10

41.9K 2.3K 35
                                    

"Singkat saja Aku ingin dibuatkan minuman manis di setiap pagi, sertakan senyumanmu yang manja."

"Bundaaa..."

Terdengar suara lari seorang gadis kecil mungil di ruang inap Kalila. Alex mengekori gadis itu dan diam saja ketika Alina berdiri diatas kursi dan melompat ke atas bangkar Kalila dengan hati-hati.

"Daddy sini, kita peluk Bunda bial cepet bangun."

Alex tertawa kecil mendengar celotehan putri kecilnya itu. Perlahan ia melangkah mendekati bangkar Kalila lalu dia duduk diatas kursi yang tadi digunakan Alina untuk naik keatas bangkar.

"Daddy peluk Alin, bial nanti Alin peluk Bunda. Ayo, Daddy!" Ujar gadis itu lagi.

Alex merentangkan tangannya lebar-lebar. Dia memeluk keduanya dengan penuh kehangatan.

"Daddy, Alin mau beldoa buat Bunda, boleh?"

Alex mengangguk, "Boleh dong. Emangnya Alin bisa?"

Alina mengangguk penuh semangat. "Daddy ikutin Alin, ya?" Pinta Alina.

"Siap, princess."

Alina tersenyum memamerkan gigi susunya. "Tuhan,"

"Tuhan..." Alex mengulanginya.

Alina mulai memejamkan matanya. "Alin cama Daddy cayang Bunda,"

Alex tersenyum tipis lalu ikut memejamkan matanya. "Alin sama Daddy sayang Bunda..."

"Kangen Bunda,"

"Kangen Bunda..."

"Tuhan tolong bangunin Bunda, Alin kangen,"

"Tuhan tolong bangunin Bunda, Daddy kangen..."

Gadis kecil itu seperti benar-benar mengeluarkan isi hatinya. Ia benar-benar merindukan sosok Kalila, Bundanya.

"Alin janji nda nakal lagi,"

Alex tertawa dan membuat Alina menoleh padanya. "Daddy ikutin Alin dong!" Rajuk bocah kecil itu yang semakin membuat Alex gemas.

"Tapi kan Daddy gak pernah nakal sama Bunda." Dalihnya.

Alina merengut. Memajukan bibir mungilnya. "Daddy celing bikin Bunda nangis juga! Alin pelnah liat, wle..." Kata gadis itu yang diakhiri dengan juluran lidah.

Alex tertawa. Benar juga. "Iya, maaf, sweetie, ulang lagi oke?"

Alina mengangguk patuh. Ia kembali mengulanginya. "Alin janji nda nakal lagi,"

"Daddy janji gak nakal lagi..."

"Aamin," Alina mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

Keadaan mereka masih saling berpelukan. Alina tampak begitu nyaman berada di pelukan Alex. Matanya masih terpejam.

Alex membuka matanya. Dia mengecup puncak kepala Alina dan Kalila bergantian dengan waktu yang cukup lama.

High School Parents [TERBIT EBOOK!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang