“Soal rindu aku tak bisa berpura-pura, untuk besok aku tak akan membiarkan perasaanku perlahan terbunuh oleh egoku."
"Alin, Bunda pulang!"
Pekikan Kalila terdengar ke seluruh penjuru rumah hingga membuat gadis kecil kesayangan kita—Alina terbangun dari tidur lelapnya dan berlari keluar kamar menghampiri Bundanya yang ia rindukan itu.
"BUNDAAAA!!" Pekik Alina semangat.
Kalila berjongkok dan merentangkan tangannya bersiap untuk membawa Alina ke dalam pelukannya.
"Bunda kemana caja? Alin kangen, Bunda nda pulang-pulang huaaa..."
"Sayang... udah dong jangan nangis, Bunda kan udah pulang sekarang. Udah di sini sama Alin, lagi peluk Alin." Kalila mengelus rambut Alina dengan penuh kasih sayang.
"Oh jadi ada yang enggak kangen sama Daddy, nih?" Sahut Alex dari belakang mereka. Tampaknya Alex baru saja selesai mengeluarkan koper-koper Kalila dari mobil. "Yaudah kalau gitu Daddy ngambek aja." Lanjut Alex sambil melenggang menuju dapur dengan raut wajah marahnya yang dibuat-buat.
Kalila terkekeh menatap kepergian Alex.
"Daddy malah ya, Bunda?"
Kalila mengangguk.
"Yahhh..."
"Emang kenapa kalau Daddy marah? Alin takut?"
Alina mengangguk sedih. Gadis itu menunduk.
"Takut kenapa, sayang?" Tanya Kalila sambil berusaha menahan gelak tawanya. "Daddy kan gak pernah galak. Daddy baik." Kata Kalila tersenyum geli.
"Nanti Alin di hukum, Bunda." Adunya.
Alis Kalila mulai mengerut dalam. Ia merasa aneh ketika gadis kecilnya berkata bahwa Alex akan menghukum Alina. Hukuman apa? Apa iya selama dirinya dirawat di rumah sakit, Alina selalu menerima hukuman dari Daddy nya? Jika memang benar, Alex benar-benar sudah melampaui batas.
Gue benci lo, Lex. Batinnya kesal.
"Di hukum apa, sayang? Siapa yang berani hukum princess nya Bunda, huh?"
Bibir Alina bergetar, ia kembali menangis. "Cama Daddy, Bunda huaaa..." Isakknya sedih sekali.
Awas lo, Lex!
"Di hukum apa, sayang?"
"Alin nda boleh makan es klim cama Daddy nanti huaaa..."
Kalila menghela napas lega sambil mengurai sebuah senyuman untuk gadis kecilnya itu lalu ia mengecup pipi Alina.
Hanya es krim, Kal. Es krim. Katanya dalam hati.
"Nanti kita beli ya, princess." Ujar Kalila yang berhasil mengembangkan sebuah senyuman di bibir Alina.
-HSP-
Siangnya, mereka benar-benar pergi mengunjungi toko es krim kesukaan Alina dan mengajak gadis kecil itu untuk mukbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Parents [TERBIT EBOOK!]
Teen FictionWHATT?!! PUNYA BAYI SAAT MASIH SEKOLAH?!! Apakah kalian akan membuangnya? Atau merawatnya? Alex dan Kalila, dua orang yang sama-sama terjebak dalam kerumitan menjadi Orang tua dan Pelajar. Kalila, gadis unseen itu mungkin saja berhasil menyembuny...