4

62.4K 2.9K 55
                                    

Kalila terbangun dengan Alex yang bertelanjang dada tepat di sampingnya.

Kalila menghela napas lalu mengusap wajahnya untuk menghilangkan kantuknya dan memfokuskan dirinya agar tidak terpaku pada kata-kata Alex semalam.

"I need you too, Kalila." Bisik Alex ditelinganya.

Kalila terkekeh miris. Dia tidak mempercayai perkataan Alex tersebut. Tidak mungkin kan, seorang Alex membutuhkannya di saat gadis-gadis cantik disekitarnya justru mengejar-ngejar cinta Alex?

"Excuse me, lo butuh gue, Lex?" Tanya Kalila miris.

"Gak, Lex, lo gak butuh gue. Lo cuma takut kehilangan babu lo doang karena gak ada yang bisa lo suruh ngerjain tugas-tugas lo lagi." Lanjut Kalila sesak.

"It's okay kalau lo mikir begitu. Gue bisa ngerjain tugas gue sendiri, Kal. Lo mau tau kenapa gue suruh lo ngerjain tugas gue?" Tanya Alex berbisik.

"Kenapa, Lex?" Kalila memejamkan matanya.

"Karena gue butuh perhatian dari lo. Cuma dengan cara itu gue bisa ngelihat lo khawatir sama gue. Lo inget waktu lo nganter proposal Pensi?"

Kalila mengangguk.

"Gue tau, disitu lo panik banget, Kal. Tapi, gue seneng karena gue bisa ngelihat perasaan lo yang semakin lama berubah. Lo udah sayang sama gue, Kal."

Bodohnya, Kalila tidak membalas kalimat Alex. Kalila bergeming dengan air mata yang terus menetes tanpa henti. Sementara Alex justru tersenyum hangat.

Cup!

Alex mengecup pipi Kalila.

"Gue sayang lo, Kal."

Pipi Kalila bersemu. Kata-kata itulah yang membuatnya terasa terbang ke langit ke tujuh. Gue sayang lo, Kal. Kalila terus saja mengulang-ulang kalimat tersebut bagai kaset rusak.

Hatinya terasa berbunga-bunga apalagi dirinya terbangun di samping Alex dan melihat lelaki itu tertidur merupakan anugerah yang indah.

Alex begitu tampan saat tidur—ralat, lelaki itu tampan di saat apapun!

"Good morning, Kal."

Kalila buru-buru menghilangkan senyumannya saat mendengar sapaan Alex.

Gila, seksi bener. Batin Kalila bersorak senang.

Jangan kalian berpikir bahwa mereka baru saja melakukan hubungan intim antara suami dan istri. Please don't! Karena mereka memang tidak mungkin melakukannya. Trust me.

"Pagi juga, Lex."

Alex mengucek matanya. Dia tampak menguletkan badannya sekejap, kebiasaannya ketika bangun tidur.

Kalila hanya memperhatikan.

Setelah selesai, Alex memeluk Kalila dan membenamkan wajah Kalila di dada nya.

"Gak ada morning kiss, kita lakukan morning hug." Katanya pelan.

"Alex, ini masih pagi." Rengek Kalila.

Alex tertawa hingga membuat dadanya bergetar dan pipi Kalila pun memerah lagi.

Alex melonggarkan pelukannya.

High School Parents [TERBIT EBOOK!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang