Januari 2018
_____________________________________________Sejenis ikatan rasa yang memiliki karakteristik berupa hati tak berbalas terbagi diantara hari-hari yang terikat
namun tak pernah menyatu
Dari pertemuan terlahir sebuah nestapa yang tertunda berbinar terang mengalahkan mentari dikala cinta pertama merasuki relung hati. Saat semua yang terkira-kira menjadi ekspektasi yang indah, saat semua hari-hari menjadi terasa indah, saat indah manis bibirmu menjadi alasanku untuk selalu tersenyum setiap hari, ketika itu pula kesedihan telah menunggu saat keindahan telah usai.Cinta pertama memang seperti itu bersemayam diam-diam...
Ku harap kamu membacanya, sebuah binar mata yang masih sama sedari pertama aku melihatmu di tahun-tahun yang telah berlalu.
____________
Mungkin sebuah kata jatuh cinta pada saat pertama kali itu adalah hal yang membuat hati terkesima, terengah-engah, berdegup serta berdebar kencang saat pertama kalinya bertatap mata dan berpegang tangan.
Hari ini tepat di tahun ini aku masih menyisipkan ruang untuk hatimu tepat sudah hampir lebih satu dekade berlalu, mungkin hatimu itu butuh tempat berlabuh untuk merebah dan beristirahat maka aku sisipkan ruang yang sama seperti saat aku mulai mencintaimu.
Nyatanya sebuah pencapaian tak selalu sampai pada tujuan dan tak sedikit pula yang gagal untuk menujunya pun masih banyak yang mau berusaha dari pada harus diam dan menyerah.
Sering kali aku bertanya...
Mau sampai kapan ?Tapi sudahlah biarlah semua berjalan seiring dengan datang dan perginya sebuah rasa yang baru. Sesungguhnya rasa yang selalu benar-benar nyata adalah padamu mungkin ruang ini selalu ada.
_____________
Bukan soal tidak bisa beranjak dari kisah lama, atau tidak bisa move on dan bangkit dengan cerita yang baru.
Tapi ini adalah perihal rasa dan karsa yang mungkin hanya diri sendiri yang bisa merasakan. Entahlah, biarkan saja ini tetap ada sebagaimana mestinya hal yang sewajarnya indah untuk selalu di kenang dalam diam dengan mata terpejam serta tangan mengulur ke atas untuk sebuah doa yang ramai bercakap antara aku dengan sang pencipta.
Sini kemari...
Ceritakan dirinya yang sudah datang di dalam hatimu, ceritakan sedihmu bahwa lara perlu di dengarkan, ceritakan kesah mu karena pelik mu butuh di obati. Tak apa aku siap menjadi obat penyembuh saat dirimu sedang jatuh lalu ingin kembali bangkit, walau bangkitnya karena diriku tapi tujuan mu untuk dirinya.Tak apa...
Sungguh._____________
Meski dalam diam aku berdoa dengan hati yang terkadang picik bahwa berharap dengan semua masalah yang selalu datang antara dirimu dengan pacar barumu itu akan memutuskan hubungan kalian.
Ah aku payah...Tak berbesar hati...
Karena kata orang seiring dengan berjalannya waktu perasaan itu bisa terhapus, tapi kurasa mereka bohong karena yang hati-hati saja bisa terjatuh kembali apalagi yang masih rapuh dan dibodoh-bodohi oleh cinta.
Dasar budak cinta...
Dan aku termasuk budak itu.Kesalahan ku ialah tak pernah sedikitpun berbicara tentang rasa ini, masih tersimpan rapih dalam ucapan, aku satir. Mungkin saja selama bertahun-tahun kamu mengetahuinya tapi dirimu saja yang tak ingin berurusan lebih jauh lagi.
Mengapa ?
Ku kira ini tak akan ada salahnya...

KAMU SEDANG MEMBACA
Petala Hati
PoetrySekumpulan Prosa yang tetap berbalut dengan ciri khas syair dan puisi yang tentunya mudah dipahami dan dimengerti atas sebuah lara yang dialami, atas sebuah kehilangan yang tak bisa di peluk lagi. Maka selamat merayakan atas dasar nama kehilangan.