mulut teman lo yang nggak punya sopan santunnya terhadap orang"

Karin tidak bisa menerima perkataan Natira, ia geram terhadap Natira yang berani terhadap kakak kelas yang gayanya sok kecakepan

Karin hendak menjambak rambut Natira yang indah dan mengkilat. Namun, aksi itu gagal, sebelum Ia akan melakukan hal bodoh itu, Natira langsung menggenggam tangan Karin dengan sekuat tenaganya. Dan memelintir tangannya ke belakang membuat tubuhnya terkunci. Karin memberontak melepaskan tangannya dari cengkraman Natira. Namun hasilnya nihil. Membuat Karin lemah tak perdaya karena Natira melilitkan tangan Karin cukup keras

"Gue cuma mau bilang sama kalian, terutama lo dan lo" Natira menunjuk Tasya dan beralih menunjuk Karin yang wajahnya menahan kesakitan karena Natira belum melepaskan lilitan tangan Karin

"Gue adalah anak tewkondo, sebenarnya gue udah sabuk hitam tapi gue belum masuk kriteria. Jadi kalau lo sama teman lo main-main sama gue, lihat pembalasan gue nanti karna ini belum ada apa-apanya dibandingkan lo menginjak-injak harga diri orang" lanjut Natira dengan nada yang datar

Volume CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang