Agustus 2014
____________________________________________Sekumpulan senyawa yang terbentuk dalam jiwa akibat inokulasi atau infeksi hati yang dapat menyebabkan pengumpalan lara bersama kenangan yang disebut prioritas.
Kau terpatri dalam nadi
Yang membeku membuat ku sudi
Yang tercercah layak rapsodiBerlebihan...
Mungkin terlalu,
Menjadikanmu satu-satunya untukku berotasi
Menjadikanmu prioritas dalam aksi
Harapan yang dulu menggebu-gebu bercumbu dengan senar lantunan senja dihanyut oleh lamunan nanar...Salah...
Lihatlah,
Saat kau menjadi prioritas atas segalanya
Ciih... Pelik memang, aku terjerambah tersungkur dalam tipu permainan yang disebut hubungan percintaan._________________
Lalu bagaimana memprioritaskan mu ?
Bagi siapapun yang membaca ini ku rasa sudah mengetahui bagaimana seharusnya bersikap adil sesuai porsinya masing-masing, dan bersikap tidak selalu menuntut.
Bahwa dunia dan alam semesta nya bukan tentang dirimu seorang saja. Apa-apa dari segala hal kecil yang sepertinya masih bisa di kerjakan sendiri ya kerjakan.
Lalu yang selalu menjadi problema dalam hubungan adalah :
" Dia telah mencampakanku, tak perduli, acuh, masa bodo denganku. Pasti aku sudah bukan prioritasnya lagi ".Bukan masalah dirimu sudah tak di prioritaskan lagi, tapi memang dirinyalah yang sudah tak ingin lagi menjalin hubungan denganmu. Se-simple itu bukan ?
Tak perlu lah berpusing-pusing, bertele-tele, mengungkit-ngungkit sampai menjatuhkan harga diri sendiri.
Aku tau...
Bukan sok tau...
Karena aku pernah ada di dalam kesalahan.___________
Kesalahanku,
Pernah menjadikanmu satu-satunya dalam hariku di pagi terbangun dan di malam tertidur.Kesalahanku,
Pernah menjadikanmu satu-satunya pelampiasan atas segala rindu berlabuh.Kesalahanku,
Pernah menjadikanmu satu-satunya alasan dari tempat segala hal mencurahkan lelah.Kesalahanku,
Pernah menjadikanmu satu-satunya tumpuan untuk hatiku berotasi dalam kisahmu.
____________
Pada sampai titik dimana perpisahan hilang sudah semua yang menjadi prioritas itu, hidupku tanpa tujuan...
Hebat,
Kau lenyap tanpa terendus anginnya
Kau lenyap tanpa pamit permisi didalamnya
Kau lenyap atas segala hal yang pernah menjadi satu-satunya.Seharusnya tak sepatutnya hanya untuk mementingkan dirimu segala satu-satunya. Menanamkan harapan yang begitu besar kenyataannya lalu berpaling hilang tak kunjung berganti.
Aku bagai seorang pengembara mencari sebuah tujuan yang tak pernah dituju untuk sampai.
Luntang-lantung...
Mencibir raganya yang tanggal...
Mencumbu hatinya yang tinggal..._____________
Aku pernah di tuntut untuk menjadikan tambatan hati menjadi satu-satunya hal yang harus di prioritaskan katanya...
Pergi, nganterin...
Makan, temenin...
Butuh, harus selalu ada...
Sedih, harus bisa menggembirakan...Apakah tak terlalu berlebihan ?
Menuntut sesuatu yang seharusnya tak patut pun untuk menjadi suatu keharusan. Bahwa rasa dalam hubungan cukup sesederhana menjadikan salah satu hal yang di masukan kedalam list kewajiban. Di dalam list itu ada kehidupan, keharusan, pemikiran, dan hubungan yang termasuk didalamnya.Aku rasa dirimu pun juga adalah prioritas ku tapi bukan satu-satunya, dan kurasa prioritas mu bukan aku satu-satunya. Lantas mengapa harus saling menuntut ?
Jika dalam hubungan terbilang yang namanya selalu ada dan berbagi kesedihan serta cerita. Itu adalah memang sudah menjadi keharusan bukan ?
Tak perlu saling menuntut untuk mendapatkan prioritas, hidup toh juga bukan untuk cinta-cintaan saja kan ?
_____________
Hidup itu kan bukan hanya cinta-cintaan
Mungkin yang sedang khasmaran, yang sedang semestanya terguncang wajar bila bergejolak dalam mabuknya anggur merah percintaan, aku pun mungkin akan seperti itu memoroskan pada satu titik yang disebut jatuh cinta.
Hidup itu harus menyelesaikan kewajiban yang lain
Mungkin yang sedang giat dan asik memfokuskan diri pada cita-cita ataupun pekerjaan hingga lupa bahwa ada teman untuk berbagi, ada keluarga untuk setiap hari di peluk wajar bila lupa akan hal tersebut. Aku mungkin akan seperti itu menitik beratkan pada hal yang ada di depan tanpa melirik sekitaran.
Tulisan ini ku buat untuk siapa saja yang membacanya bahwa tolong saling mengingatkan nyatanya hidup bukan hanya memprioritaskan satu hal saja.
Jadi masih mau ngeluh kalo kamu bukan prioritasnya ?
Kurasa kamu juga memiliki lebih dari satu prioritas yang harus terus dijadikan menjadi suatu keharusan.Dan dalam sebuah hubungan janganlah menjadi selamanya mungkin itu adalah kalimat yang membosankan bila harus selamanya.
Tapi...
Cukup saling menemani sampai salah satu ada yang menutup mata dan kembali Kepada-NyaSetuju ?

KAMU SEDANG MEMBACA
Petala Hati
PuisiSekumpulan Prosa yang tetap berbalut dengan ciri khas syair dan puisi yang tentunya mudah dipahami dan dimengerti atas sebuah lara yang dialami, atas sebuah kehilangan yang tak bisa di peluk lagi. Maka selamat merayakan atas dasar nama kehilangan.