mungkin?

29 3 2
                                    

Sudah lebih sebulan setelah hari dimana Rere bertemu Najma. Namun sampai sekarang Rere tak lagi berjumpa dengannya. Padahal mereka sefakuktas dan sejurusan, Kadang takdir bisa sebercanda itu.

Jujur setelah dia kembali bisa melihat Najma, Rere merasa bahwa dia masih di berikan kesempatan kedua untuk menjelaskan apa yang dulu telah dia lakukan dan mungkin dia akan jujur tentang perasaannya.

Mungkin!

Jika orang di luaran sana sangat mudah mencari pengganti atau melupakan, Rere justru berbanding terbalik. Rere masih saja menaruh harapan kepada Najma padahal Rere tau endingnya seperti apa.

Tidak akan bisa bersama dan kembali seperti dulu

Katakanlah dia bodoh! Tapi dia tak perduli akan hal itu. Yang dia tahu bahwa pikirannya masih tertuju pada Najma dan kadang otaknya ia paksa untuk ber-nostalgia mengingat kenangan dirinya bersama Najma.

'Tuhan, ku ingin mengulang kenangan itu, andai saja aku tak egois dan mau memikirkan perasaannya, mungkin saat ini aku masih bersamanya dan menjadi tempat dia bercerita tentang apapun'

Kadang manusia baru sadar saat sebuah moment itu sudah menjadi sebuah kenangan. Kenangan yang mungkin saja hanya bisa menjadi cerita tanpa bisa mengulangnya kembali. Sekalipun bisa terulang, mungkin rasanya tak lagi sama.

Sebenarnya waktu awal putus, Najma memberi kesempatan untuk Rere agar menjelaskan semua. Namun apa Rere hanya diam tampa mau menjelaskan apapun dan itu hanya membuat Najma marah dan langsung pergi meninggalkan Rere.

Mungkin saat ini Rere ingin sekali bisa dekat dengannya tetapi apa semua sudah berubah, baginya Najma sudah susah buat di gapai. Berbeda dulu saat mereka masih satu sekolah. Meski sudah putus, tak jarang Najma masih menegurnya dan memberikan senyumannya. Sekarang jangankan menegurnya memberi senyum saja sudah tak ada. Mereka bak orang yang tidak saling mengenal. Ralat, bukan Mereka tak saling mengenal tetapi Najma-lah yang tak mengenal Rere lagi.

Miris.!

'Naj, kenapa sih kamu masih jadi topik utama dan kenapa juga sih kamu selalu ada di hati dan pikiran? Apa karna aku masih menaruh harapan sehingga kamu masih ada dipikiranku?'

Izinkan aku
untuk terakhir kalinya
Semalam saja bersamamu
Mengenang asmara kita

Dan aku pun berharap
semoga kita tak berpisah
Dan kau maafkan kesalahan yang pernah ku buat...


Dalam heningnya malam, Rere menyanyikan sebuah lagu yang artinya penuh makna. Yang dimana dia berharap Najma akan memaafkan kesalahannya yang dulu.

air mata Rere juga dengan lancang mengalir, Rere menangisi kebodohannya dulu sambil memandangi foto Najma yang sudah sangat berubah. Dengan mimik wajah yang bisa dibilang sangat menakutkan sebab tatapan matanya sekarang semakin tajam dari sebelumnya hanya saja kulit bertambah putih.

Rere yakin jika warna kulit Najma kecoklatan pasti dia akan lebih menyeramkan dan menakutkan.

Dan juga seksi!

Duh, otak Rere makin malam makin sengklek. Dari pada semakin jadi mending Rere tidur dan pasti besok pagi dia sudah tak ingat Najma.

****

'Mampus! Telat lagi. Mana yang masuk pak Edi lagi ah, auto nilai turun nih. Mana masih di parkiran lagi'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang