Hilih Kinthil Squad

1. Together

Mereka kembali ke Mansion, malam itu Mansion sudah ramai dengan anak HKS yang sedang bercepika-cepiki.

Pintu Mansion terbuka lebar, Draco Malfoy masuk dengan tingkah arogannya.

"Hello bitches!" teriaknya. Lalu menghambur berpelukan dengan yang lain, termasuk Hermione.

"Senang ih kita kumpul bareng lagi, komplit lagi." ujar Cho tersenyum.

Mereka berpelukan layaknya teletubbies.

"Ayo ayo kita makan,"

..

Selesai makan malam, mereka berkumpul di rooftop melihat langit malam yang indah.

"Gue minta maaf ya Granger." ujar Draco saat Ia menempatkan bokongnya di samping Hermione.

"Its okay, Malfoy." jawab Hermione, Ia memeluk dirinya, dan menatap lurus.

Draco melihat Hermione, ingin sekali ia peluk, kecup, dan cium bibir ranum Hermione. Tapi sayang, mereka tidak lagi terikat dalam hubungan apapun.

Draco mengutuki dirinya yang mudah terperangkap pesona Alexa. Well, she is beautiful too.

Draco merapikan rambutnya yang sudah rada panjang, dan masih melihat Hermione.

"Kalau ada yang mau diomongin, omongin aja." ucap Hermione, melihat Draco.

"Heum, nothing. I just cant hmm.. Menerima keetololan yang ada di diri gue." Draco menatap sendal swallow polkadot berwarna hitam putih.

Hermione terdiam, Ia melihat raut wajah Draco yang memang menampakan penyesalan.

"Gue minta maaf, Granger. Gue ga bisa bahagiain lu, gue cuma bisa nyakitin lu, gue ga pantas miliki lu." ujar Draco dengan nafas berat, ia tersenyum miris.

"Gapapa, kita masih bisa sahabatan." ujar Hermione.

Aku ingin lebih dari sekedar sahabat, Granger!

"New year, new you. Perbaiki dirimu, Malfoy. It's 2019. Lu harus lebih baik lagi, carilah yang pantas buat lu." Hermione tersenyum dan menepuk bahu Draco lalu melenggang pergi menghampiri Emilia yang sibuk dengan aplikasi jual beli online.

Draco tersenyum kecut. Hermione benar, Ia tidak pantas untuk cewe sebaik Hermione.

"Well, Draco Hermione is over, now Granger and Malfoy." Draco bergumam, dan berjalan menghampiri Theo.

"Hey Mate," sapa Theo.

"New year, new resolution, right?" tanya Theo. Draco mengangkat bahunya, tidak peduli dengan resolusi di tahun 2019.

"Resolution is bulshit man! Buat apa buat rencana, kalau yang direncanain sudah ga bersama." jawab Draco.

Theo tersenyum miris, "Sudahlah, ayo main ps." ajak Theo. Draco mengangguk.

Lee duduk bersama George, dan Chiara berghibah seru sembari mengemil Cheese Crackersnya.

"Gue kangen Barden." ujar George.

"Yea, me too." jawab Chiara.

"Dan lu sudah ganti nama jadi Pucey, man!" ujar George. "Bahkan kita yang sahabat lu ae ga tau nama aslilu."

"Lee gak pernah cerita tentang dirinya, Lee lebih baik mendam." Jawab Chiara.

"Oh tau dah yang mantannya." ucap George, Chiara dan Lee tertawa terbahak-bahak. Tiba-tiba Ron nyamperin mereka.

"Hey Ra," sapa Ron. Memisah ruang antara Lee dan Chiara.

"Yeu codet." ujar George.

"Guys, mau Quibbler?" tanya Luna menawarkan."

"Tentang apa?"

"Pencuri menyerang Gringgots, dan berita lainnya yang ada di dunia sihir." jelas Luna. Ia memberikan George, lalu pergi.

"She is freak." ujar Ron.

"She is different, she is cute, you idiot. She is not freak." ujar George.

"Oh mate, lu suka sama dia?" tanya Lee.

George menggeleng. "Hanya saja, tidak baik bilang cewek aneh hanya karna dia berbeda. Berbeda itu unik."

"Buset George, sejak kapan lu kesambet?" tanya Chiara memegang jidat George dan ditepis oleh Ron.

"Apasih, bukan muhrim pegang jidat."

"Lah Ron, siapa lu ngelarang gue?"

"Pacar."

"Nembak ae kaga."

Seamus tertawa terbahak-bahak mendengar pernyataan Chiara.

"Mampus, dulu lu ngeledek gue sama Cho, sekarang lu ngerasain."

"Bacod pake d, Seam."

"Assalamulaikum, sobat. Ada yang mau Makaroni Cihuy Yahoey?" tanya Neville menawarkan keranjang makaroni.

"Buset dah masih laku tuh?" tanya Pansy.

"Laku lah, ayo beli. Kasian nih cicilan rumah belom kelar."

"Lah curhat."

"Ayo beli."

"Tahun baru harusnya ngasih gratisan napa, gak boleh pelit sama temen."

"Eh Blaise emang kita temenan?"

"Oiya kagak ya."

"Yaudah lah karena gue lagi happy, gue punya roti sobek hehe jadinya gratisan buat lu pada." ujar Neville.

"Neville akhirnya pubertas."

"Angji Lee angji."

Next?