Update nya cepet yeay! Voment nya banyakin yak Kalo gitu :))
***
"J-JEKA??!!!"
Setelahnya Jeka menoleh dengan ekspresi yang sukar diartikan,
"...JIMIN?!!"
Kedua nya sama-sama kaget dan langsung diam, suasana pun menjadi canggung dan tiba-tiba teriakan terdengar lagi,
"WOY JAN TEREAK-TEREAK NGAPA, GUE LAGI NONTON MERMET IN LOP GA KEDENGERAN INI!" ya, itu adalah teriakan Namjoon yang sedang menonton TV dibawah.
Teriakan pun ada lagi,
"ADA APA INI TEREAK-TEREAK? IKUTAN DUONG!" dan ya.. ini adalah teriakan satpam atau yang biasa dipanggil pak Tarjo, sudah lah lupakan.
Back to KookMin
"Lo... Semalem ga tidur di kosan tapi disini?" Tanya Jimin yang sedang menahan dirinya untuk tidak memeluk Jeka,
Jeka hanya mengangguk singkat dan melanjutkan permainan di PS nya.
Jimin berdecak kesal, dia ingin sekali meneriaki Jeka seperti ini, YANG SALAH SIAPA YANG NGAMBEK SIAPA, EMANG JEKA ALWAYS BENAR! HUH! tapi dia tahan dan diam-diam dia ingin mengerjai Jeka.
Jimin berjalan ke arah jendela kamar Namjoon, diam-diam Jeka meliriknya sekilas berusaha tidak peduli.
Tapi sulit.
Lalu Jimin membuka jendela tersebut, jendela nya bisa dibilang lumayan besar dan lebar,
Dengan langkah mantap, Jimin naik ke jendela tersebut masih dengan 1 kaki, lalu disusul kaki lainnya.
Jimin sudah berdiri diatas jendela itu, dia menghela nafas nya, dan melihat ke bawah.
Jujur, Jimin sangat takut padahal niat dia hanya untuk mengerjai Jeka,
Sebenarnya Jimin ini punya phobia ketinggian, tetapi dia tetap saja nekat demi seorang kelinci menyebalkan itu.
Dengan wajah yang sudah pucat, Jimin masih saja pada posisi awal nya. Ya, berdiri diatas jendela yang bisa kapan saja dia menjatuhkan dirinya.
Terdengar berlebihan memang, tetapi yasudah lah, ini sudah dilakukan.
Jeka yang melihat ancang-ancang Jimin yang ingin melompat nekat, dia langsung berlari ke arah Jimin dan meninggalkan permainan PS tersayang nya itu.
Selang beberapa langkah, Jeka sudah meraih Jimin dan langsung memeluknya dari belakang dan bertepatan pula Jimin yang pingsan dipelukan Jeka. Jimin sudah tidak kuat, phobia ini menyiksanya.
***
Jimin membuka matanya, dan dia mendengar suara dengkuran kecil disamping nya. Ya, itu adalah Jeka. Dia tertidur karena menunggu Jimin bangun dari pingsan nya.
Dia sudah pingsan kurang lebih selama 1 jam, memang itu akibat dari phobia nya.
"Lah Jeka ngapain tidur disini? Pelor amat" Jimin memperhatikan Jeka yang sedang tertidur itu,
Seulas senyum tipis terpampang di wajah putih Jimin, dengan ragu dia mengelus rambut hitam halus milik Jeka sambil bergumam,
"Gue kangen lo jek, jangan kabur gini lagi ya.."
Tiba-tiba kepala Jeka bergerak pelan, dan Jimin langsung menjauhkan tangan nya lalu kembali tidur tetapi hanya berpura-pura.
Jeka mengangkat kepalanya, sebenarnya dia tahu Jimin berkata seperti itu dan tidur berpura-pura.
Dia memandang Jimin yang tidur memunggunginya, dan berkata,
"Gue tau lo ga tidur"
Seketika Jimin tersentak, dia menggigit bibir bawahnya dan pelan-pelan menghadap ke belakang untuk melihat Jeka.
"A-apa?" Tanya Jimin terbata-bata"
Jeka tersenyum memamerkan gigi kelincinya itu.
"Gue juga kangen sama lo" ucap Jeka,
Jimin tersipu sampai telinganya memerah, menandakan kalau Jimin salting.
Dasar kelinci sok romantis.
Jimin yang sedang mengontrol detak jantung nya yang tidak karuan itu langsung kaget karena Jeka yang memeluk nya secara tiba-tiba,
"Jangan pernah peluk orang lain selain gue, gue ga suka!" Kata Jeka
Jimin tersenyum, lalu membalas pelukan Jeka dan bersembunyi di dada bidang nya itu.
"Jadi, kita baikan kan?" Tanya Jimin pelan, tetapi Jeka mendengar nya,
"Mau nya apa?" Jawab Jeka menggoda Jimin.
"Ish! Ya mau nya baikan lah!" Jimin mengangkat kepalanya dan memukul gemas dada bidang Jeka.
"Haha! Aw! Sakit Min!" Jimin pun langsung berhenti memukulinya dan tertawa bahagia karena dia dan Jeka sudah berbaikan.
Indahnya KookMin ku😣
Tapi satu hal yang perlu mereka berdua ketahui,
Ada dua orang yang sedang menguping dari tadi,
Ya, dia Namjoon dan pak Tarjo.
Namjoon yang bisa dibilang fujoshi akut ini sudah curiga semenjak pintu kamar dia dibanting cukup keras dan memutuskan untuk melihat apa yang terjadi.
Tadinya dia hanya ingin menegur mereka berdua agar tidak merusak pintu rumahnya, tapi saat melihat pasangan yang sedang sweet itu dia jadi bablas. Jiwa fujoshi nya kambuh.
Kalau pak Tarjo? Dia hanya kepo ingin ikut dengan Namjoon, dan berakhir bablas pula.
End.
Tapi boong, hehe.
Ralat,
TBC.
Kemungkinan end masih lama kok, diusahakan sih tapi :v.
Ok, voment nya ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Musuh [KM]
Non-FictionTemenan dari paud, tapi tiap hari berantem mulu. itu temen apa musuh?! •highest rank #4 in kookmin #2 in wajibbaca