FTBG #32

1.8K 57 8
                                    

Pagi harinya karena libur sekolah Juna datang kerumah Nesha untuk menjemputnya dan mengajaknya ke rumah Vino, menjelaskan semuanya dengan sejelas jelasnya.

Setelah sampai di rumah Vino Nesha di kejutkan dengan keberadaan Arya disana.

"Arya, lo ngapain disiini?" ucap Nesha terkejut.

"Loh kenapa? Ini kan rumah Vino" jawab Arya dengan raut songong.

"Yaa aneh la, kan gua taunya kalian ga akur, kenapa tiba-tiba jadi akur" Nesha mengucapkannya dengan wajah songong tak mau kalah dengan Arya.

"Nes, duduk dulu" kata Juna menarik Nesha untuk duduk di sofa.

"Nes sebulumnya gua minta maaf ya, udah bikin hubungan lu sama Juna renggang, tapi gua ga bermaksut buat bikin hubungan kalian ancur" ucap Vino yang duduk di sofa.

"Tunggu-tunggu, jadi kalian semua bener-bener curiga sama Salsa? Kalo iya, parah banget si kalian!" Nesha menatap Juna dan Vino bergantian.

"Bidadari nya Gilang, tunggu dulu jangan marah dulu dong. Mas Vino mau jelasin semuanya" ucap Gilang lembut.

"So ide banget lo manggil pacar gua bidadari, gua penggal pala lu ya nanti" Juna melempar kulit kacang yang berada di atas meja.

"Becanda aa Juna" Gilang menjawab dengan wajah yang dibuat seimut mungkin.

"Udah ah! Gua mau jelasin kesalah pahaman disini." Vino berkata seraya menjitak kepala Gilang.

Gilang yang dijitak hanya menggerutu "padahal pengen bikin suasana mencair, sumpek gua liat wajah kalian yang so serius".

Alvin yang selalu berada di sebelah Gilang bagaikan biji pun geram karena sahabatnya itu banyak bicara, dia mulai membekap mulut Gilang "brisik bahlul!" katanya.

Vino kembali menjelaskan semuanya dari awal, dari idenya untuk menggunakan sepupunya sebagai pancingan, Rencana ngedate Juna dengan sepupunya dan lain sebaginya. Vino menceritakannya dengan sangat jelas.

"Boleh minta bukti?" tanya Nesha.

"Boleh, ini buktinya tapi belom 100% bener" Vino memberikan handphone milik Alvin yang waktu itu di gunakan untuk merekam pelaku.

Tentang rekaman ada di bab sebelumnya yaa, author lupa bab berapa hehe😂 /yaa maap, piss\

"Ini emang keliatan kaya perempuan, tapi kalian ngga seharusnya nunjuk Salsa buat jadi tersangkanya!" Nesha menggebrak meja lumayan keras karena kesal.

"Tapi Nes,waktu itu gua liat Salsa masuk kedalam rumah kosong yang di jaga beberapa orang. Kemungkinan besar dia ketemu sama seseorang disana." kini Arya membuka suara.

Nesha diam masih terlihat ragu dengan semua ini, dia selalu berfikir ngga mungkin Salsa menjadi tersangkanya dan untuk apa Salsa melakukannya? Semua itu terus difikirkan Nesha.

"Yaudah gini aja, gua mau lu anggep kalo Salsa itu bener pelakunya dan lu harus hati-hati kalo deket sama dia, gimana?" tanya Vino.

"Oke, kita buktiin siapa yang bener dan siapa yang salah" jawab Nesha dengan percaya dirinya.

"Wiihh..rame, loh Nesha sama Juna disini juga? Kalian udah baikan?" ucap Bianca yang tiba-tiba datang bersama dengan Vinia.

"Babe, kamu ko ga bilang kalo mau kesini?" Vino bangkit dari duduknya lalu menghampiri Bianca.

"Pengen bikin kejutan aja" Bianca tersenyum sambil memeluk Vino manja.

"Aduh duh..duh.. Cewe cantik yang ini di anggurin, sini peluk" Alvin menghampiri Vinia mencoba memeluknya, namun dengan sigap Vinia berlari berlindung di belakang tubuh Gilang.

FANESHA (The Bad Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang