FTBG #21

1.2K 70 0
                                    

Juna kini duduk di samping kasur Nesha padahal lukanya belum sembuh, tapi dia berusaha keras untuk menemani Nesha dan menolak untuk berdiam di tempat tidur.

"Nes, bangunn Nes..ini udah satu minggu kamu tidur ga bangun bangun, emang kamu ga cape tidur terus? Kamu gamau bercanda dan berantem lagi sama aku? Bangun Nes" kata Juna terisak sambil memegangi tangan Nesha dan memandang wajah Nesha

Pintu kamar terbuka menampilkan ayah dan mamah Nesha "Juna, yang sabar ya..Nesha pasti bangun ko. Kamu berdo'a saja supaya Tuhan membangunkan Nesha, kita semua juga sedih melihat Nesha seperti ini" kata mamah Nesha seraya memegang pundak Juna

"Juna, kami titip Nesha ya.. Kita harus segera pergi karna ada urusan pekerjaan" timpal ayah Nesha lalu berjalan keluar bersama mamah Nesha

"Apa pekerjaan lebih penting dari anak kalian yang lagi koma disini?" kata Juna cepat seraya bangkit dari duduknya

"Juna bukan begitu, kita juga butuh uang untuk perawatan Nesha, kamu mau alat-alat yang ada ditubuh Nesha dilepas karna kami tidak punya biaya?" kata Jhonatan- ayah Nesha

"Tapi Nesha kaya gini itu salah saya om, Juna dan keluarga yang akan biayain semuanya" kata Juna penuh penekanan

"Ngga Juna ini bukan salah kamu nak, kamu mencoba melindungi Nesha, jangan salahin diri kamu Juna" jawab Maria-mamah Nesha

"Saya bakal bayar setengahnya, tolong jangan menolak. Saya merasa bersalah om, saya bakal lakuin apa aja asal Nesha bangun. Dengan uang yang saya keluarkan itu ga cukup buat nebus kesalahan saya om" kata Juna duduk kembali

Jhonatan membuang nafas panjang "baiklah, jika itu membuat kamu tenang, kami pamit, tolong jaga Nesha" kata Jhonatan lalu pergi bersama Maria

Sudah pukul 18.45 Juna masih duduk setia menemani Nesha yang tidur entah sampai kapan, dia terus saja memegang tangan Nesha sampai dia tertidur.

"Bro, makan dulu deh nih gua bawain makanan" kata Gilang membangunkan Juna dan Juna pun terbangun.

"Kalian dari tadi?" tanya Juna melirik Gilang sekilas

"Iyaa, kita disini udah satu jam. Lo makan dulu, gua tau lu dari pagi belum makan. Gausah terlalu dipikirin Jun, Nesha juga ga suka kalo lu ga makan seharian" kata Gilang, lalu Juna menghampiri Verro dan Alvin di sofa.

Juna menghabiskan makanan yang di bawa Gilang ,Verro juga Alvin. Setelah selesai dia langsung duduk melamun tanpa mengeluarkan satu kata pun.

"Jun, udah dong jangan di pikirin terus, lo tenang aja Nesha bakal baik baik aja ko" kata Verro membuyarkan lamunan Juna

"Lo bilang baik baik aja? Lo ga liat Nesha tidur di kasur berhari hari dia koma woi koma, berarti tandanya dia ga baik baik aja" kata Juna menaikan Nada suara satu oktav

"Iyaa gua liat, itu terpampang jelas di mata gua jun. Tapi lo tenang aja Nesha bakal sehat lagi ko" jawab Verro

Juna membuang napas kasar "Gua ngerasa kecelakaan ini ga murni, ada yang ganjal" kata Juna dengan wajah penuh arti

"Ga murni gimana? Ganjal apanya jun?" Sahut Alvin

"Polisi bilang kecelakaan itu di sebabkan kelalaian pengemudi, tapi jelas jelas gua ngehindari mobil kenceng dari lawan arah. Dan sialnya disana gaada saksi mata sama CCTV" kata Juna mengusap wajah kasar

"Gua percaya sama lu, tapi kenapa bisa kebetulan kejadiannya itu di tempat sepi yang gaada CCTV?" ucap Verro

"Pasti Pelakuny udah ngerencanain ini semua" sahut Gilang dan semuanya menatap Gilang

"kalo kaya gini gimana cara kita nangkep pelakunya" kata Alvin mengeluarkan batang rokok

"eeh kutil badak! Mau ngapain lu? Rumah sakit nii, gila lu" kata Gilang menoyor pala Alvin seraya mengambil batang rokoknya

"Astaga..lupa gua, maap" katanya dengan cengiran. Verro dan Juna menatapnya malas.

"cara satu-satunya, kita perhatiin aja gerak gerik orang yang mencurigakan, perlahan lahan ini semua bakal terungkap" seru Juna seraya menghampiri kasur Nesha

"kita perhatiin dari lingkungan sekolah, dan jaga Jaga di tempat kejadian, kali aja pelakunya balik lagi buat cari barang bukti ketinggalan" kata Gilang, yang diberikan jempol oleh alvin

Pintu kamar terbuka menampilkan Bianca, Vinia dan Salsa mereka langsung menghampiri Nesha dengan wajah sedih.

"Hai Nes, apa kabar? Lo bakal bangun kan?" kata Bianca memegang tangan Nesha

"Ya iya la dia bakal bangun, cewe gua itu kuat" sahut Juna

"Nesha..Nesha~~ lo lagi sakit aja tetep cantik heran gua" kata Vinia dengan watados

"Iyaa cewe gua emang cantik kaya barbie" sahut Juna

"Iya cewenya kaya barbie cowonya kaya tukang baso" kata Vinia cepat "tapi ngga si mana ada tukang baso seganteng Juna" lanjutnya dalam hati.

"Jangan ngomongin gua dalem hati gitu, gua tau kalo gua itu ganteng" ucap Juna santai

Vinia langsung panik "lo bisa baca isi hati gua? Kerenn"

"Nebak aja, gausah panik gitu muka lo tambah jelek tuh" kata Juna

"Taik" kata Vinia dan semuanya tertawa kecuali Salsa

"Sal woi..oyy.. Kenapa bengong aja sii? Kesambet nantu" kata Vinia melambaikan tangan di wajah Salsa

"Aah..iyaa gapapa, gua cuma kaget aja liat Nesha kaya gini" sahut Salsa, Vinia hanya mengangguk anggukan kepala

"Hai, aku kangen" kata Bianca menghampiri Verro

"Aku juga kangen sayang" jawab Verro memeluk Bianca

"Heh..jangan kaya gitu di depan jomblo" celetuk Alvin

"Itu Salsa sama Vinia nganggur mending sana pilih"  seru Verro

Gilang pun langsung menghampiri Vinia dan Alvin menghampiri Salsa.

*******

"Wess..bro sekolah juga lo" seru Gilang

"Iyaa, Nesha di jagain sama Azka. Pulang sekolah harus cepet cepet kerumah sakit gua" kata Juna

"Azka siapa tuh?" tanya Gilang mengerutkan dahi

"Katanya sahabat dari kecilnya Nesha"  Gilang hanya ber 'o' ria

-

*Bel isthirahat berbunyi

Gilang, Verro, Alvin dan Juna duduk di kantin sambil bercanda. Juna yang sedang duduk di meja kantin dan asik mengobrol dengan temannya tiba tiba di datangi nenek lampir yang membuat moodnya ancur.

"Hai..Juna..my lovee" ucap Dara memeluk Juna

"Apaansi peluk peluk! Menjauh  lo dari gua" kata Juna ketus dan Dara melepaskan pelukannya

"Denger yaa mie burung Dara, si Juna itu udah punya cewe. Jadi jauh jauh deh dari Juna, gih hush hush" celetuk Alvin

"Nah bener tuh, mending pergi deh sebelum Juna murkaa~" timpal Gilang dengan nada menggoda

"Apaansi lo semua ribet deh, Juna aja ga marahh gua ada disi--" kata Dara terpotong

"Bener kata mereka, mending pergi, noh pintu keluar dari kantin sebelah sana jangan sampe kesesat ya " kata Juna cepat seraya menunjuk pintu kantin "eeh tapi kesesat juga gapapa si, idup gua jadi tentram" lanjutnya dengan tertawa

"Iih Juna nyebelin" kata Dara lalu pergi dengan kesal

"Bodoamat dasar kresek sampah" teriak Alvin yang membuat Dara menoleh

"Jadi patung!" kata Verro cepat dan semua terdiam seperti patung

"Nyebelin!" kesal Dara
.
.
.
.
.

Jangan lupa buat

Vote yaa...

Terima kasih❤❤

FANESHA (The Bad Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang