Akhirnya mereka semua sampai di rumah Verro, seperti biasa sepi orang tuanya belum pulang. Mereka semua menaiki tangga dan memasuki kamar Verro, awalnya hening namun Verro langsung memecahkan keheningan..
"Jun, kira kira si Reno kenapa tiba tiba gaada perlawanan gitu ya? Biasanya juga ada perlawanan yaa walaupun ga berguna sii, tapi kan ga biasanya dia ditonjok diem aja." kata Verro panjang lebar
"Iyaa gua curiga dia lagi ngerencanain sesuatu Jun" timpal Gilang
"Gua juga ga ngerti kenapa, tapi kita harus hati-hati aja sekarang. Si bangsat itu lagi main cara kotor, ikutin aja alurnya" kata Juna tak kalah bingung
"Tapi kalo rencana dia berhubungan ama gebetan gua gimana?" celetuk Alvin. Juna, Verro dan Gilang langsung menatap Alvin dengan mata memincing
"Eeh selangkangan uler! Keya punya gebetan aje lo, lagi pula hubungan Reno ama gebetanlu apaan kunyuk!" kata Gilang seraya menjitak kepala Alvin
"Kaya ada yang mau aja sama lu, hahahah" kata Verro tertawa
"Sialan lo gini gini gua ganteng, manurios? Hah lewat. Gua lebih ganteng" kata Alvin menyombongkan diri seraya menyisir rambutnya dengan jari
"Najis!" kata Juna singkat padat jelas sudah pasti menohok hati Alvin
"Ngomong ngomong siapa gebetanlu?" kata Gilang cepat
"Fanesha Nara Adelaide, cewe paling cantik di sekolah dan paling pinter disekolah" katanya dengan cengir kuda
"Monyet! Itu cewe gua. Fanesha Nara Adelaide cuma milik Arjuna Valno Bramasta doang, Inget itu!" kata Juna menaikan nada bicara satu oktav
"Iyaa..iyaa.. Abang Arjuna yang ganteng" goda Alvin dengan muka menjijikan
"Najis! Singkirin muka lo yang kaya pantat mimiperi dari hadapan gua" kata Juna seraya berdiri kearah meja belajar Verro "Jadi maksut lo rencana Reno ada kaitannya sama Fanesha?" lanjut Juna
"Iyaa..mungkin aja dia tau kalo lo pacaran sama Nesha, jadi dia bakal mikir itu kelemahan lu" jawab Alvin
"Tau dari mana dia? Kalo gitu gua bakal lebih hati hati. Sialan orang itu!" kata Juna sambil mengebrak meja belajar Verro
"Sabar Jun. kita ikutin aja alurnya kalo ada pergerakan dari Reno, baru kita maju" kata Verro
"Yaudah, gua nginep disini Ver mager balik" kata Juna langsung merebahkan tubuhnya dikasur milik Verro
******
Pagi harinya Juna langsung meluncur kerumah Nesha untuk mengantar Nesha kesekolah(tanpa menggunakan seragam). Juna menjalankan mobilnya cepat tapi hati-hati menurutnya semua itu harus ada strategi.
Sesampainya didepan rumah Nesha dia membunyikan klakson mobilnya, tidak perlu menunggu lama Nesha keluar dari rumah bersama Bianca lalu menghampiri juna.
Nesha sangat bingung saat melihat juna hanya menggunakan kaos hitam polos dan celana pendek putih selutut. Yaa tidak bisa di pungkiri Juna memang terlihat tampat dengan setelan seperti itu haha~
"Hei Juna, kamu ga sekolah?" kata Nesha
"Ngga males, udah yu buruan naik" kata Juna, lalu Nesha dan Bianca masuk mobil
"Kalo kamu ga sekolah, yaa ga perlu repot-repot buat anter aku kesekolah"
"Gapapa aku suka" katanya tersenyum
"Tapi kamu itu bakal terlihat kaya sopir aku tau"
"Biarin, kan kamunya anggep aku pacar. Lagi pula mana ada sopir seganteng aku" kata juna sambil terkekeh
"Iih, PDan kamu" jawab Nesha seraya memukul lengan Juna, namun Juna hanya tersenyum
Mobil Juna berjalan membelah kota jakarta di pagi hari, kesunyian didalam mobil membuat tidak terasa jika sudah sampai didepan gerbang sekolah SMA BAKTI JAYA.
Bianca langsung turun setelah mengucapkan terimakasih pada Juna, tapi Nesha masih terdiam di dalam mobil. Bianca yang menunggu mulai kesal lalu mengetuk kaca mobil.
"Nes..nes ayo masuk sekolah" kata Bianca seraya mengetuk kaca mobil, Nesha membuka kaca mobilnya
"Hmm.. Bian gua ga masuk deh, bilang aja gua sakit ya" kata Nesha dengan tatapan penuh arti
Bianca yang melihat tatapan itu langsung mengerti "hmm oke deh Nes, lo hati hati yaa. Gua masuk dulu daah" kata Bianca pergi seraya melambaikan tangan pada Nesha
"Kenapa ga masuk?" kata Juna masih memandang kedepan
"Aku mau temenin kamu" jawab Nesha sambil menatap Juna
"Itu gaperlu Nesha"
"Tapi kenapa? Aku mau sama kamu sehari aja"
"Kalo aku begini sampai seminggu, kamu tetep mau temenin? Terus bilang keguru kamu sakit? Jelas-jelas kamu sehat wallafiat kaya gini" kata Juna menatap Nesha
"Tapi aku tetep mau temin kamu" jawab Nesha seraya mengalihkan pandangannya
Juna mambuang nafasnya kasar "oke"
Mobil Juna kini kembali membelah kota jakarta yang mulai macat, selama perjalanan mereka hanya bicara seperlunya. Tidak banyak bicara memang tapi pasti banyak pertannyaan di dalam hati masing masing, yang tidak berani mengutarakan jadi lebih memilih diam.
.
.
.
.
.Holaaa♥
Jangan lupa votenya hehe
Terima kasih♥
KAMU SEDANG MEMBACA
FANESHA (The Bad Girl)
Fiksi Remaja[[REVISI + HIATUS]] #1/inTraublemaker25/03/2020 ⚠[privat acak follow aku dulu sebelum membaca]⚠ Vote sebelum membaca, comment saat membaca💞😊 Seorang gadis berusia 17 tahun yang sangat cantik tetapi nakal dan juga agak tomboy. Fanesha Nara Adelaide...