Cum ngasih tau aja, kalau typo bertebaran😒 okey👌****
Ternyata menjadi mahasiswa tak semudah yang dipikirkan. Tugas bisa dikumpul kapan saja, oh tidak seperti itu! Yang ada tugas langsung kumpul. Terlebih lagi tugas selalu datang silir berganti tanpa henti.
Kalau kata pepatah mah 'mati satu, tumbuh seribu' begitu juga tugas saat menjadi mahasiswa. Beda waktu jadi esema yang tugas masih bisa di nego.
Awal Rere tak suka pelajaran matematika dan sialnya lagi Rere baru mengetahui manajemen ternyata banyak mata kuliah hitung menghitung didalamnya. Rere bukannya tidak mencari tahu tentang jurusan yang akan dia ambil nantinya, namun informasi yang di dapat dari mbah google hanya abu-abu alias dasarnya saja seperti perbedaan manajamen keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, operasional. Atau Rerenya aja yang kurang nyari info?
Namun, sering berjalannya waktu dan berkembangnya otak Rere, Rere menjadi suka dengan yang namanya Matematika. Tapi dengan satu catatan asal tidak terlalu sulit. Dan sepertinya dewi fortuna masih berpihak kepadanya, pasalnya dia orang pertama yang menyelesaikan tugas yang di berikan dosen mata kuliah matematika bisnis.
"eh habis ini kita masuk bte berapa?"
"ya ampun Re, liat jadwal dong." balas teman seangkatan Rere yang bernama Siti
Mendengar itu Rere hanya mendengus. Pasalnya Rere sudah menghapus jadwal yang dikirim lewat WA oleh katua kelasnya.
"aelah, timbang Cuma bte doang, gak lo jawab Sit. kita masuk bte 8 Re" jawab mike yang ternyata mendengar perkataan Rere.
"Oke tangcuu. Gue sama Dea mau balik dulu kan masuk lagi sekitaran jam 15.00 dan ini masih jam 09.41"
Rere dan Dea pun bergegas pergi namun saat beberapa langkah, Rere kembali mambalikkan badan dan kembali berkata, "kalau ada apa apa jangan lupa kasih tau di Wa. Oke? Dadah"
Setelah mendapat ancungan jempol dari teman-teman, Rere dan Dea melanjutkan perjalanan menuju parkiran.
****
Saat hendak mengambil helm, suara Dea terdengar, "mmm, kita gak mau ke perpus nih? mumpung masih jam 09.58 nih" usulnya
"ide bagus tuh, yuk..." bukannya menolak, Rere justru setuju. Toh tidak ada ruginya!
Sesampainya di perpus, Rere dan Dea seperti orang bloon. Ya iyalah, merekakan baru ini ke perpus fekon.
"eh Re, kita gak mau ngisi nama di komputer pengunjung?" tanya Dea yang sedikit berbisik kepada Rere.
Mendengar itu, Rere hanya memperhatikan komputer yang di maksud Dea tadi tanpa berniat menyentuhnya. Dea yang melihat Rere hanya diam, langsung menyengolnya.
"gue bingung De, soalnya gue belum pernah kesini" bisik Rere, takut di dengar orang kan gak lucu kalau mereka di ketawain. Mendengar itu Dea hanya menganggukkan kepalanya.
Bener juga nih Rere, ya kali langsung mencet-mencet tuh komputer.
Padahal mah cuma ngisi Nim sama jurusan aja. Setelah melalui proses yang sangat singkat, akhirnya mereka keluar dari perpus untuk menunggu orang yang ingin masuk.
Cukup lama mereka berdua menunggu, akhirnya yang di tunggu-tunggu datang juga dan mereka pun langsung mengikuti orang tersebut. Setelah selesai, mereka langsung masuk ke dalam untuk mencari buku yang mereka cari. Sebelum masuk, mereka terlebih dahulu menyimpan tas mereka di tempat yang sudah disediakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI
DiversosMereka bilang, berjuang sendirian itu sia-sia. Mereka bilang, mempertahankan sendirian itu percuma. Dan mereka bilang, jika dia sudah pergi meninggalkanmu, kamu juga harus pergi. Tapi yang ku tahu, tidak ada perjuangan yang tidak membuahkan hasi...