Chapter 20 🌛

38 8 0
                                    

P A G I senin yang indah membuat Siswa/i berkumpul ditengah lapangan yang ditemani oleh teriknya matahari untuk melaksanakan kegiatan rutin apalagi kalau bukan upacara bendera

"Ayok ke lapangan!! Ntar guru PL nyeret kita lagi" ajak Natira

"Iya, bentaran gue ambil topi dulu di tas" Ujar Lala

Mereka berempat berjalan menuju lapangan sekolah yang dipenuhi oleh siswa/i berpakaian putih abu-abu

Selama satu jam mereka berdiri yang ditemani matahari yang bersinar gagah yang berada diatas kepalanya. ditambah sekujur tubuh dikelilingi keringat namun, upacara ini belum juga selesai

"Minggu depan kalian mengadakan ujian semester untuk kenaikan kelas, jadi bersiap-siap lah untuk mengejar target-target yang kalian buat jauh-jauh hari. Bapak harap kalian ada peningkatan dari sebelumnya" amanat sang kepala sekolah

Semua siswa/i berdecak kesal, kenapa minggu depan? Rasanya belum siap menghadapi soal-soal yang berbau horor

Tak beberapa lama setelah bapak kepala sekolah memberikan nasehatnya barisan pun dibubarkan

4 serangkai pergi ke kantin untuk membeli air minum seger. Siswa-siswi Risene school dikasih waktu 30 menit berleha-leha sebelum kelas dimulai

Mereka duduk di meka dan kursi berwarna putih yang telah disediakan oleh pihak kantin

"Guuysss... Hari minggu kita belajar bereng kuy. Lo kan hebat didalam pelajaran umum tuh, bisa dong ngajarin kami ber-3" ujar Lala menyenggol lengan Natira

"Bener juga tuh" opini Siska

"Nggak apa-apa gue juga seneng bisa belajar bareng kalian" Natira menyeruput minuman yang ia beli tadi

Agra datang ke kantin bersama Glenda. Sesekali Agra melirik kearah Keysha

Lala peka terhadap yang dirasakan sahabatnya ini. ia benar-benar merasakan apa yang dialami Keysha "Cabut!!"

Lala meninggalkan kantin. Natira dan Siska mengetahui maksud dari Lala ia langsung mengajak Keysha agar keluar dari kantin dan mengikuti oleh Lala dari dibelakang

"Kalian duluan aja, gue mau beli pena dulu ke koperasi" perintah Lala

"Gue temanin yah..!" Tawaran Keysha

"Nggak uasah Key, lo sama Natira dan Siska aja"

Mereka meninggalkan Lala sendirian. Lala melirik alorji yang berada ditangannya "5 menit lagi" gumamnya. Ia berlari sekuat tenaganya agar tidak terlambat untuk masuk kelas

"Bruuuk"

Lala kesandung oleh lelaki tampan yang berada didepannya. Ia mendongak ke atas melihat siapa yang berhasil menabraknya hingga jatuh

"Kak Dzidan? Bantuin kak!!" perintah Lala sambil menjulurkan tangannya berharap Dzidan akan membantunya. Hal yang diharapkan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dzidan hanya menatap sisnis sosok perempuan yang sok akrab dengannya

Dzidan pergi meninggalkan Lala yang masih menunggunya untuk diberikan bantuan

"Tunggu, kak!!" Lala menahan kepergian Dzidan sambil bangkit dari tempatnya dan membersihkan beberapa pasir yang lengket diroknya. Sementara dizan membalikan badannya, apa yang akan diucapkan cewek itu

"Makasih kak" ujar Lala. Sementara cowok yang berada tak jauh dari sana mengerutkan keningnya. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang diucapkan cewek itu 'makasih??' Padahal ia sama sekali tidak membantunya "dasar cewek aneh" gumamnya dalam hati

•••

Jam istirahat digunakan oleh siswa/i untuk menganti makanan di kantin. Berbeda dengan Keysha, ia memilih untuk pergi ke taman belakang sekolah. Semenjak hubungannya renggang dengan Agra ia lebih memilih tempat ini untuk menghabiskan waktunya disini. Menjadikan tempat ini sebagai tempat favorite untuk menghilangkan stress sejenak

Volume CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang